Profil Mayjen TNI Ujang Darwis, Pangdam II Sriwijaya yang Kaya Prestasi

Liputan6.com, Jakarta Mayjen TNI Ujang Darwis resmi ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II Sriwijaya per 31 Januari 2025. Ia menggantikan Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika yang kini menjabat Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI. Pengangkatan ini merupakan bagian dari mutasi dan rotasi yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto terhadap 65 perwira tinggi di berbagai posisi strategis.

Ujang Darwis bukanlah sosok baru dalam dunia militer. Lahir di Palembang pada 21 Mei 1971, ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Kariernya terbilang gemilang, dengan berbagai posisi strategis yang pernah ia duduki, termasuk Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro dan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Strahan Kemhan).

Selain dikenal sebagai pemimpin yang berpengalaman, Ujang juga memiliki kemampuan menembak yang luar biasa. Hal ini bahkan diakui oleh Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengannya. 

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (11/2/2025), berikut profil lengkap Mayjen TNI Ujang Darwis.

Ujang Darwis telah mengabdi di dunia militer sejak lulus dari Akademi Militer pada tahun 1993. Kariernya dimulai sebagai Perwira Muda di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif). Seiring waktu, ia mendapat berbagai tugas strategis di lingkungan TNI Angkatan Darat.

Salah satu pencapaian awalnya adalah menjabat sebagai Komandan Batalyon 23/Grup 2 Kopassus pada 2010–2012. Jabatan ini menunjukkan kemampuannya dalam operasi militer khusus. Setelah itu, ia dipercaya menjadi Komandan Kodim 0735/Surakarta pada 2012–2013, sebuah posisi penting yang pernah ditempati di era Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Solo.

Selain bertugas di satuan tempur, Ujang juga aktif dalam bidang pendidikan militer. Ia pernah menjadi Direktur Pembinaan Lembaga Akademi Militer (Dirbinlem Akmil) pada 2019–2020, yang berperan dalam membentuk calon perwira TNI masa depan. Pengalamannya yang beragam inilah yang menjadikannya salah satu perwira paling berpengaruh di tubuh TNI AD.

Sebelum menjabat Pangdam II Sriwijaya, Ujang Darwis sempat menduduki posisi strategis di Kementerian Pertahanan sebagai Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) pada 2024–2025. Dalam perannya, ia bertanggung jawab atas perumusan kebijakan strategis terkait pertahanan negara.

Pengangkatan Ujang sebagai Dirjen Strahan Kemhan tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/382/IV/2024 yang ditetapkan pada 1 April 2024. Jabatan ini semakin memperkuat posisinya sebagai perwira dengan pengalaman luas, baik dalam operasional militer maupun kebijakan pertahanan.

Peran di Kemhan membuatnya lebih memahami strategi pertahanan nasional, yang kini akan menjadi modal penting dalam kepemimpinannya di Kodam II Sriwijaya. Wilayah Kodam ini mencakup Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung—area yang memiliki tantangan tersendiri dalam aspek pertahanan dan keamanan.

Salah satu hal yang membuat Ujang Darwis dikenal luas di kalangan militer adalah kemampuannya dalam menembak. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto, yang juga berasal dari lingkungan Kopassus, secara langsung mengakui keahlian Ujang dalam pertemuan mereka.

Sebagai prajurit Kopassus, keterampilan menembak merupakan salah satu kemampuan utama yang harus dimiliki. Ujang Darwis telah membuktikan dirinya sebagai penembak jitu yang diandalkan dalam berbagai operasi dan latihan. Keahlian ini juga mencerminkan ketegasan dan ketelitian dalam kepemimpinannya.

Banyak yang percaya bahwa kedisiplinan dan ketepatan dalam menembak ini juga mencerminkan gaya kepemimpinannya yang tegas, terukur, dan efisien dalam pengambilan keputusan strategis.

Sebagai Pangdam II Sriwijaya, Ujang Darwis menghadapi berbagai tantangan, mulai dari menjaga stabilitas keamanan hingga membangun sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Wilayah Kodam II Sriwijaya dikenal sebagai area dengan potensi konflik sosial yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan pemimpin yang memiliki pendekatan strategis.

Selain itu, perbatasan laut di sekitar Sumatera bagian selatan juga memerlukan pengawasan ketat untuk mencegah penyelundupan dan ancaman lain yang bisa mengganggu keamanan nasional. Dengan latar belakangnya di Kopassus dan Kemhan, Ujang diharapkan mampu menangani tantangan ini dengan pendekatan yang tepat.

Tantangan lainnya adalah modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Sebagai pemimpin yang sudah berpengalaman di berbagai bidang, Ujang memiliki modal kuat untuk membawa perubahan signifikan dalam kepemimpinannya.

Selain pengalaman lapangan yang luas, Ujang Darwis juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia merupakan lulusan dari beberapa program pendidikan tinggi dan militer bergengsi.

Dalam pendidikan umum, ia meraih Graduate Diploma of Development Administration serta Master of Development Administration (M.D.A.) dari Australian National University. Sementara itu, di bidang militer, ia telah menempuh berbagai kursus dan pendidikan lanjutan, termasuk Sesko TNI dan Lemhannas RI.

Pendidikan yang kuat ini membentuknya sebagai pemimpin yang tidak hanya memiliki keahlian taktis di lapangan, tetapi juga wawasan strategis dalam mengelola pertahanan dan keamanan nasional.

1. Siapa Mayjen TNI Ujang Darwis?

Ujang Darwis adalah Pangdam II Sriwijaya sejak 31 Januari 2025. Ia sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Strahan Kemhan dan memiliki latar belakang sebagai perwira Kopassus.

2. Apa saja jabatan yang pernah dipegang Ujang Darwis?

Beberapa jabatan strategisnya termasuk Kasdam IV/Diponegoro, Danrem 045/Garuda Jaya, dan Dirjen Strahan Kemhan.

3. Mengapa ia dikenal sebagai jago tembak?

Kemampuannya dalam menembak diakui langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengannya.