Liputan6.com, Jakarta - Rukun iman merupakan pilar yang menjadi penyangga iman atau kepercayaan seorang muslim. Masing-masing meliputi keimanan kepada Allah, para nabi dan rasul, para malaikat, kitab-kitab Allah, hari kiamat, serta qada dan qadar.
Iman kepada Allah merupakan dasar bagi pembentukan identitas sebagai muslim. Begitu pula dengan beriman kepada hari akhir yang berarti meyakini bahwa hari kiamat terjadi atas kehendak Allah.
Baca Juga
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur". (QS. Al-Hajj: 7)
Advertisement
Keyakinan tersebut dimulai dengan meyakini bahwa setelah kematian akan ada kehidupan yang baru. Beriman kepada hari akhir berarti juga meyakini bahwa manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk melakukan perhitungan dan penimbangan amalnya.
Manusia selanjutnya akan melakukan perjalanan menuju jembatan shirath sebelum mencapai surga atau neraka. Seluruh kejadian ini diyakini sesuai dengan keterangan di dalam Al-Qur'an dan hadis.
Saksikan Video Pilihan ini:
Dahsyatnya Tiupan Sangkakala pada Hari Kiamat
Merangkum dari laman NU Online, tanda-tanda kiamat telah dibahas dalam banyak hadis. Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai tanda-tanda pasti kiamat sebagaimana yang disebutkan Rasul SAW dalam haditsnya. Perbedaan ini terjadi karena banyak sekali periwayatan hadits terkait tanda-tanda kiamat, yakni diantaranya
- “Kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda: asap, Dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gempa (di timur, barat dan Jazirah arab), dan yang terakhir adalah api yang keluar dari ‘Adn yang menggiring manusia ke Mahsyar.” (HR. Muslim).
- Ada tiga hal yang apabila telah muncul maka keimanan seseorang tidak lagi berguna baginya jika sebelumnya dia tidak beriman, atau tidak beramal kebajikan selama beriman, yaitu: terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal, dan hewan melata.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).
- “Tidaklah tiba hari kiamat sehingga matahari terbit dari arah terbenamnya, maka apabila tanda ini telah muncul, seluruh manusia menjadi beriman. Keimanan manusia saat itu tidak bermanfaat bagi dirinya, bagi yang mulanya tak pernah beriman, juga bagi yang semula belum pernah berbuat baik dalam keimanannya.” (HR. Bukhari).
Adapun di dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman terhadap hari akhir yaitu dalam QS. az-Zumar ayat 68 yang berbunyi:
"Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah)."
Allah menerangkan bahwa nanti pada hari Kiamat akan terjadi dua kali tiupan sangkakala. Pada tiupan pertama akan mati semua yang hidup baik yang di langit maupun yang di bumi.
Karena kedahsyatan suara tiupan itu, semua yang bernyawa menjadi lumpuh tak berdaya dan akhirnya mati seperti orang terkena sambaran petir atau setrum listrik bertegangan tinggi. Ada makhluk Allah yang tidak mati pada saat itu karena Allah tidak menghendaki kematiannya, tetapi siapakah mereka itu tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, begitu pula dalam hadis-hadis sahih.
Advertisement
Kepastian Akan Datangnya Kiamat
Kita sebagai manusia bertanya tentang kapan hari kiamat itu terjadi namun Allah telah menerangkan di dalam Al-Qur’an mengenai kapan hari kiamat itu akan muncul dalam QS. al-Araf: 187
Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorangpun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Allah dalam ayat ini menegaskan bahwa hanya Dialah yang mengetahui saat terjadinya hari Kiamat itu. Kepastian terjadinya hari Kiamat dan apa yang terjadi pada hari Kiamat sudah banyak dijelaskan oleh Al-Quran. Akan tetapi khusus yang berkenaan dengan saat terjadinya hari Kiamat itu tidak ada dijelaskan dalam Al-Quran.
Hal itu hanya berada dalam ilmu Allah semata-mata. Kita dapat menarik pelajaran dari peringatan ini, bahwa tak seorang manusia pun yang tahu, kapan akan terjadi pada hari Kiamat.
Dengan demikian berarti kita tidak boleh mempercayai ramalan orang atau berita bahwa hari Kiamat akan terjadi pada hari, tanggal, bulan dan tahun sekian atau saat tertentu. Peringatan ini berlaku umum untuk masa kapan pun.
Ternyata sampai masa kita sekarang hal ini memang sering terjadi, entah di dunia Barat, di Afrika atau di tanah air kita sendiri, ada saja orang atau golongan yang percaya, bahwa hari Kiamat sudah dekat, akan terjadi pada waktu-waktu tertentu dengan menyebutkan saat akan terjadinya.
Kelak di hari akhir nanti tidak akan ada satupun orang yang bisa bersembunyi untuk menghindari dari hari kiamat sebagaimana Allah telah berfirman dalam QS. Ghafir: 16
"(Yaitu) pada hari (ketika) mereka tampak dengan jelas (di hadapan Tuhan-Nya), tidak (ada) satu (keadaan) pun dari mereka yang tersembunyi di sisi Allah. (Allah berfirman,) “Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” (Lalu, dijawab,) “Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.”
"Pada hari Kiamat nanti manusia keluar dari kuburnya. Tidak sedikit pun perbuatan mereka yang tersembunyi di sisi Allah, semuanya diketahui-Nya. Kemudian mereka menerima balasan sesuai dengan amal mereka, kalau baik, dibalas dengan baik dan kalau jahat, dibalas dengan azab dan siksa. Firman Allah: Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah)." (QS. al-Haqqah: 18)