Liputan6.com, Jakarta Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis menjadi pertemuan kedua Prilly Latuconsina dan Pradikta Wicaksono (Dikta) sebagai pasangan dalam layar perak. Film ini membawa tema mendalam yang kerap tersembunyi di balik cerita-cerita keluarga. Mengisahkan perjalanan karakter Tari (diperankan oleh Prilly) yang berjuang keluar dari trauma masa kecil dan hubungan yang penuh kekerasan.
Tari menemukan dukungan dan harapan baru lewat Baskara (diperankan oleh Dikta) yang ia temui dalam support group. Kebersamaan keduanya menampilkan chemistry kuat yang membuat setiap emosi sampai ke penonton. Bolehkah Sekali Saja Kumenangis bahkan sudah menarik perhatian besar sejak trailer-nya diluncurkan di media sosial.Â
Dukungan cast lain di dalamnya semakin melengkapi daya tarik film ini. Tayang mulai 17 Oktober 2024, film ini menghadirkan chemistry Prilly dan Dikta yang tak hanya di layar, namun juga di balik layar. Mereka membagikan banyak momen syuting yang memperlihatkan kedekatan dan komitmen mendalami peran masing-masing. Berikut potret chemistry Prilly Latuconsina dan Dikta di lokasi syuting yang Liputan6.com rankum dari berbagai sumber, Minggu (27/10/2024).
1. Eksplorasi Karakter Baru bagi Prilly dan Dikta
Prilly dan Dikta mencoba karakter yang berbeda dari peran-peran sebelumnya. Prilly tampil sebagai Tari yang memiliki jerawat dan kawat gigi, menunjukkan stres dan beban emosional, sedangkan Dikta memainkan karakter Baskara yang juga memiliki luka emosional. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)
2. Tunjukan Chemistry Kuat
Keduanya memiliki chemistry kuat, baik di dalam maupun di luar layar. Kedekatan mereka membuat adegan terasa alami, meskipun terkadang justru menyulitkan Prilly untuk menjaga keseriusan di adegan emosional. (Sumber: Youtube/Sinemaku Pictures)
3. Sering Bercanda di Lokasi Syuting
Prilly mengaku kesulitan menahan tawa saat harus berakting serius dengan Dikta karena sering bercanda di lokasi syuting. Konsentrasinya diuji untuk bisa memerankan adegan emosional tanpa terganggu oleh guyonan mereka. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)
4. Harus Menampilkan Sisi Emosional yang Kuat
Film ini berkisah tentang Tari yang berjuang dengan trauma masa lalu akibat hubungan keluarga yang abusive, dan Baskara yang hadir sebagai teman yang mendukungnya di saat krisis. Pertemuan mereka membawa harapan bagi keduanya untuk pulih dari luka batin. (Sumber: Youtube/Sinemaku Pictures)
5. Film Ini Jadi Media Eksplorasi Prilly
Sebagai salah satu pendiri Sinemaku Pictures, Prilly mengaku memiliki kebebasan eksplorasi yang lebih dalam, yang membuatnya menantang diri untuk mencoba karakter unik dan menggali emosi lebih dalam untuk peran Tari. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)
6. Terinspirasi dari Lagu Populer
Film ini diangkat dari lagu Runtuh karya Feby Putri, yang populer karena liriknya yang menyentuh tentang kesedihan dan kerentanan, tema yang senada dengan kisah Tari dalam film. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)
7. Karakter yang Dimainkan Membawa Dikta ke Pengalaman Emosional
Dikta sempat berbagi tentang momen terakhirnya menangis saat ayahnya sakit, sehingga ia bisa membangun koneksi emosional dengan karakternya yang menghadapi masalah emosional di dalam film. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)
8. Disambut Antusias oleh Penonton
Sejak trailer dirilis, antusiasme penonton terlihat tinggi, terutama karena akting Prilly yang selalu berhasil memikat, ditambah dengan kolaborasinya dengan Dikta, yang membawa pendekatan berbeda dan segar di film ini. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)
9. Dukungan Cast dan Tim Produksi Solid
Selain Prilly dan Dikta, film ini turut dibintangi oleh aktor-aktor lain seperti Surya Saputra, Widi Mulia, Antonio Blanco, dan Gracia JKT48. Mereka berkolaborasi dengan sutradara Reka Wijaya, menjadikan film ini salah satu proyek yang dinanti pada 17 Oktober 2024 mendatang. (Sumber: Instagram/prillylatuconsina96)