Gejala Campak, Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya

Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak.

oleh Husnul Abdi diperbarui 25 Mar 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2024, 08:00 WIB
Campak
Campak. (FOTO:pexels/victoriaborodinova).

Liputan6.com, Jakarta Campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat menular dan biasanya ditularkan melalui droplet pernapasan penyebarannya. Campak dapat memengaruhi siapa saja, tetapi anak-anak yang belum divaksinasi lebih rentan terhadap penyakit ini.

Gejala umum campak termasuk demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah yang disertai dengan air mata berlebih. Pada tahap awal, pasien juga dapat mengalami rasa sakit di tenggorokan, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan yang berlebihan. Beberapa hari kemudian, ruam kemerahan biasanya muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Komplikasi dari campak dapat sangat berbahaya, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk pneumonia, otitis media, encephalitis, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mencegah penyebaran campak melalui vaksinasi yang diberikan pada anak-anak sejak usia dini.

Dalam kesimpulannya, campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular dan memengaruhi siapa saja, terutama anak-anak. Gejala yang umum meliputi demam tinggi, batuk, pilek, dan ruam pada tahap akhir. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, penting bagi anak-anak untuk divaksinasi sejak dini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (25/3/2024) tentang gejala campak.

Gejala Campak

Ilustrasi campak | folhavitoria
Ilustrasi campak | folhavitoria

Gejala campak biasanya muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Berikut ini adalah beberapa gejala campak yang perlu diketahui:

  1. Ruam kulit: Salah satu gejala campak yang paling umum adalah ruam kemerahan yang muncul di wajah dan menjalar ke seluruh tubuh. Ruam ini seperti bintik-bintik dengan ukuran beragam dan biasanya terasa gatal.
  2. Demam tinggi: Penderita campak biasanya mengalami demam tinggi yang mencapai 38-40 derajat Celsius. Gejala campak berupa demam ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan biasanya disertai dengan menggigil.
  3. Batuk, pilek, dan mata merah: Gejala campak juga meliputi batuk, pilek, dan mata merah. Mata merah ini disebabkan oleh pembengkakan pada konjungtiva mata.
  4. Sakit kepala dan kelemahan: Beberapa penderita campak merasakan sakit kepala dan kelemahan yang umumnya terasa lebih parah saat bangun tidur.
  5. Gangguan pernapasan: Jika terjadi komplikasi pada saluran pernapasan, penderita campak dapat mengalami pilek, batuk yang berdahak, dan bahkan berisiko terkena pneumonia.

Jika kamu mengalami gejala campak tersebut atau menduga terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk memeroleh penanganan yang tepat.

Penyebab Campak

Ilustrasi Campak | KlikDokter
Ilustrasi Campak | KlikDokter

Setelah mengenal gejala campak, kamu tentu perlu mewaspadai penyebabnya. Berikut adalah beberapa faktor penyebab campak:

  1. Virus campak: Penyakit ini disebabkan oleh virus campak yang termasuk dalam famili Paramyxoviridae. Virus ini ditularkan melalui percikan air liur dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin.
  2. Kurangnya imunisasi: Salah satu penyebab penyebaran campak adalah kurangnya vaksinasi anak-anak. Imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan dan sekitar 15 bulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus campak.
  3. Kontak dengan penderita campak: Campak mudah menyebar melalui kontak dengan penderita, terutama pada ruangan yang sempit dan kurang ventilasi. Jika ada anggota keluarga atau teman yang menderita campak, risiko penularannya lebih tinggi.
  4. Kebersihan yang buruk: Kondisi lingkungan yang kotor dan sanitasi yang buruk dapat memudahkan penyebaran virus campak. Kebersihan yang buruk meningkatkan risiko infeksi campak pada individu yang rentan.
  5. Sistem kekebalan yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau terbakar dapat lebih rentan terhadap infeksi campak.

