Hari Kemerdekaan Malaysia dan Negara Lain yang Juga di Bulan Agustus, Tidak Cuma Indonesia

Beberapa negara di dunia juga memiliki hari kemerdekaan pada bulan ini, termasuk hari kemerdekaan Malaysia.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 05 Agu 2024, 09:15 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 09:15 WIB
Indonesia-Malaysia
Bendera Indonesia-Malaysia (asean-investor.com)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia merayakan hari kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus. Pada tahun 2024, Republik Indonesia telah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79. Namun, Agustus bukan hanya bulan perayaan kemerdekaan Indonesia saja. Beberapa negara di dunia juga memiliki hari kemerdekaan pada bulan ini, termasuk hari kemerdekaan Malaysia.

Seperti di Indonesia, hari kemerdekaan di berbagai negara juga dijadikan hari nasional atau hari libur. Momen ini, termasuk hari kemerdekaan Malaysia, dijadikan sebagai perayaan yang menandai kemerdekaan suatu bangsa dari penjajahan atau dominasi asing. Setiap negara memiliki cara unik dalam merayakan hari kemerdekaannya, termasuk upacara bendera, parade militer, pertunjukan kembang api, dan berbagai kegiatan budaya.

Perayaan kemerdekaan ini tidak hanya sebagai tanda berakhirnya penjajahan, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan nasional dan kesempatan untuk memperingati perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang hari kemerdekaan Malaysia dan nerara lain yang juga dirayakan di bulan agustus, dirangkum Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Malaysia

Berwisata ke Malayasia, Jangan Lupa Kunjungi Tempat Ini
Petronas Twin Tower (liputan6)

Hari kemerdekaan Malaysia dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Agustus. Pada tanggal ini, Malaysia memperingati kemerdekaannya dari kolonial Inggris yang diraih pada tahun 1957. Perjuangan kemerdekaan Malaysia dimulai pada tahun 1948, ketika partai komunis Malaya (CPM) melakukan pemberontakan besar-besaran untuk menggulingkan Pemerintah Inggris dan mendirikan republik komunis. Pemberontakan ini menyebabkan terjadinya darurat Malaya.

Pada tanggal 8 Februari 1956, perjanjian London ditandatangani untuk membentuk Federasi Malaya yang merdeka. Namun, beberapa hambatan logistik dan administratif mengakibatkan Malaya gagal mendeklarasikan kemerdekaannya pada saat itu. Barulah setahun kemudian, perjuangan rakyat Malaysia yang dipimpin oleh Tunku Abdul Rahman sebagai Perdana Menteri berhasil mencapai kemerdekaan melalui negosiasi dengan Pemerintah Inggris.

Akhirnya pada tanggal 31 Agustus 1957, Malaysia secara resmi memperoleh kemerdekaannya setelah dijajah selama 50 tahun. Penyerahan kekuasaan ini disaksikan oleh seluruh rakyat Malaysia di lapangan Kuala Lumpur, ditandai dengan pengibaran bendera dan diiringi lagu kebangsaan Malaysia, disusul oleh teriakan "Merdeka" dari seluruh masyarakat.

Singapura

Singapura merayakan Hari Kemerdekaannya setiap tahun pada tanggal 9 Agustus. Tanggal ini menandai pemisahan Singapura dari Malaysia pada tahun 1965, yang menjadikan Singapura sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Perayaan Hari Kemerdekaan di Singapura biasanya melibatkan Parade Nasional yang megah, di mana berbagai elemen masyarakat turut serta. Pidato Perdana Menteri Singapura menjadi bagian wajib dari perayaan ini, selain festival kembang api yang spektakuler.


Bahrain

Bahrain Temukan Bunker 'Pabrik Bom'
Bendera Bahrain. (http://www.gdnonline.com/)

Bahrain merayakan Hari Kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus, memperingati kemerdekaannya dari pemerintahan Inggris pada tahun 1971. Bahrain adalah salah satu negara Teluk pertama yang menemukan minyak dan membangun kilang minyak pada tahun 1931. 

Meskipun Inggris dan pemerintah Ottoman menandatangani perjanjian yang mengakui kemerdekaan negara tersebut pada tahun 1913, Bahrain tetap berada di bawah administrasi Inggris hingga tahun 1971. Pada tahun tersebut, Bahrain mendeklarasikan kemerdekaannya dan menandatangani perjanjian persahabatan dengan Inggris, menjadikan 15 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan resmi negara tersebut.

Pakistan dan India

Pakistan dan India sama-sama merayakan hari kemerdekaannya pada bulan Agustus. Pakistan merayakan kemerdekaannya pada 14 Agustus, sementara India pada 15 Agustus. Kedua negara ini awalnya adalah satu tanah air yang memperoleh kemerdekaan dari Kerajaan Inggris setelah 200 tahun penjajahan.

Pada tanggal tersebut, penjajah Inggris akhirnya meninggalkan India. Namun, negara tersebut kemudian terbagi menjadi dua, yakni India dan Pakistan, berdasarkan perbedaan agama dan etnis yang ada.

Korea Selatan dan Korea Utara

Tanggal 15 Agustus di Korea Selatan dan Korea Utara disebut Gwangbokjeol, yang berarti "Waktu Pemulihan Cahaya." Tanggal ini menandai kemerdekaan Korea dari 35 tahun penjajahan Jepang sejak tahun 1945. Ini adalah satu-satunya hari libur umum yang dirayakan oleh kedua negara dan juga dikenal sebagai Hari Pembebasan Nasional Korea.

Pada hari itu, Kekaisaran Jepang menyerah dalam Perang Dunia Kedua. Namun, tiga tahun kemudian, Korea dibagi menjadi Korea Utara yang didukung oleh Soviet dan Korea Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat.


Liechtenstein

Bendera Liechtenstein (Wikipedia Commons)
Bendera Liechtenstein (Wikipedia Commons)

Liechtenstein juga merayakan hari kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus. Negara kecil di Eropa ini merdeka sejak tahun 1940. Untuk merayakan kemerdekaannya, warga Liechtenstein melakukan upacara kembang api tradisional mulai pukul 10 malam CEST.

Tanggal 15 Agustus secara resmi dinyatakan sebagai Hari Libur Nasional oleh hukum pada tahun 1990. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan hari libur bank dan juga ulang tahun pangeran yang berkuasa pada tahun 1940, Pangeran Franz Jose II.

Republik Kongo

Republik Kongo merayakan hari kemerdekaannya pada 15 Agustus, yang juga dikenal sebagai 'Hari Nasional Kongo.' Pada tanggal ini, Republik Kongo memperoleh kemerdekaan penuh dari Prancis pada tahun 1960, setelah 80 tahun berada di bawah kekuasaan Prancis. Negara ini, yang terletak di Afrika Tengah, mengalami periode pemerintahan Marxis-Leninis dari tahun 1969 hingga 1992 dan telah mengadakan pemilihan multi-partai sejak tahun 1992.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya