Liputan6.com, Jakarta Seorang pria 'dianiaya' hingga tewas oleh robot di Korea Selatan setelah robot tersebut gagal membedakannya dari sekotak sayuran, lapor Daily Mail. Ketika kejadian, korban yang merupakan pria pekerja perusahaan robotika berusia 40-an itu dikatakan sedang memeriksa sensor mesin tersebut.
Insiden dilaporkan terjadi di pusat distribusi hasil pertanian di Gyeongsang Selatan pada Rabu, 8 November 2023 dini hari. Robot yang sedang mengangkat kotak paprika ke atas palet tiba-tiba mencengkeram lengan pria tersebut dan mendorongnya ke arah ban berjalan, lalu meremukkan wajah dan dadanya.
Advertisement
Baca Juga
Robot tersebut tampaknya tidak berfungsi dan mengidentifikasi pria itu sebagai sebuah kotak, kata sumber polisi. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit, tetapi sayang nyawanya tidak tertolong. Pria itu meninggal di rumah sakit, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Jumat (10/11/2023), polisi kini tengah melakukan penyelidikan terhadap pengelola keamanan di lokasi tersebut, atas kemungkinan kelalaian dalam tugas yang diberikan.
Â
Robot sempat alami masalah sensor dan pengujiannya ditunda
Rupanya, robot atau mesin pengangkat kardus paprika itu sempat mengalami masalah sensor dan pengujiannya harus ditunda selama dua hari.
Seorang pejabat dari Kompleks Pertanian Ekspor Donggoseong, pemilik pabrik tersebut, menyerukan bahwa sistemnya 'tepat dan aman' dalam sebuah pernyataan setelah kejadian tersebut.
Semula, korban dijadwalkan akan melakukan tes pada mesin tersebut pada 6 November. Namun, mereka terpaksa menunda pengujian hingga dua hari setelah mesin tersebut diduga mengalami masalah pada sensor robotnya.
Advertisement
Kejadian yang sama pernah terjadi
Manusia menjadi korban dari robot sudah pernah terjadi sebelumnya. Pada bulan Maret, seorang pria Korea Selatan berusia 50-an menderita luka serius setelah terjebak oleh robot saat bekerja di pabrik suku cadang mobil.
Kemudian, pada bulan Juli lalu, muncul rekaman yang menunjukkan robot pemain catur mematahkan jari seorang anak saat berkompetisi di Rusia. Videonya pun sempat viral di media sosial. Robot tersebut diketahui mencengkram jari bocah laki-laki berusia tujuh tahun di Moscow Open karena bingung dengan gerakan cepatnya, lapor media Rusia.
Menurut Sergey Lazarev, wakil presiden Federasi Catur Rusia, mengatakan anak tersebut telah melanggar 'aturan keselamatan tertentu' karena melakukan tindakan terlalu cepat.