Berusia 250 Tahun, Robot Angsa Ini Jadi Keajaiban Mekanis Paling Rumit

Silver Swan adalah robot angsa mekanis, yang dibuat pada tahun 1774 untuk memukau para bangsawan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 21 Nov 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 19:00 WIB
Berusia 250 Tahun, Robot Angsa Ini Jadi Keajaiban Mekanis Paling Rumit
Silver Swan adalah robot angsa mekanis, yang dibuat pada tahun 1774 untuk memukau para bangsawan. Sumber: Odditycentral

Liputan6.com, Jakarta Robot adalah alat mekanis atau elektronik, yang dapat diatur oleh program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, tanpa interaksi manusia. Silver Swan sendiri adalah robot mekanis, yang dibuat pada tahun 1774 untuk memukau para bangsawan dan tamu.

Dirancang untuk keluarga kerajaan, robot ini memiliki bentuk tubuh angsa perak yang menyembunyikan tiga mekanisme jam, yaitu kotak musik, genangan kaca dengan ikan perak berenang, dan gerakan leher serta kepala burung yang bikin warganet berdecak kagum.

Meskipun telah berusia lebih dari 250 tahun, keberadaan Silver Swan masih mempesona penonton dengan keajaiban mekanisnya. Silver Swan menjadi terkenal setelah dipamerkan di Pameran Internasional Paris pada tahun 1867, di mana gerakannya yang hidup dan harganya yang mencengangkan membuatnya menjadi daya tarik utama.

Bahkan kolektor John dan Josephine Bowes membelinya lima tahun, setelah pameran dengan harga sepuluh persen dari harga aslinya, dan menambahkannya ke koleksi museum mereka. Meskipun masih dapat bergerak, kini diperlukan penopang tambahan saat robot akan beraksi. 

Berikut ini keberadaan robot angsa ajaib yang Liputan6.com rangkum dari Odditycentral, Selasa (21/11/2023). 

Memukau, Desain Robot Ini Paling Rumit

Berusia 250 Tahun, Robot Angsa Ini Jadi Keajaiban Mekanis Paling Rumit
Silver Swan adalah robot angsa mekanis, yang dibuat pada tahun 1774 untuk memukau para bangsawan. Sumber: Odditycentral

Dibuat pada tahun 1774 untuk memukau para bangsawan dan tamu, robot Silver Swan tetap menjadi salah satu keajaiban mekanis yang paling rumit dan menarik penonton.

Silver Swan yang awalnya dibangun untuk keluarga kerajaan sebelum mereka mengubah pikiran, kini menjadi salah satu robot paling terkenal dalam sejarah. Dibuat di Museum Mekanik James Cox, seorang pembuat perhiasan dan pengusaha abad ke-18 di London, menggunakan mekanisme internal yang dirancang oleh penemu John Joseph Merlin.

Tubuh angsa peraknya menyembunyikan tiga mekanisme jam, yang mengontrol kotak musik, genangan kaca dengan ikan perak berenang, dan gerakan leher serta kepala burung yang menakjubkan seperti aslinya. Bahkan setelah 250 tahun berlalu, keajaiban mekanis ini masih memukau setiap orang yang menyaksikannya.

 

Pernah Ikut Pameran, Robot Ini Jadi bintang di Museum Bowes

Berusia 250 Tahun, Robot Angsa Ini Jadi Keajaiban Mekanis Paling Rumit
Silver Swan adalah robot angsa mekanis, yang dibuat pada tahun 1774 untuk memukau para bangsawan. Sumber: Odditycentral

Novelis Amerika Mark Twain pernah menggambarkan pengalamannya dengan Silver Swan, "Saya menyaksikan Angsa Perak, yang memiliki keanggunan yang hidup dalam gerakannya dan kecerdasan yang hidup di matanya – menyaksikannya berenang dengan nyaman seolah-olah dilahirkan di rawa-rawa, bukan di toko perhiasan – menyaksikannya menangkap sebuah ikan perak dari bawah air dan mengangkat kepalanya dan melakukan gerakan men  elannya yang biasa dan rumit..."

Dengan berat antara 25 hingga 30 kilogram, dan lebih dari 700 komponen, Silver Swan memiliki 99 daun perak, 113 cincin leher perak, dan 141 batang kaca. Pada Pameran Internasional Paris tahun 1867, gerakan hidupnya dan label harganya yang fantastis mencapai 50.000 franc (lebih dari $200.000 dalam uang saat ini), memukau semua orang yang melihatnya. Lima tahun kemudian, kolektor John dan Josephine Bowes membelinya dengan harga sepersepuluh dari harga aslinya dan menambahkannya ke koleksi museum yang sama.

Meskipun Silver Swan masih menjadi bintang di Museum Bowes, saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. The Guardian melaporkan bahwa robot tersebut membutuhkan restorasi dan saat ini lebih mirip patung daripada robot. "Ini memang masih berfungsi, tetapi ketika bergerak, lehernya harus ditopang," kata kurator Vicky Sturrs, dengan harapan bahwa museum akan mendapatkan dana yang diperlukan untuk memulihkan keajaiban teknologi kuno ini.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya