Liputan6.com, Jakarta - Irhas artinya apa? Istilah irhas adalah merujuk pada serangkaian pengalaman spiritual atau peristiwa luar biasa yang dialami oleh calon nabi atau rasul sebelum mereka diangkat menjadi utusan Allah. Ini adalah pengalaman yang dianggap sebagai tanda-tanda kenabian yang diberikan kepada individu yang terpilih.
Baca Juga
Advertisement
Ini seperti pengalaman-pengalaman spiritual, wahyu awal, mimpi-mimpi yang kuat, atau peristiwa luar biasa lainnya yang menjadi bagian dari persiapan spiritual calon nabi atau rasul.
Contoh-contoh irhas mencakup pengalaman Nabi Muhammad SAW saat dinaungi awan sejak kecil, peristiwa pembelahan dadanya yang menjadi salah satu tanda kenabian, serta pengalaman Nabi Isa AS yang bisa berbicara sejak usia bayi. Simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pengertian irhas dan contohnya, Sabtu (11/11/2023).
Tanda-Tanda Kenabian
Irhas adalah kejadian-kejadian istimewa atau tanda-tanda kenabian yang dialami oleh individu sebelum mereka diangkat menjadi nabi atau rasul oleh Allah SWT. Irhas merupakan bagian integral dari persiapan dan tanda-tanda dari Allah kepada individu yang terpilih untuk tugas kenabian yang agung.
Syarif Yahya dalam buku berjudul Kamus Pintar Agama Islam menjelaskan arti irhas adalah berbagai bentuk keajaiban dan tanda-tanda kenabian yang ditampilkan pada individu sebelum mereka menerima misi kenabian. Ini bisa berupa pengalaman-pengalaman spiritual, mimpi-mimpi yang luar biasa, atau peristiwa-peristiwa supranatural lainnya yang dianggap sebagai pertanda bahwa Allah telah memilih mereka untuk menjadi utusan-Nya.
Irhas memberikan keyakinan kepada individu tersebut bahwa mereka adalah yang terpilih oleh Allah untuk membawa ajaran-ajaran-Nya kepada umat manusia.
Sebagai contoh, dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, irhas mencakup pengalaman beliau di Gua Hira, ketika beliau menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril. Ini adalah salah satu contoh irhas yang menandai awal perjalanan kenabian beliau. Selain itu, Nabi Isa AS, bahkan sebagai bayi, telah memiliki tanda-tanda kenabian seperti kemampuan berbicara dengan jelas, yang menunjukkan bahwa irhas bisa muncul sejak usia sangat muda.
Dalam buku berjudul dalam buku berjudul PAI Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karya Drs. H. Masan AF, irhas juga ditemukan dalam kisah Nabi Ibrahim AS ketika masih bayi. Beliau disembunyikan di dalam goa untuk menyelamatkannya dari ancaman Raja Namrud yang hendak membunuh semua bayi laki-laki. Dalam kondisi yang cukup lama di dalam goa, Nabi Ibrahim tetap sehat dan selamat, dan ini juga merupakan contoh irhas yang menunjukkan perlindungan khusus Allah atas mereka yang terpilih.
Irhas tidak hanya menjadi tanda dan persiapan bagi calon nabi atau rasul, tetapi juga merupakan bagian dari bukti kenabian yang Allah berikan kepada umat manusia. Hal ini membantu meyakinkan umat tentang legitimasi dan keabsahan ajaran kenabian yang dibawa oleh individu tersebut.
Advertisement
Irhas Nabi Muhammad SAW
Irhas, sebagai pengalaman dan tanda-tanda yang dialami oleh calon nabi dan rasul sebelum mereka diangkat oleh Allah SWT, terungkap dalam berbagai peristiwa yang menjadi bukti kenabian.
1. Rasulullah SAW mengalami pembelahan dada
Salah satu contoh peristiwa irhas dalam kehidupan Rasulullah Muhammad SAW adalah peristiwa pembelahan dada. Kisah ini tercatat dalam hadits shahih yang berasal dari Anas bin Malik RA.
Pada suatu hari ketika Rasulullah masih bermain bersama anak-anak, Malaikat Jibril tiba-tiba muncul dan merengkuh beliau. Jibril membaringkan tubuh Rasulullah, membelah dadanya, dan mengeluarkan hatinya. Dalam proses tersebut, Jibril membersihkan hati beliau dan mengeluarkan "tempat setan" dari dalamnya.
Hati Rasulullah pun dicuci dengan air zamzam dalam sebuah bejana emas, lalu dikembalikan ke tempat semula. Kejadian ini menjadi salah satu bukti bahwa Rasulullah adalah pilihan Allah untuk menjadi utusan-Nya.
2. Batu di Makkah mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW
Contoh lain yang menunjukkan irhas adalah pengalaman Nabi Muhammad ketika masih kecil di Makkah. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa batu di Makkah mengucapkan salam kepada beliau sebelum beliau diutus sebagai rasul.
Dalam buku berjudul Muhammad SAW The Special One karya Ahmad Syauqi, ini adalah tanda luar biasa yang menunjukkan bahwa beliau memiliki kedudukan istimewa bahkan sebelum kenabiannya diumumkan.
"Sungguh aku mengetahui sebuah batu di Makkah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang." (HR Muslim)
3. Rasulullah SAW selalu dilindungi awan saat masih kecil
Selain itu, dalam buku berjudul Rahasia Kekuatan Shalawat karya KH. Abu Hafbi, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu dinaungi oleh awan sejak beliau masih kecil. Keutamaan ini menunjukkan perlindungan khusus Allah yang melindungi dan menaungi beliau dari terik matahari.
Dalam salah satu hadits, disebutkan bahwa ketika Abu Thalib pergi ke Syam dan membawa Nabi Muhammad bersamanya, seorang rahib bernama Buhaira menyadari adanya awan yang menaungi Nabi SAW, bahkan ketika beliau sedang memberi makanan kepada unta. Awan tersebut menjadi tanda kenabian dan perlindungan ilahi atas beliau.
Ketika Nabi SAW duduk, bayangan pohon itu condong menaungi dirinya. Maka Bahira berkata, "Lihatlah kepada bayangan pohon itu condong menaungi dirinya." (HR At-Tirmidzi)