Dalam melawan campak, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi dan lingkungan yang bersih. Upaya kolektif dari individu dan masyarakat secara keseluruhan dapat membantu mengendalikan penyebaran campak.

Cara Mengatasi Campak

Imunisasi Campak Anak Sekolah Dasar
Petugas Puskesmas memberikan imunisasi campak kepada siswa kelas I saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN Serua 3, Ciputat, Tangsel, Selasa (1/9/2020). Kegiatan itu untuk memberikan kekebalan terhadap siswa dari penyakit campak, difteri dan tetanus. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan ruam merah di seluruh tubuh, demam tinggi, batuk, pilek, dan konjungtivitis. Meskipun campak dapat terjadi pada siapa saja, anak-anak lebih rentan terkena penyakit ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi campak:

  1. Istirahat yang cukup: Campak dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan. Oleh karena itu, istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina tubuh.
  2. Konsumsi makanan bergizi: Makanan yang mengandung vitamin dan mineral sangat penting dalam membantu tubuh melawan infeksi. Konsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan sumber karbohidrat yang sehat.
  3. Minum banyak cairan: Demam tinggi akibat campak dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan seperti air putih, jus buah, dan sup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  4. Hindari makanan pedas dan berserat: Makanan pedas dan berserat dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan saat mengalami campak. Sebaiknya hindari makanan tersebut hingga tubuh pulih sepenuhnya.
  5. Mandi dengan air hangat: Mandi menggunakan air hangat dapat membantu mengurangi rasa gatal dan ruam pada kulit yang disebabkan oleh campak.
  6. Kompres air hangat: Mengompres bagian yang terasa gatal atau terkena ruam dengan air hangat dapat membantu meringankan rasa gatal dan memberikan sensasi nyaman.
  7. Hindari kontak langsung dengan penderita campak: Campak mudah menular melalui percikan air liur atau batuk dari penderita. Hindari kontak langsung dengan penderita campak untuk mencegah penyebaran penyakit.
  8. Vaksinasi: Vaksinasi campak sangat penting untuk mencegah penyakit ini. Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi campak sesuai jadwal yang dianjurkan oleh dokter.

Melakukan langkah-langkah di atas dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan dari campak. Namun, jika gejala campak semakin parah atau berkepanjangan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Cara Mencegah Campak

Imunisasi Campak Anak Sekolah Dasar
Petugas Puskesmas memberikan imunisasi campak kepada siswa kelas I saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN Serua 3, Ciputat, Tangsel, Selasa (1/9/2020). Kegiatan itu untuk memberikan kekebalan terhadap siswa dari penyakit campak, difteri dan tetanus. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Untuk mencegah penyebarannya, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Vaksinasi: Vaksin campak adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Sebagian besar kasus campak terjadi pada individu yang tidak divaksinasi. Menerima dua dosis vaksin campak pada masa kanak-kanak adalah penting untuk melindungi diri dari penyakit ini.
  2. Menghindari kontak dengan penderita: Hindari kontak langsung dengan penderita campak, terutama pada saat mereka flu atau batuk. Penyebaran virus campak terjadi melalui tetesan air liur yang dikeluarkan saat batuk atau bersin.
  3. Meningkatkan kekebalan tubuh: Memiliki sistem imun yang kuat dapat membantu melawan infeksi campak. Pastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup, istirahat yang cukup, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan: Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum menyentuh wajah atau mengkonsumsi makanan. Jaga kebersihan lingkungan dengan menghindari kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi.
  5. Isolasi: Jika seseorang terinfeksi campak, penting untuk mengisolasi mereka agar tidak menulari orang lain. Hindari berbagi barang pribadi seperti sikat gigi atau handuk.

Mencegah campak membutuhkan langkah-langkah yang sederhana namun efektif. Dengan menjaga kebersihan diri dan menerima vaksinasi, kita dapat melindungi diri sendiri serta masyarakat dari penyakit ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya