Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat memperingati Hari Paskah kepada semua umat Kristiani di Indonesia. Prabowo mengatakan, Paskah merupakan momen suci untuk merenungkan makna pengorbanan, kebangkitan, serta harapan.
"Selamat Hari Paskah kepada saudara/i umat Kristiani di seluruh penjuru tanah air. Paskah merupakan momentum suci untuk merenungkan makna pengorbanan, kebangkitan, dan harapan," kata Prabowo melalui aku media sosial X resminya @prabowo, Minggu (20/4/2025).
Baca Juga
Dia mengajak umat Kristiani menjadikan makna Paskah ini untuk mempererat persaudaraan dan menumbuhkan harmoni di tengah keberagaman. Prabowo juga mengajak umat Kristiani menjaga persatuan untuk Indonesia yang semakin maju dan sejahtera.
Advertisement
"Kiranya makna ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mempererat persaudaraan, membangun perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, serta menumbuhkan harmoni di tengah keberagaman," jelas Prabowo.
"Mari kita jaga persatuan dan terus menabur kebaikan untuk Indonesia yang semakin maju dan sejahtera," sambung dia.
Sementara itu, Kardinal Ignatius Suharyo dalam Misa Hari Raya Paskah Pontifikal di Gereja Katedral Jakarta menyampaikan khotbah yang relevan dengan konteks Indonesia saat ini.
Dia mengingatkan bahwa perayaan Paskah bukan hanya sekedar mengenang peristiwa masa lalu, tetapi juga harus dimaknai dan diwujudkan dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari. Kardinal Suharyo mengajak umat untuk merenungkan perbuatan baik apa yang perlu dilakukan di tengah masyarakat, bangsa, dan negara.
Makna Paskah dan Tantangan Indonesia
Kardinal Ignatius Suharyo dalam khotbahnya menyoroti beberapa isu krusial yang menjadi tantangan bagi iman dan bangsa Indonesia. Dia menyinggung masalah perdagangan manusia, kerusakan lingkungan, maraknya judi online, kekerasan, dan yang paling utama, korupsi.
"Antara lain tindak pidana perdagangan orang yang masih berlangsung dan memakan banyak korban, kerusakan lingkungan yang menyebabkan bencana, bukan bencana alam semata, tetapi bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, maraknya judi online, serta kekerasan fisik dan mental yang merusak kesadaran moral bangsa. Kita juga menyaksikan betapa korupsi kembali menjadi sorotan utama," jelas Kardinal Suharyo.
Kardinal Suharyo bahkan mengutip pernyataan Paus Fransiskus mengenai korupsi.
"Luka-luka bernanah akibat korupsi merupakan dosa berat yang berteriak ke surga. Luka ini merongrong dasar-dasar kehidupan pribadi dan masyarakat. Korupsi membuat kita tidak mampu melihat masa depan dengan penuh harapan, karena keserakahannya yang lalim menghancurkan harapan kaum lemah dan menginjak-injak mereka yang paling miskin di antara kaum miskin. Korupsi adalah skandal publik yang berat."Â
Lebih lanjut, Kardinal Suharyo melihat keserakahan sebagai akar dari berbagai tindakan destruktif tersebut. Keserakahan memperbudak manusia secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, serta menghancurkan kehidupan baik individu maupun bersama.
Advertisement
