Liputan6.com, Jakarta Di balik sejarah panjang Republik Indonesia terselip cerita menarik tentang nama-nama presiden yang telah memimpin negeri ini. Dari nama-nama presiden pertama sampai yang ketujuh, setiap pemimpin memiliki peran dan kontribusi yang khas dalam membentuk arah dan identitas bangsa. Dengan sistem pemilihan yang telah mengalami perubahan dari masa ke masa, nama-nama presiden 1 sampai 7 menjadi sorotan yang menarik untuk diulas.
Baca Juga
Advertisement
Pergantian kepemimpinan dari presiden pertama hingga yang ketujuh mencerminkan evolusi politik dan demokrasi di Indonesia. Dari presiden pertama yang dipilih oleh badan legislatif hingga presiden ketujuh yang dipilih langsung oleh rakyat, perjalanan ini membawa nama-nama presiden 1 sampai 7 menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah politik Indonesia. Setiap nama memiliki cerita dan kebijakan yang menjadi penanda penting dalam perkembangan negara ini.
Melalui perjalanan panjang itu, nama-nama presiden 1 sampai 7 juga menjadi bagian dari ingatan kolektif bangsa. Dari peran mereka dalam menghadapi tantangan zaman hingga pencapaian yang membanggakan, setiap presiden telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah Indonesia. Dengan memahami peran dan kiprah mereka, kita dapat lebih memahami dinamika politik dan perjalanan bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum profil dan nama presiden 1 sampai 7 di Indonesia, pada Rabu (12/6).
1. Presiden Soekarno (1945-1967)
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, sering dijuluki sebagai bapak proklamator. Beliau lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Sebelum memasuki dunia politik, Soekarno menyelesaikan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar insinyur.
Selama memimpin, Drs. Moh Hatta menjadi wakil presiden yang membantu Soekarno dalam menjalankan roda pemerintahan. Drs. Moh Hatta, lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 12 Agustus 1902, turut berperan dalam pembentukan dasar negara dan kebijakan-kebijakan penting pada masa itu.
Advertisement
2. Presiden Soeharto (1967-1998)
Presiden kedua Indonesia, Soeharto, lahir pada 8 Juni 1921 di Argomulyo, Yogyakarta. Sebagai lulusan sekolah Bintara di Gombong, Soeharto memiliki latar belakang militer yang kuat. Sebelum menjabat sebagai presiden, Soeharto turut aktif dalam perjuangan melawan penjajah Belanda.
Ketika menjabat, Soeharto menempati posisi presiden paling lama dalam sejarah Indonesia. Karena masa jabatan yang panjang, Soeharto memiliki beberapa wakil presiden selama pemerintahannya. Di antaranya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Sudharmono, Try Sutrisno, dan yang terakhir B. J. Habibie.
Setiap wakil presiden membantu Soeharto dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan mengelola berbagai aspek pemerintahan selama masa kepemimpinannya.
3. Presiden BJ Habibie (1998-1999)
Setelah terjadinya reformasi pada tahun 1998, B.J. Habibie terpilih sebagai presiden Indonesia menggantikan Soeharto. Sebelumnya, beliau dikenal sebagai salah satu tokoh yang memiliki peran penting dalam bidang teknologi dan industri di Indonesia.
Sebagai presiden, Habibie menghadapi tantangan besar dalam memimpin negara yang sedang berada dalam transisi politik dan ekonomi yang cukup sulit. Kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik yang diambilnya menjadi sorotan publik pada masa itu, termasuk juga keputusannya untuk tidak memiliki wakil presiden selama masa jabatannya.
Advertisement
4. Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur, adalah salah satu tokoh utama dalam Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus menjadi presiden Indonesia setelah Habibie. Gus Dur dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tanggal 20 Oktober 1999. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia menghadapi berbagai tantangan politik dan sosial pasca-reformasi.
Gus Dur dikenal sebagai sosok yang berusaha melakukan rekonsiliasi nasional, menghadapi konflik-konflik di berbagai daerah, serta menekankan pentingnya pluralisme dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wakip Presiden Gus Dur saat itu adalah Megawati Soekarnoputri.
5. Presiden Megawati Soekarno Putri (2001-2004)
Megawati Soekarno Putri, putri dari Presiden Soekarno, mengambil alih jabatan presiden pada tahun 2001 setelah pemakzulan Abdurrahman Wahid. Sebagai pemimpin wanita pertama Indonesia, Megawati memiliki pengalaman panjang dalam politik sejak awal kariernya.
Sebelum menjabat sebagai presiden, ia telah menjadi wakil presiden selama dua tahun. Namun, masa kepemimpinannya tidak selalu mudah, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan politik dan ekonomi yang kompleks, termasuk krisis keuangan yang melanda Asia pada akhir tahun 1990-an.
Selama periode kepemimpinannya, ia dikenal karena kebijakan luar negeri yang memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Megawati juga didampingi oleh Hamzah Haz sebagai wakil presiden selama masa jabatannya.
Advertisement
6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden keenam Indonesia yang menjabat dari tahun 2004 hingga 2014. Sebelum terjun ke dunia politik, SBY memiliki latar belakang militer yang kuat, bahkan pernah menjabat sebagai Panglima TNI.
Pada masa kepemimpinannya, SBY menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis ekonomi global pada tahun 2008. Namun, kebijakan ekonomi dan keamanan yang dijalankannya berhasil mengatasi sebagian besar dampak negatif dari krisis tersebut, sehingga ekonomi Indonesia tetap tumbuh stabil.
Selain itu, SBY juga dikenal karena kebijakan demokratisasi dan reformasi birokrasi yang diimplementasikan selama masa jabatannya. Ia didampingi oleh M. Jusuf Kalla sebagai wakil presiden dalam dua periode kepemimpinannya, dan kemudian Boediono dalam periode kedua.
7. Presiden Joko Widodo (2014-Sekarang)
Joko Widodo, yang akrab dipanggil Jokowi, adalah presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak tahun 2014 hingga saat ini. Sebelum menjabat sebagai presiden, Jokowi memiliki karir yang gemilang di dunia politik lokal.
Beliau memulai karirnya sebagai walikota di Kota Solo (Surakarta) pada tahun 2005 dan berhasil mengukir prestasi sebagai pemimpin yang inovatif dan berorientasi pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang berkualitas. Kemudian, Jokowi melanjutkan karirnya sebagai gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, di mana ia terus mengimplementasikan program-program pro-rakyat dan progresif.
Sebagai presiden, Jokowi dikenal dengan berbagai kebijakan strategisnya untuk memajukan ekonomi Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional. Dalam kepemimpinannya, Jokowi didampingi oleh dua wakil presiden yang berbeda pada periode yang berbeda pula. Pada periode pertamanya, M. Jusuf Kalla menjadi wakil presiden yang mendampingi Jokowi. Sementara itu, pada periode kedua, Ma'ruf Amin
Advertisement