Kumpulan Doa dan Dzikir Saat Bulan Ramadan untuk Sempurnakan Ibadah

Salah satu doa yang paling mustajab adalah doa orang yang berpuasa

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 20 Mei 2019, 04:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2019, 04:30 WIB
Ilustrasi berdoa (sumber: iStock)
Ilustrasi berdoa (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Doa dan dzikir saat bulan Ramadan adalah satu dari sekian banyak amalan Ramadan yang dapat dilakukan. Doa dan dzikir saat bulan Ramadan dapat dilaksanakan setiap saat di bulan Ramadan. Kamu dapat melakukan doa dan dzikir saat bulan Ramadan saat sahur, berbuka, salat tarawih, atau kegiatan lain. 

Pada bulan Ramadan segala amalan dapat berlipat pahala dan berkah. Termasuk pula melantunkan doa dan dzikir saat bulan Ramadan. Selain itu, salah satu hadis mangatakan bahwa salah satu doa yang paling mustajab adalah doa orang yang berpuasa ketika berbuka. Maka dari itu doa dan dzikir saat bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri.

Jika kamu ingin memperbanyak pahala di bulan Ramadan, doa dan dzikir saat bulan Ramadan adalah pilihan tepat dan mudah. Berikut doa dan dzikir saat bulan Ramadan yang dapat kamu lantunkan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (15/5/2019):

Doa Buka Puasa

Sering Keliru, Ini Doa Buka Puasa yang Benar
(Foto: Getty Image) Ilustrasi buka puasa.

Doa menjelang buka puasa Ramadan sudah pasti diketahui banyak orang. Doa ini sudah sering diajarkan sejak kecil oleh orang tua atau guru mengaji. Doa buka puasa diucapkan saat akan membatalkan puasa ketika matahari terbenam.

Selain itu, waktu buka puasa juga ditandai dengan kumandang adzan magrib. Berikut ini adalah doa buka puasa yang sering digunakan.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin

Artinya: Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah, dan sengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Selain doa buka puasa di atas, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa doa buka puasa adalah sebagai berikut. Doa ini seperti yang disampaikan pada hadis, dapat dilantunkan usai berbuka puasa.

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruq wa tsabatal ajru insyaa-allah

Artinya: Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki. (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678)

Doa Setelah Salat Tarawih

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Asyhadu alla ilaha illallah, Astaghfirullah, as alukal jannata wa a’udzubika minan naar, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni (3X)

Artinya: “aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembah selain Allah, aku mohon ampun kepada Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepadaMu dan aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka, Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.”

Doa setelah salat tarawih ini selalu berkumandang antara dua salat tarawih, serta setelah salat tarawih sebelum salat witir. Biasanya doa ini diucapkan bersama-sama seluruh jamaah di masjid dipimpin oleh imam atau seseorang di barisan depan.

Doa Setelah Salat Witir

Ilustrasi salat
Ilustrasi salat (iStock)

Subhanal malikil qudduus (3x), Subbuhun quddusun rabbunaa wa rabbul malaa-ikati warruuh, Allahumma inni a’udzu bi ridhaoka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik

Artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan, Maha suci lagi Quddus Tuhan kami, Tuhan para malaikat, dan malaikat Jibril, Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri

Doa setelah salat witir ini merupakan doa di bulan puasa yang diucapkan bersama-sama seluruh jamaah di sebuah masjid. Tepat setelah tahiyat akhir salat witir, imam atau seseorang di barisan depan akan memandu semua jamaah untuk membaca doa setelah salat witir.

Do’a di Malam Lailatul Qadar

Keutamaan Puasa Ramadan
Berdoa / Sumber: iStockphoto

Keistimewaan bulan Ramadan yang tidak ada di bulan-bulan lainnya adalah malam lailatul qadar. Ada beberapa ayat yang menjelaskan bahwa malam lailatul qadar bertepatan pada sepertiga malam ganjil di akhir bulan ramadan. Untuk menyambut malam lailatul qadar dianjurkan untuk banyak berdoa dan berdzikir.

Dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata, “Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, “Katakanlah:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku].” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Istighfar saat sahur

Ilustrasi sahur
Ilustrasi sahur (sumber: iStock)

Dianjurkan untuk bersitighfar saat waktu sahur. Hal ini tertuang dalam firman Allah pada QS. Ali Imran 17 yang berbunyi:

الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ

“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar (sahur)”

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada setiap malam, Allah Ta’ala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir, Allah berfirman:’ Siapa yang berdo’a kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Dan Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku akan aku ampuni.” (HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758).

Do’a Kepada Orang yang Memberi Makan dan Minum

Keistimewaan Bulan Ramadhan
Bersedekah / Sumber: iStockphoto

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,

أَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَاسْقِ مَنْ سَقَانِى

“Ya Allah, berilah anugerah makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah anugerah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku. (HR. Muslim)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya