7 Fakta Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes yang Perlu Diketahui Sebelum Nonton Filmnya

7 fakta penting yang perlu kamu ketahui sebelum nonton filmnya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 15 Nov 2023, 17:45 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 17:45 WIB
Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes
Foto: IMDb

Liputan6.com, Jakarta Prekuel waralaba The Hunger Games berjudul "The Ballad of Songbirds and Snakes" akhirnya tiba di bioskop Tanah Air pada tanggal 15 November 2023. Pasca tujuh tahun sejak film terakhir dari trilogi Hunger Games, penggemar kini dapat menikmati kisah baru yang membawa mereka kembali ke dunia yang penuh intrik dan ketegangan.

Film Hunger Games terbaru ini kembali diproduksi oleh Lionsgate, menawarkan perspektif yang unik dengan mengisahkan perjalanan Presiden Coriolanus Snow sebelum mengambil alih tampuk kekuasaan di Panem. Kesuksesan trilogi film sebelumnya menunjukkan antusiasme tinggi para penggemar, dan The Ballad of Songbirds and Snakes masih terus menghadirkan cerita yang menarik berdasarkan novel Suzanne Collins yang dirilis pada 2019.

Sebelum menapaki petualangan baru ini, penting untuk mengetahui sejumlah fakta menarik yang merangkum esensi dari Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes. Dari latar belakang cerita yang mengguncang hingga pemilihan pemeran berkelas, berikut ini telah Liputan6.com rangkum 7 fakta penting yang perlu kamu ketahui sebelum nonton filmnya, pada Rabu (15/11/2023). 

1. Kisah dari Villain Buku Trilogi Sebelumnya, President Snow

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes
Hubungan percintaan antara Coriolanus Snow dan Lucy Gray menjadi sorotan utama dari prekuel ini. [Foto: ist]

Cerita ini akan mengambil pusat pada Coriolanus Snow yang masih berusia 18 tahun. Awalnya, Snow adalah seorang siswa di Capitol Academy, sebuah sekolah bergengsi yang dihadiri oleh anak-anak istimewa di Capitol. Namun, First Rebellion membuatnya kehilangan segalanya dan terpaksa berjuang untuk bertahan hidup.

Setelah kehilangan ayahnya yang meninggal sebagai pahlawan perang dan ibunya, Snow tinggal bersama sepupunya, Tigris, dan nenek mereka. Mereka harus berjuang untuk hidup dengan keterbatasan pakaian dan makanan.

 

2. Setting Cerita 64 Tahun Sebelum Era Katniss Everdeen

The Ballad of Songbirds and Snakes membawa pembaca kembali ke masa 64 tahun sebelum era Katniss Everdeen, menempatkan cerita di tengah-tengah periode yang dikenal sebagai Dark Days. Dark Days adalah masa sepuluh tahun setelah terjadinya First Rebellion di Panem, perang saudara yang menghancurkan tatanan sosial dan politik di negara tersebut.

Dalam periode ini, masyarakat Panem merasakan dampak penuh dari pemberontakan yang brutal. Keadaan sulit, ketidakpastian, dan kekacauan melanda setiap distrik. Dark Days menciptakan latar belakang yang penuh ketegangan, di mana keputusan dan peristiwa penting terbentuk, membentuk fondasi bagi narasi yang kompleks dan mendalam dalam The Ballad of Songbirds and Snakes.

3. Pengungkapan Kisah Cinta Snow

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes
foto: YT The Hunger Games

Salah satu elemen paling menarik dari buku ini adalah pengungkapan kisah cinta yang melibatkan Coriolanus Snow, sang antagonis utama. Dalam perhelatan Hunger Games ke-10, Snow dipilih sebagai mentor bagi seorang peserta dari Distrik 12. Di sinilah ia bertemu dengan seorang wanita yang berasal dari distrik yang sama dengan Katniss Everdeen.

Kisah cinta ini tidak hanya menjadi elemen romantis, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang sisi manusiawi dari seorang Coriolanus Snow yang pada akhirnya menjadi presiden tirani. Bagaimana cinta tumbuh di tengah ketidakpastian dan kebrutalan Hunger Games? Apakah Snow dapat memisahkan perasaannya dengan tugasnya sebagai mentor dan penghuni Capitol?

Dengan menggali dinamika hubungan ini, Suzanne Collins memberikan lapisan emosional yang lebih dalam pada karakter Snow, merinci perjalanan emosionalnya sebelum menjadi sosok yang dikenal dalam trilogi The Hunger Games. Pertanyaan tentang nasib wanita dari Distrik 12 dan peranannya dalam Hunger Games ke-10 akan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat pembaca terpaku pada setiap halaman.

 

4. Penantian Panjang bagi Penggemar Setia The Hunger Games

The Ballad of Songbirds and Snakes adalah jawaban atas penantian panjang para penggemar setelah merayakan kisah epik trilogi The Hunger Games sepuluh tahun lalu. Karya ini tidak hanya mengembalikan kita ke dalam dunia yang sudah akrab, tetapi juga menjanjikan pencerahan baru dan kedalaman yang lebih dalam. 

Bagi para pembaca yang telah setia mengikuti petualangan Katniss Everdeen, buku ini merupakan jendela ke masa lalu yang memungkinkan kita melihat asal-usul dan evolusi karakter yang penuh nuansa, termasuk pengungkapan lebih lanjut tentang Coriolanus Snow.

Dengan menghadirkan cerita sekitar 64 tahun sebelum The Hunger Games, Suzanne Collins memberikan peluang bagi penggemar untuk menggali lebih dalam latar belakang dunia Panem dan menyaksikan peristiwa penting yang membentuk narasi keseluruhan. 

5. Penjelasan tentang Beberapa Karakter dan Hubungan di Film Sebelumnya

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes
foto: YT The Hunger Games

The Ballad of Songbirds and Snakes menawarkan penggemar kesempatan langka untuk merinci dan mendalami karakter-karakter yang telah diperkenalkan dalam film dan buku sebelumnya. Salah satu aspek menariknya adalah pengembangan karakter Tigris, seorang warga Capitol yang memberikan perlindungan kepada Katniss dan rekan-rekan pemberontak dalam toko bulu miliknya. 

Kita akan mengintip masa kecil Tigris dan hubungannya dengan Coriolanus Snow, memberikan konteks yang lebih kaya untuk aksi dan keputusan karakter ini dalam film sebelumnya. Juga, kita akan diberikan penjelasan mendalam tentang hubungan Snow dengan bunga mawar. Penggemar trilogi sebelumnya mungkin ingat bahwa Presiden Snow selalu terlihat di antara mawar di kebunnya, dan memakai bunga mawar di kerahnya. 

Dalam The Ballad of Songbirds and Snakes, kita akan diberikan pemahaman lebih lanjut tentang hubungan emosional dan simbolis di balik bunga mawar ini, mengungkapkan sisi yang lebih lembut dan kompleks dari karakter Snow yang sebelumnya dikenal sebagai tokoh antagonis tanpa ampun.

 

6. Penjelasan Mengenai 'Peacekeepers'

Salah satu elemen kunci dalam The Ballad of Songbirds and Snakes adalah penjelasan mendalam mengenai 'Peacekeepers', mereka yang bertugas menjaga ketertiban di distrik-distrik Panem. Selain tugas utamanya untuk menjaga ketertiban, 'Peacekeepers' juga terlibat dalam tindakan untuk menekan perlawanan terhadap Capitol, sering kali dengan kekerasan. 

Penyelidikan lebih lanjut ke dalam bagaimana individu-individu ini bertransformasi menjadi 'Peacekeepers', peralatan yang mereka gunakan, serta konflik internal yang mungkin mereka hadapi dalam menjalankan tugas mereka, akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika sosial dan politik di dunia Panem.

7. Pemeran dengan Nama-Nama Besar dan Bintang-Bintang yang Sedang Naik Daun

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes
foto: AP

Proyek adaptasi film dari The Ballad of Songbirds and Snakes tidak hanya menawarkan cerita yang mendalam, tetapi juga menampilkan pemeran dengan reputasi dan potensi besar di dunia perfilman. Rachel Zegler, yang sebelumnya mencuri perhatian dalam West Side Story karya Steven Spielberg, akan memerankan peran Baird, sementara Tom Blyth akan membawa kehidupan pada karakter utama, Coriolanus Snow.

Keberhasilan West Side Story membuktikan bakat akting Zegler, dan kehadirannya dalam proyek ini menimbulkan antisipasi tinggi. Selain itu, Hunter Schafer dari Euphoria dan Josh Andrés Rivera dari West Side Story turut melengkapi ansambel, membawa keunikan dan kekuatan akting masing-masing karakter.

Pengumuman tambahan pemeran seperti Jason Schwartzman, Peter Dinklage, dan Viola Davis semakin menegaskan bahwa proyek ini dikelilingi oleh para profesional berpengalaman yang mampu memberikan kehidupan pada karakter-karakter yang kompleks. 

Dengan begitu banyak bintang berkualitas tinggi, film adaptasi The Ballad of Songbirds and Snakes dijanjikan sebagai sebuah pengalaman sinematik yang tidak hanya memanjakan penggemar setia tetapi juga menarik perhatian audiens baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya