Doa Malam Lailatul Qadar dan Menyebut Nama-Nya, Amalan untuk Raih Keberkahan

Umat Muslim sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah, seperti shalat, dzikir, membaca Al-Quran, serta membaca doa malam lailatul qadar dan menyebut Nama-Nya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 01 Mar 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 16:30 WIB
[Bintang] Kapankah Malam Lailatul Qadar?
Buat yang mencari tahu kapan malam Lailatul Qadar, inilah jawabannya. (Ilustrasi: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Doa malam lailatul qadar dan menyebut Nama-Nya merupakan salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Muslim. Malam Lailatul Qadar adalah momen istimewa di bulan Ramadan yang sangat dinantikan. Dinyatakan dalam Al-Quran malam lailatul qadar lebih mulia dari malam seribu bulan.

Dalam surat Al-Qadr ayat 1-5 Allah SWT berfirman,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ ٥

Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam lailatul qadar, tahukah engkau apakah malam lailatul qadar itu ? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar. (QS Al Qadr: 1-5)

Pada malam Lailatul Qadar, pahala amal kebaikan dilipatgandakan. Oleh karena itu, umat Muslim sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah, seperti shalat, dzikir, membaca Al-Quran, serta membaca doa malam lailatul qadar dan menyebut Nama-Nya. Berikut bacaan doa malam lailatul qadar dan menyebut Nama-Nya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/3/2024).

Doa Malam Lailatu Qadar

Malam 25 Ramadan, Ribuan Jamaah Khusyuk Menjemput Lailatul Qadar di Masjid Istiqlal
Mereka menghabiskan waktu dengan membaca Alquran, memanjatkan doa, dan melaksanakan sholat malam. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Terdapat 2 riwayat hadist tentang doa malam lailatul qadar dan menyebut namanya. Dua riwayat ini adalah hadits shahih sehingga umat Muslim dapat memilih satu di antaranya. Doa inipun yang banyak diamalkan oleh masyarakat di Indonesia.

1. Riwayat Imam At-Tirmidzi

Hadits pertama disampaikan oleh Sayyidah Aisyah ra, istri Rasullullah, yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi,

وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?' Rasulullah saw menjawab, 'Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī,' (HR At-Tirmidzi).

2. Riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud

Hadits berikutnya juga berasal dari Sayyidah Aisyah ra dan diriwayatkan oleh lima Imam hadist kecuali Imam Abu Dawud,

وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ Artinya,

Artinya: Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?' Rasulullah saw menjawab, 'Bacalah, 'Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī,' (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Kapan Malam Lailatul Qadar

Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi masjid. Credit: pexels.com/Stephan

Tidak ada penjelasan kapan malam lalilatul qadar dalam Al-Quran. Rasulullah SAW pun tidak memberikan penjelasan pasti mengenai waktu terjadinya malam tersebut, sehingga terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Dilansir dari laman mui.or.id, pendapat yang paling umum adalah bahwa Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadan. Lebih spesifik, pada malam-malam ganjil, yaitu malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 bulan Ramadan.

Dasar dari pendapat ini adalah hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang mengatakan

عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: ((تَحرُّوا لَيلةَ القَدْرِ في الوَتْر من العَشرِ الأواخِرِ من رمضانَ) رواه البخاريُّ )

Artinya: Dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: bersungguh-sungguhlah kamu beribadah pada malam Qadr yaitu pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. (HR. Bukhari).

Oleh karena itu, malam Lailatul Qadar kemungkinan jatuh pada salah satu dari

  • Malam ke-21 Ramadan
  • Malam ke-23 Ramadan
  • Malam ke-25 Ramadan
  • Malam ke-27 Ramadan
  • Malam ke-29 Ramadan

Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui secara pasti, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal kebaikan terutama di malam-malam tersebut, sebagai bentuk persiapan untuk meraih keberkahan dan kemurahan Allah SWT.

Amalan Malam Lailatul Qadar Lainnya

Muslim Afghanistan Berburu Berkah Lailatul Qadar
Umat muslim Afghanistan membaca Alquran di sebuah masjid di Kabul, Rabu (6/6). Selama sepuluh hari terakhir Ramadan, umat muslim melakukan itikaf dengan melakukan dzikir, berdoa, dan salat sunnat untuk menantikan malam Lailatul Qadar. (AP/Rahmat Gul)

Selain membaca doa malam lailatul qadar dan menyebut namanya, ada berbagai amalan yang dapat dilakukan untuk dapat mengejar kemuliaan malam lailatul qadar, berikut di antanya. 

1. Salat malam

Amalan pertama yang bisa dilakukan adalah salat pada malam hari. Pada malam menjelang sahur umat Muslim bisa melakukan salat malam dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalil terkait salat di malam lailatul qadar ini diterangkan Imam An-Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Siapa saja yang mendirikan salat pada lailatul qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq Alaih).

2. Membaca Al-Quran

Amalan lainnya yang juga dianjurkan untuk dilakukan pada malam lailatul qadar adalah membaca Al-Quran. Ada banyak kebaikan dari membaca Al-Quran ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Fatir ayat 29-30,

{إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30) }

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan Sholat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.

3. I'tikaf

I’tikaf adalah berhenti atau berdiam diri di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu. Hal ini bertujuan semata-mata untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. melakukan i'tikaf ini bukan berarti hanya berdiam saja, tetapi juga melakukan kegiatan ibadah, seperti sholat sunah, berdzikir ,dan ibadah lainnya.

4. Bertaubat dan Memperbanyak Istighfar

Umat Muslim juga dianjurkan memperbanyak membaca sayyidul istigfar pada waktu sahur. Berikut bacaan doa sayyidul istigfar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau. (HR. Bukhari)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya