Apa yang Dimaksud dengan Birrul Walidain dan Uququl Walidain? Perhatikan Contoh

Birrul Walidain adalah konsep dalam agama Islam yang mengajarkan berbakti, sedangan Uququl Walidain adalah konsep durhakan kepada orang tua.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Jun 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2023, 13:30 WIB
Batas Waktu Main HP
Orang tua dan anak sedang melakukan panggilan video melalui ponsel dengan keluarga yang jauh. Credits: pexels.com by Monstera

Liputan6.com, Jakarta - Apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain dan Uququl Walidain? Birrul Walidain adalah konsep dalam agama Islam yang mengajarkan berbakti, menghormati, dan taat kepada kedua orang tua. Sementara itu, Uququl Walidain merujuk pada perilaku durhaka atau tidak baik terhadap orang tua.

Birrul Walidain merupakan jalan menuju keridhaan Allah SWT, keberkahan, dan keharmonisan keluarga. Sementara, apa yang dimaksud dengan Uququl Walidain dapat merusak hubungan keluarga dan mendatangkan murka Allah SWT Sebagai Muslim. 

Sangat penting bagi setiap Muslim untuk mengamalkan Birrul Walidain dan menjauhi Uququl Walidain sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT dan penghormatan kepada kedua orang tua. Ridho Allah SWT adalah ridho orang tua. Perhatikan contohnya agar lebih paham.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain dan Uququl Walidain, Minggu (11/6/2023).

Birrul Walidain

Ilustrasi orang tua, ayah dan ibu
Seorang ayah dan ibu yang sudah lanjut usia sedang melihat foto anak-anaknya yang sedang berada di perantauan. (Photo by cottonbro studio from Pexels)

Apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain merupakan konsep yseorang Muslim untuk berbakti kepada kedua orangtua. Dalam pandangan Pengadilan Agama Rantauprapat Kelas I B, Birrul Walidain dapat dijelaskan sebagai bagian integral dari etika seorang Muslim. Ridho Allah SWT memiliki keterkaitan erat dengan ridho orangtua, sedangkan murka Allah SWT juga berimplikasi pada murka orang tua.

Dijelaskan, ketaatan dan penghormatan kepada orang tua dipandang sebagai manifestasi pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT sendiri. Kewajiban apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain dalam ajaran agama Islam dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Dalam surah An-Nisa ayat 36, Allah SWT menempatkan hak orangtua setelah hak-Nya sendiri dalam hal ibadah dan ketaatan.

Ayat 36 menegaskan setelah seseorang beribadah dan patuh kepada Allah SWT, ia harus memperhatikan dan melaksanakan kewajiban serta berbakti kepada kedua orangtuanya. Selain itu, dalam surah Al-Isra ayat 23, Allah SWT menekankan pentingnya berbakti kepada kedua orangtua dan melarang umat Islam untuk mengucapkan kata-kata yang kasar kepada mereka.

Agar bisa lebih memahami konsep apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain, dapat merujuk pada buku berjudul "Konsep Birrul Walidain" yang ditulis oleh Luky Hasnijar. Dalam buku tersebut dijelaskan Birrul Walidain memiliki arti berbuat baik kepada kedua orang tua, memenuhi hak-hak orang tua, tetap taat kepada keduanya, melakukan hal-hal yang membuat mereka senang, serta menjauhi perbuatan yang menyakiti atau melanggar mereka.

"Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah orang yang mencela dua orang tuanya?" Beliau SAW menjawab, "Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Birrul Walidain melibatkan sikap hormat, kasih sayang, perhatian, dan pengabdian yang tulus kepada orang tua. Keutamaan melakukan apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain juga telah ditegaskan oleh Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII, di antaranya:

  1. Amalan ini merupakan salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
  2. Melalui Birrul Walidain, seseorang dapat memperpanjang usia dan melancarkan rezeki, karena keberkahan dan rahmat Allah SWT akan mengalir bagi mereka yang berbakti kepada orang tua.
  3. Selain itu, Birrul Walidain juga dapat memudahkan jalan menuju surga, karena ridho Allah SWT terletak pada ridho orangtua.
  4. Amalan ini juga membuat doa seseorang menjadi lebih mustajab, karena doa seorang anak yang berbakti kepada orangtua lebih mungkin dikabulkan oleh Allah SWT.
  5. Selain itu, Birrul Walidain juga mempermudah penerimaan taubat oleh Allah SWT, karena Allah SWT senang dengan hamba-Nya yang berbuat baik kepada orang tua.

Apa yang dimaksud dengan Birrul Walidain memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Konsep ini mengajarkan betapa pentingnya berbakti kepada kedua orangtua sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT serta sebagai kunci keberkahan dan ridho-Nya.

 

Uququl Walidain

Ilustrasi memeluk orang tua
Pasangan suami istri bertemu dengan orang tuanya setelah sekian lama dengan berpelukan. (Pexels.com)

Apa yang dimaksud dengan Uququl Walidain adalah konsep yang berlawanan dengan Birrul Walidain dalam agama Islam. Birrul Walidain mengajarkan kewajiban seorang Muslim untuk berbakti kepada kedua orang tua dengan penuh kasih sayang, penghormatan, dan ketaatan. Namun, Uququl Walidain merujuk pada perilaku yang tidak baik dan durhaka terhadap ayah dan ibu.

Dalam buku berjudul "Agar Kamu Masuk Surga" karya H. F. Rahadian, apa yang dimaksud dengan Uququl Walidain adalah perbuatan-perbuatan yang merugikan dan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang kepada orang tua. Meskipun kata "Walidain" merujuk kepada kedua orang tua, Uququl Walidain tetap mencakup tindakan durhaka terhadap salah satu dari mereka, baik ayah maupun ibu. Uququl Walidain menunjukkan ketidakpatuhan dan ketidakadilan terhadap kedua orang tua.

Dalam karya Ibnul-Manzhur yang terkenal, "Lisanul 'Arab," apa yang dimaksud dengan Uququl Walidain dijelaskan durhaka kepada kedua orang tua. Ini berarti seseorang dianggap melakukan Uququl Walidain jika ia tidak menaatinya, memutuskan hubungan dengan keduanya, dan tidak berbuat baik kepada keduanya. Sikap tidak menghormati, mengabaikan nasihat orang tua, dan tidak memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap mereka adalah contoh dari Uququl Walidain.

Rasulullah SAW bersabda, "Membuat tangisnya kedua orang tua adalah termasuk durhaka kepadanya." (HR Bukhari)

Islam dengan tegas melarang segala bentuk durhaka terhadap orang tua. Bahkan, agama Islam memasukkan perbuatan Uququl Walidain ke dalam dosa-dosa besar yang berkaitan dengan syirik. Syirik merujuk pada penyekutuan dengan Allah SWT dan di dalam ajaran Islam dianggap sebagai dosa yang paling besar. Oleh karena itu, apa yang dimaksud dengan Uququl Walidain dilihat sebagai salah satu dosa besar yang harus dihindari.

Uququl Walidain melibatkan pelanggaran terhadap hak-hak dan kewajiban terhadap orang tua. Islam mendorong umatnya untuk berlaku baik, menghormati, dan taat kepada orang tua sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan juga sebagai penghargaan terhadap kedua orang tua yang telah berjuang dan berkorban banyak dalam membesarkan anak-anak mereka.

Melakukan Uququl Walidain tidak hanya melanggar tuntutan agama, tetapi juga merusak hubungan keluarga dan menciptakan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, umat Muslim diimbau untuk selalu berlaku adil, menghormati, dan berbakti kepada orang tua. Menghindari Uququl Walidain adalah wujud dari sikap bertanggung jawab dan ketaatan kepada Allah Swt., serta merupakan upaya untuk menjaga keutuhan dan kebahagiaan keluarga.

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim harus berusaha dengan keras untuk menghindari perbuatan Uququl Walidain. Hal ini melibatkan sikap hormat, penghormatan, ketaatan, dan pengabdian kepada orang tua, serta pemenuhan kewajiban-kewajiban mereka dengan sebaik-baiknya. Dengan cara ini, seseorang dapat mencapai kedamaian dan kesuksesan di dunia serta mendapatkan keridhaan Allah Swt. di kehidupan akhirat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya