Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi besar-besaran terhadap 300 perwira tinggi (Pati) TNI yang meliputi berbagai jabatan strategis di tiga matra TNI serta lembaga negara lainnya. Perubahan ini melibatkan promosi, rotasi, hingga penugasan baru sebagai dosen tetap untuk mendukung optimalisasi organisasi dan fungsi kelembagaan.
Beberapa nama besar yang mendapatkan penugasan baru termasuk Letjen TNI Mohammad Fadjar sebagai Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Mohamad Hasan yang kini menjabat sebagai Dankodiklat TNI. Sementara itu, Mayjen TNI Achiruddin kembali dipercaya menjadi Danpaspampres menggantikan posisinya sebelumnya.
Selain jabatan strategis di lingkungan TNI, mutasi ini juga mencakup penempatan perwira tinggi sebagai pejabat di kementerian, lembaga negara, hingga atase pertahanan (Athan) di luar negeri. Berikut adalah rincian lengkap dari mutasi ini. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Selasa (10/12).
Advertisement
Alasan dan Dasar Mutasi Besar-Besaran oleh Panglima TNI
Mutasi 300 perwira tinggi TNI yang dilakukan oleh Panglima Jenderal Agus Subiyanto merupakan langkah strategis untuk menyegarkan struktur organisasi di lingkungan TNI. Keputusan ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1545/XII/2024, yang menekankan pentingnya optimalisasi fungsi dan efektivitas tugas perwira tinggi.
Panglima menegaskan bahwa mutasi ini tidak hanya tentang pergantian jabatan tetapi juga untuk memberikan pengalaman baru bagi para perwira tinggi dalam menghadapi tantangan di berbagai bidang. Beberapa jabatan strategis seperti Pangkogabwilhan, Pangkostrad, dan Danpaspampres menjadi fokus utama dalam perubahan kali ini.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara TNI dan berbagai lembaga negara lain, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Advertisement
Nama-Nama Perwira Tinggi yang Mendapatkan Jabatan Strategis
Beberapa nama besar yang mendapatkan mutasi di antaranya adalah:
Letjen TNI Mohammad Fadjar: Dari Dankodiklat TNI menjadi Pangkostrad.
Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi: Dari BIN menjadi Kepala BSSN.
Mayjen TNI Achiruddin: Dari Pangdam VI/Mulawarman kembali menjadi Danpaspampres.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo: Menjadi Pangkogabwilhan I.
Promosi juga diberikan kepada Brigjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw yang kini menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer menggantikan Mayjen TNI R. Sidharta Wishu Graha.
Penempatan Perwira Tinggi di Lembaga Negara
Selain jabatan strategis di lingkungan TNI, beberapa perwira tinggi mendapatkan penugasan di kementerian dan lembaga negara, di antaranya:
Mayjen TNI Maryono: Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan.
Mayjen TNI Irham Waroihan: Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.
Laksamana Pertama TNI Ian Heriyawan: Kepala Badan Penyelenggara Haji RI.
Penempatan ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk memperkuat kerja sama lintas sektor guna menghadapi tantangan nasional dan global.
Advertisement
Pergantian Atase Pertahanan di 11 Negara
Pergantian juga dilakukan pada posisi atase pertahanan (Athan) RI di luar negeri, seperti:
Kolonel Inf Tri Andi Kuswantoro: Athan RI untuk Malaysia.
Kolonel Arh Zaenal Arifin: Athan RI di Arab Saudi.
Kolonel Laut (P) Sumartono: Athan RI untuk China.
Kolonel Mar Burhanudin: Athan RI untuk India.
Perubahan ini bertujuan untuk memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di tingkat internasional, sejalan dengan kebijakan strategis pemerintah.
Mengisi Posisi sebagai Dosen Tetap
Berikut sejumlah nama yang mengisi posisi sebagai dosen tetap di Unhan:
Laksma TNI Dr. Taufik Arief, S.T., M.M., CHRMP., CSBA. dari Dankodikdukum Kodiklatal menjadi Dosen Tetap Unhan
Laksma TNI Dr. Diki Atriana, M.Sc., CHRMP., CFrA., CIQnR., CIQaR. dari Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertahanan Negara (LP2N) Unhan menjadi Dosen Tetap Unhan
Laksma TNI Nono Suwarno, S.T., M.Si. dari Kapuslaik Kemhan menjadi Dosen Tetap Unhan
Laksma TNI Dores Afrianto Ardi, S.E., M.Si., M.Han., CHRMP dari Dosen Ahli Latgab Sesko TNI menjadi Staf Khusus Kasal
Laksma TNI Tjatur Soniarto, CHRMP., M.Tr.Opsla. dari Danlantamal IV Btm Koarmada I menjadi Dosen Ahli Latgab Sesko TNI
Advertisement
Dampak Mutasi Terhadap Struktur Organisasi TNI
Mutasi besar ini dipandang sebagai langkah signifikan untuk memperkuat kinerja dan efektivitas struktur TNI dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan penugasan yang melibatkan jabatan strategis di lingkungan militer dan sipil, TNI berkomitmen untuk tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara.
Panglima TNI juga memastikan bahwa setiap perwira tinggi yang mendapatkan tugas baru telah dipersiapkan dengan baik untuk menjalankan amanah tersebut. Penyesuaian ini diharapkan membawa energi baru bagi organisasi dan memperkuat sinergi lintas lembaga.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Mutasi 300 Perwira Tinggi TNI: Mengapa mutasi 300 perwira tinggi dilakukan?
Mutasi ini bertujuan untuk menyegarkan struktur organisasi TNI dan meningkatkan efektivitas tugas perwira tinggi dalam berbagai bidang.
Advertisement
Siapa saja yang mendapatkan jabatan strategis dalam mutasi ini?
Beberapa nama besar seperti Letjen TNI Mohammad Fadjar (Pangkostrad), Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo (Pangkogabwilhan I), dan Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi (Kepala BSSN) adalah bagian dari mutasi ini.
Apa fungsi atase pertahanan RI di luar negeri?
Atase pertahanan bertugas memperkuat diplomasi pertahanan dan hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain.
Advertisement
Apa manfaat penempatan perwira tinggi di kementerian?
Penempatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara TNI dan lembaga negara dalam menghadapi berbagai tantangan nasional.
Â