Kebiasaan Rasulullah saat Bangun Tidur, Baca 11 Ayat Terakhir Surah Ali Imran, Begini Fadhilahnya

Menurut UAH, Nabi juga memiliki kebiasaan membaca 11 ayat terakhir dari surah Ali Imran setiap kali bangun tidur. Ayat-ayat ini sarat akan makna yang membimbing jiwa menuju kesadaran spiritual yang tinggi.

oleh Liputan6.com Diperbarui 27 Apr 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2025, 18:30 WIB
Pendakwah muda, Ustadz Adi Hidayat
Pendakwah muda, Ustadz Adi Hidayat... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam selalu menjadi teladan bagi umat Islam, termasuk dalam hal-hal kecil seperti rutinitas setelah bangun tidur. Ternyata, aktivitas ini menyimpan pelajaran mendalam tentang kebersihan, perencanaan, hingga kesadaran akan akhirat.

Rasulullah SAW tidak langsung bangkit dari tempat tidurnya. Justru yang pertama dilakukan adalah duduk tenang sejenak. Ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk menenangkan diri dan mengembalikan kesadaran secara perlahan.

Setelah duduk tenang, Nabi menggunakan tangannya yang bersih untuk menghilangkan sisa kantuk dari wajahnya. Gerakan ini bukan sekadar refleks, tapi ada makna spiritual dan fisik di dalamnya, membersihkan diri sebelum memulai aktivitas baru.

Pendakwah muda Ustadz Adi Hidayat, atau yang akrab disapa UAH, menjelaskan bahwa tangan yang digunakan untuk menyeka wajah haruslah bersih. Hal ini merujuk pada hadis yang menyarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu setelah bangun tidur karena kita tidak mengetahui ke mana tangan itu bergerak selama tidur.

 “Rasul mengajarkan umatnya untuk memulai hari dengan kesadaran penuh, bahkan sejak bangun tidur. Duduk tenang, bersihkan diri, dan awali hari dengan tilawah Al-Qur’an,” kata UAH dikutip Kamis (24/04/2025) dari tayangan video di YT @hwmofc.

Tak hanya itu, Nabi juga memiliki kebiasaan membaca 11 ayat terakhir dari surah Ali Imran setiap kali bangun tidur. Ayat-ayat ini sarat akan makna yang membimbing jiwa menuju kesadaran spiritual yang tinggi.

UAH menjelaskan, ayat-ayat tersebut dimulai dari ayat 190 hingga 200, yang menggambarkan keagungan ciptaan Allah, pentingnya tafakur, hingga ajakan untuk istiqamah dalam beribadah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Isi Ayat yang Dibaca Seperti Ini

Ilustrasi bangun tidur
Memulai hari dengan cara yang benar mampu membuat mood bagus seharian, begitu juga sebaliknya. Lalu, apa aja yang perlu dilakukan setiap pagi?... Selengkapnya

UAH mengatakan bahwa membaca ayat-ayat ini bukan sekadar rutinitas harian, tetapi menjadi pengingat tentang orientasi hidup, tidak hanya mengejar dunia, tapi juga akhirat.

“Dalam ayat-ayat itu, kita diajak untuk merencanakan hari bukan hanya dari sisi duniawi, tapi juga untuk kebaikan akhirat,” ungkap UAH.

Maka, saat seorang Muslim membaca ayat-ayat ini setiap pagi, ia seperti menyusun agenda harian yang tidak hanya mengejar rezeki, tapi juga keridhaan Allah.

Kebiasaan ini mengajarkan bahwa orientasi hidup seorang Muslim tidak boleh sempit, melainkan harus menyeluruh, mencakup dunia dan akhirat secara seimbang.

Selain mendapatkan ketenangan jiwa, seseorang juga akan mendapatkan pahala karena meneladani kebiasaan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

UAH menekankan bahwa siapa pun yang mengikuti sunnah Nabi, bahkan dalam hal-hal kecil seperti ini, akan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Mengawali hari dengan cara Nabi adalah bentuk nyata dari cinta kepada Rasulullah. Bukan hanya dengan lisan, tapi dengan amal perbuatan.

 

Kebiasaan Kecil Berdampak Besar

Ilustrasi bangun pagi, bangun tidur, pagi hari
Ilustrasi bangun pagi, bangun tidur, pagi hari. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Sebagian ulama bahkan menyebutkan bahwa rutinitas ini adalah bentuk dzikir pagi yang sangat dianjurkan, karena melibatkan bacaan Al-Qur’an dan tafakur.

Tak hanya soal fisik, kebiasaan ini juga melatih ketenangan batin dan kedisiplinan waktu, yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

UAH pun mengajak umat Islam untuk tidak meremehkan amalan kecil ini karena bisa jadi menjadi pembuka keberkahan sepanjang hari.

“Awali harimu seperti Nabi. Insya Allah, harimu akan penuh berkah,” kata UAH dalam penutup ceramahnya.

Rutinitas ini, jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, mampu menjadi penyaring dari aktivitas sia-sia di sepanjang hari.

Lebih dari itu, membaca akhir Surah Ali Imran di pagi hari adalah bentuk pengisian ruhani yang bisa memperkuat niat, tekad, dan arah hidup seorang Muslim.

Dengan menjadikan sunnah Nabi sebagai gaya hidup, seseorang tidak hanya memperbaiki kualitas ibadahnya, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan.

Kebiasaan kecil ini bisa menjadi awal dari perubahan besar dalam hidup, asal dilakukan dengan konsisten dan penuh cinta kepada Rasulullah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya