Liputan6.com, Jakarta Setelah pensiun dan tidak lagi terikat dengan tanggung jawab pekerjaan, biasanya seseorang memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, teman-teman, atau bahkan terlibat dalam kegiatan sosial. Namun, hal ini berbeda dengan pasangan suami istri pensiunan Marty dan Jesse Ansen, yang memilih berlayar selama 500 hari setelah menghadapi dua tahun lockdown COVID-19 yang ketat di Australia.
Pasangan berasal dari Australia ini memilih jalani hidup berhari-hari di kapal pesiar karena percaya lebih ekonomis daripada tinggal di panti jompo. Keduanya bahkan pernah menjalani hal serupa selama beberapa dekade, dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal penuh waktu.
Telah memesan total 51 perjalanan kapal pesiar, pensiunan ini justru tinggal lebih lama daripada sebagian besar awak kapal, termasuk kaptennya. Tak tanggung-tanggung, Marty dan Jesse berencana untuk tetap berada di kapal selama dua tahun penuh.
Advertisement
Keuntungan dari gaya hidup ini adalah selalu ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan, mulai dari menari hingga makan malam. Marty dan Jesse mulai terbiasa, di mana setiap hari selalu bermain pingpong dan menikmati segelas bir, sambil duduk di balkon untuk menikmati pemandangan.
Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber, tentang kisah pasangan yang memilih tinggal di kapal pesiar daripada panti jompo, Rabu (4/10/2023).
Habiskan 1 Tahun 135 Hari di Kapal Pesiar
Pasangan suami istri pensiunan asal Australia, Marty dan Jesse Ansen seolah menjelma menjadi bintang laut, di mana selama hampir 500 hari berlayar keliling dunia, setelah memesan 51 kapal pesiar berturut-turut. Mereka memulai pelayaran pertama pada 16 Juni 2022 saat mengakhiri dua tahun lockdown ketat COVID-19 di Australia.
Marty dan Jesse belum berhenti, dan hingga saat ini mereka telah memesan total 51 perjalanan kapal pesiar. Keduanya bahkan telah tinggal di kapal Coral Princess, yang berkapasitas 2.000 penumpang Princess Cruises, selama lebih dari 450 hari, yang mana lebih lama daripada sebagian besar awak kapal termasuk kaptennya.
Pasangan paruh baya ini berencana, untuk tetap berada di kapal selama dua tahun. Marty berbagi, "Akhirnya, saya berkata kepada agen perjalanan saya: 'Lihat, apa pun yang terjadi, pesan saja.'"
Pasangan ini mengklaim bahwa berlayar keliling dunia selama dua tahun lebih ekonomis, dibandingkan membayar biaya di panti jompo. Jesse menambahkan, "Ini gaya hidup kami," dan mereka telah menikmati kapal pesiar selama beberapa dekade sebelumnya, dan pada akhirnya dijadikan sebagai tempat tinggal penuh waktu.
Advertisement
Menikmati Waktu Bersama
Salah satu keuntungan dari gaya hidup ini adalah selalu ada kegiatan yang dapat dilakukan, mulai dari menari hingga makan malam, dengan pembantu yang siap membersihkan kamar mereka.
Mereka memulai setiap hari dengan bermain pingpong, dan menikmati segelas bir di balkon sambil menikmati pemandangan. Pasangan ini juga telah menjadi bagian dari keluarga kru kapal, yang selalu senang melihat mereka saat naik ke kapal pesiar berikutnya. Bahkan penumpang baru yang naik hanya untuk satu perjalanan pun sudah mendengar, tentang pasangan yang sering berlayar ini dan ingin menyapa mereka.
Ren van Rooyen, manajer hotel kapal berkata, "Semua orang mengenal mereka di kapal, pada dasarnya mereka adalah selebriti di kapal." Namun, status selebriti mereka akan bertahan delapan bulan lagi sebelum mereka turun dari kapal.
Ini belum akhir dari perjalanan keliling dunia mereka, karena mereka berencana untuk menaiki kapal pesiar yang lebih besar untuk satu tahun lagi. Dan untuk bertemu keluarga, mereka melihatnya saat singgah di pelabuhan dekat rumah mereka.
Marty menggambarkan pengalaman ini sebagai "kehidupan yang luar biasa."