Penyebab Kolesterol Tinggi di Usia Muda, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Mencegahnya

Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bukan hanya masalah yang dialami oleh orang tua, tetapi juga semakin sering ditemukan pada usia muda. Kondisi ini berisiko memicu berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung dan stroke, sehingga perlu diwaspadai sejak dini dengan langkah pencegahan yang tepat.

Menteri Kesehatan menyatakan bahwa gaya hidup modern yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik, menjadi pemicu utama tingginya kadar kolesterol pada kalangan muda. Faktor genetik dan kondisi medis tertentu juga dapat memperburuk risiko kolesterol tinggi, bahkan pada usia yang relatif muda.

Artikel ini akan membahas penyebab kolesterol tinggi di usia muda, ciri-ciri yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi serius di masa depan. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Rabu (8/1).

Kolesterol tinggi pada usia muda dapat disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Mengutip laman Siloam Hospitals, Hiperkolesterolemia familial merupakan jenis kolesterol tinggi yang diwariskan secara genetik dan disebabkan oleh kelainan pada gen yang mengatur kadar kolesterol dalam darah.

Selain faktor keturunan, pola makan yang kaya lemak jenuh dan lemak trans, seperti konsumsi makanan cepat saji, gorengan, dan camilan olahan, juga menjadi pemicu utama kolesterol tinggi. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol memperburuk kondisi ini dengan merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat penumpukan plak kolesterol.

Kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan malas bergerak turut berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol. Kondisi medis seperti diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit ginjal kronis juga dapat memperburuk kadar kolesterol dalam tubuh, bahkan pada usia muda.

Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami kondisi ini hingga terjadi komplikasi serius. Meski begitu, ada beberapa tanda yang dapat menjadi peringatan dini.

Salah satu tanda yang paling umum adalah munculnya xanthoma atau penumpukan lemak di bawah kulit, yang terlihat sebagai benjolan kecil di tangan, siku, lutut, atau kelopak mata. Gejala ini sering kali merupakan indikasi kolesterol tinggi yang perlu segera ditangani.

Gejala lain yang perlu diwaspadai meliputi nyeri dada yang menjalar ke lengan atau punggung, yang dapat mengindikasikan penyumbatan pembuluh darah akibat plak kolesterol. Pada kasus yang lebih parah, penderita juga dapat mengalami stroke yang ditandai dengan pusing mendadak, kehilangan keseimbangan, dan gangguan bicara.

Kolesterol tinggi di usia muda berisiko menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan arteri akibat penumpukan plak lemak, yang dapat memicu serangan jantung dan stroke. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung atau otak terhambat, menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen.

Jika tidak ditangani dengan baik, kolesterol tinggi juga dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi) karena pembuluh darah yang menyempit. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan mempercepat kerusakan organ vital seperti ginjal.

Pada jangka panjang, kolesterol yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit arteri perifer, di mana aliran darah ke anggota tubuh, terutama kaki, terganggu, menyebabkan rasa sakit saat berjalan.

Mencegah kolesterol tinggi di usia muda memerlukan perubahan gaya hidup yang sehat, termasuk menerapkan pola makan seimbang dengan mengurangi lemak jenuh dan meningkatkan konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi kolesterol jahat (LDL). Aktivitas fisik juga mendukung kesehatan jantung dan mengontrol berat badan.

Menghentikan kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi alkohol sangat penting untuk melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan dan memperlambat pembentukan plak kolesterol. Selain itu, pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah komplikasi serius.

Jika kadar kolesterol tinggi telah terdeteksi, dokter biasanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup yang dikombinasikan dengan pengobatan untuk menurunkan kolesterol. Obat-obatan seperti statin digunakan untuk menghambat produksi kolesterol dalam hati dan membantu tubuh menghilangkan kolesterol berlebih.

Obat fibrate dan niacin juga dapat diberikan untuk mengontrol kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Suplemen minyak ikan kaya asam lemak omega-3 juga bermanfaat dalam menurunkan kadar trigliserida dan mendukung kesehatan jantung.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat atau suplemen tertentu, terutama jika memiliki kondisi medis lain yang memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaan kolesterol.

A: Pola makan tinggi lemak jenuh, kurang aktivitas fisik, dan faktor genetik adalah penyebab utama kolesterol tinggi.

A: Xanthoma, nyeri dada, dan gejala stroke seperti kehilangan keseimbangan dan bicara cadel bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.

A: Mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari merokok serta alkohol adalah langkah pencegahan yang efektif.

A: Kolesterol tinggi dapat dikontrol dengan pengobatan, perubahan gaya hidup, dan pemeriksaan rutin.

A: Statin, fibrate, niacin, dan minyak ikan sering digunakan untuk mengontrol kadar kolesterol.