Liputan6.com, Jakarta - Wala taqrabu zina adalah bagian dari surat Al-Isra, yaitu ayat ke-32, dalam kitab suci Al-Quran. Terjemahan dari bahasa Arabnya, wala taqrabu zina, secara harfiah berarti "Dan Janganlah Kamu Mendekati Zina." Ayat ini mengandung pesan yang sangat penting, yakni larangan keras terhadap perbuatan zina.
Zina merupakan kata yang berasal dari akar kata 'zana-yazni' dalam bahasa Arab, yang memiliki makna berhubungan secara seksual layaknya pasangan suami istri. Hubungan antara seorang wanita dan seorang pria yang telah dewasa, tanpa melalui ikatan sah dalam agama Islam, seperti pernikahan. Ini adalah tindakan yang dianggap sangat serius dan dilarang dalam Islam, karena melanggar prinsip-prinsip moral dan etika yang diajarkan oleh agama ini.
Advertisement
Penafsiran terhadap ayat wala taqrabu zina dapat berbeda-beda, tergantung pada sudut pandang mufasir, baik yang klasik maupun yang kontemporer. Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa ayat-ayat yang menggunakan kata "jangan mendekati zina" memiliki makna larangan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat merangsang jiwa atau nafsu, yang pada akhirnya dapat membawa seseorang mendekati perbuatan zina yang dilarang oleh agama Islam.
Advertisement
Oleh karena itu, ayat ini tidak hanya mengandung larangan terhadap perbuatan zina, tetapi juga menekankan pentingnya menjauhi segala hal yang dapat membawa seseorang mendekati tindakan tersebut. Hal ini sejalan dengan ajaran agama Islam yang menekankan pentingnya menjaga moralitas, etika, dan kehormatan dalam hubungan antara pria dan wanita.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang wala taqrabu zina artinya dalam surat Al-Isra ayat 32 menurut para ulama, Senin (2/10/2023).
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Wa laa taqrabuuzinaa innahuu kaana faa hisyah, wa saaa sabiilaa.
Artinya:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra ayat 32)
Surat Al-Isra, yang merupakan salah satu surat dalam Al-Quran, terdiri dari total 111 ayat. Surat ini memiliki nomor urut ke-17 dalam urutan surat dalam Al-Quran. Selain itu, Surat Al-Isra termasuk dalam kategori surat Makiyyah, yang berarti surat ini diturunkan di kota Makkah.
Menariknya, Surat Al-Isra, khususnya ayat ke-32 yang menyebutkan "Wala Taqrabu Zina " atau " Dan Janganlah kalian mendekati zina," mengandung pesan yang dalam penelitian oleh Yahya Fathur Rozy dan Andri Nirwana AN. berjudul "PENAFSIRAN "LA TAQRABU AL-ZINA" DALAM QS. AL-ISRA' AYAT 32 (STUDI KOMPARATIF ANTARA TAFSIR AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA DAN TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB" (2022).
Dalam penelitian tersebut, pelarangan terhadap perzinaan tidak langsung ditujukan kepada perzinaan itu sendiri, melainkan kepada upaya untuk menghindari segala hal yang dapat membawa seseorang terjerumus dalam perbuatan perzinaan. Oleh karena itu, makna dari "wala taqrabu zina" yang berarti "jangan mendekati zina" adalah suatu peringatan yang sangat tegas untuk menjauhi tindakan-tindakan atau situasi yang dapat membawa kepada perzinaan.
Alasan utama mengapa umat Muslim dilarang mendekati zina adalah karena perzinaan dianggap sebagai perbuatan yang buruk dan keji dalam ajaran Islam. Perzinaan juga dianggap sebagai sebuah masalah sosial yang selalu ada di setiap zaman, dengan potensi dampak negatif yang sangat besar. Oleh karena itu, Surat Al-Isra ayat 32 menekankan bahwa segala sikap dan tingkah laku yang dapat membawa kepada perzinaan harus dihindari dengan sungguh-sungguh.
Hal ini dikarenakan laki-laki dan perempuan secara alamiah memiliki dorongan syahwat atau hasrat seksual. Ketika seorang laki-laki dan perempuan berdekatan secara intens, sangat sulit untuk menghindari gelora syahwat tersebut. Oleh karena itu, pesan yang terkandung dalam ayat ini adalah peringatan untuk menjaga jarak dan menjauhi segala potensi godaan yang dapat membawa kepada perbuatan zina yang dilarang oleh agama Islam.
Advertisement
Larangan Mendekati Zina
Larangan mendekati zina, yang dinyatakan dalam ayat "wala taqrabu zina," mencakup lebih dari sekadar perintah untuk tidak melakukan perbuatan zina secara langsung. Maknanya lebih luas dan mencakup semua tindakan atau situasi yang bisa membawa seseorang mendekati perbuatan tersebut.
Dalam sebuah kutipan dari buku berjudul Al-Qur'an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XI (2021) yang disusun oleh H. Aminudin dan Harjan Syuhada, salah satu contoh tindakan yang mendekati zina adalah khalwat, yakni berdua-duaan tanpa pengawasan yang sesuai dalam Islam.
Selain itu, dalam Tafsir Al-Mishbah masih mengutip sumber jurnal yang sama, makna dari wala taqrabu zina artinya dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek yang penting.
- Pertama, alasan larangan mendekati zina adalah karena zina memiliki daya rangsangan yang kuat terhadap jiwa dan nafsu seseorang.
- Kedua, contoh-contoh dari tindakan yang mendekati zina mencakup berbagai hal, seperti berfantasi tentang hal-hal seksual.
- Ketiga, dampak negatif yang dapat timbul akibat perbuatan zina, seperti pengguguran janin, penelantaran anak, kehilangan kehormatan, dan lain sebagainya.
Pentingnya menjauhi tindakan yang mendekati zina juga ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menggambarkan bahwa zina tidak hanya terbatas pada perbuatan fisik semata, tetapi juga melibatkan peran mata, telinga, lisan, tangan, kaki, hati, dan bahkan kemaluan dalam prosesnya. Ini adalah peringatan tentang berbagai tindakan dan pikiran yang bisa membawa seseorang kepada perbuatan zina.
"Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: 'Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah memukul, zina kaki adalah melangkah, hati berkeinginan dan berangan, serta kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.'" (HR. Muslim)
Mayoritas ulama meyakini bahwa ayat-ayat yang menggunakan kata "jangan mendekati" atau wala taqrabu zina artinya untuk melarang tindakan-tindakan yang dapat membangkitkan atau merangsang jiwa dan nafsu. Oleh karena itu, larangan wala taqrabu zina dapat diartikan sebagai peringatan untuk tidak hanya menghindari perbuatan zina secara langsung tetapi juga berbagai godaan dan rayuan yang berpotensi membawa seseorang mendekati langkah-langkah menuju perbuatan tersebut.
Ini adalah bagian dari pesan moral dan etika dalam Islam yang menekankan pentingnya menjaga diri dari segala bentuk godaan yang dapat mengarah pada perbuatan dosa.