Yang Terjadi usai Kiai Sakti Nekat Tantang Karomah Abah Anom Suryalaya

Sebagai seorang wali yang mendapat kelebihan luar biasa, Abah Anom pernah ditantang oleh seorang kiai sakti akan karomahnya. Lantas, apa yang terjadi jika karomah Abah Anom diuji? Simak kisahnya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 17 Mei 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2024, 09:30 WIB
Abah Anom
Abah Anom. (Dok Pesantren Suryalaya)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Banyak ulama kharismatik Nusantara yang memiliki karomah. Karomah adalah kejadian luar biasa di luar akal manusia biasa. Karomah merupakan anugerah yang Allah SWT berikan kepada hamba pilihan-Nya.

Menurut Habib Luthfi bin Yahya, karomah diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW pilihan dengan tujuan untuk membawa, menolong, dan menguatkan keyakinan orang-orang awam terhadap Al-Qur’an serta yang terkandung di dalamnya.

Salah satu ulama yang diyakini memiliki karomah adalah Syaikh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau biasa dikenal Abah Anom Suryalaya. Ia merupakan ulama sufi yang berasal dari tanah Sunda.

Sematan ‘Suryalaya’ di akhir namanya merupakan nama tempat dilahirkannya. Abah Anom lahir di Suryalaya, Tasikmalaya pada 1 Januari 1915 dan tumbuh menjadi seorang ulama yang sangat dihormati, terutama masyarakat Jawa Barat. 

Setelah ayahnya wafat, kepemimpinan Pesantren Suryalaya dilanjutkan oleh Abah Anom. Banyak santri yang berhasil. Mereka pulang dan menjadi kiai di daerahnya masing-masing.

Sebagai seorang wali yang mendapat kelebihan luar biasa, Abah Anom pernah ditantang oleh seorang kiai sakti akan karomahnya. Lantas, apa yang terjadi jika karomah Abah Anom diuji? Simak kisahnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penglihatan Batin Abah Anom

Abah Anom
Abah Anom. (Dok Pesantren Suryalaya)

Mengutip laman Laduni.id, dikisahkan suatu hari seorang kiai memiliki rencana untuk menguji karomah Abah Anom dengan kesaktian yang dimilikinya. Kiai tersebut datang ke Pondok Pesantren Suryalaya dengan satu bus yang membawa 70 santrinya. 

Semua santri disebar di sekitar Pesantren Suryalaya, setelah kiai itu masuk ke halaman Abah Anom, tidak disangka Abah Anom sudah berada di depan madrasah dan menyuruh kiai untuk masuk ke Madrasah Abah Anom bersama 70 santrinya yang telah disebar. Kiai tersebut merasa kaget akan kasyaf (penglihatan batin)-nya Mursyid TQN.

Abah Anom meminta kiai tersebut dan para santrinya untuk makan dahulu yang telah beliau sediakan di madrasah. Di dalam madrasah, kiai memuji Abah Anom tentang pesantren beliau yang sangat luas nan indah, tetapi dibumbui kritik secara halus tentang kekurangan pesantrennya, yaitu tidak adanya burung cendrawasih, burung yang terkenal akan bulunya yang indah. 

Beliau hanya tersenyum dan menimpalinya dengan jawaban yang singkat, “Tentu saja kiai”. 

Suatu hal tejadi di luar jangkauan akal, setelah jawaban itu burung cendrawasih yang berbulu indah melayang-layang di dalam madrasah dan sesekali hinggap. Kejadian itu membuat terpesona kiai tadi akan karomah yang dimiliki Abah Anom dan kiai itu pun diam seribu bahasa.

Nasi Tak Pernah Habis dan Tenaga Dalam

Masak Nasi
Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Ketika makan bersama dengan para santri yang 70 itu, nasi yang disediakan oleh Abah Anom dalam bakul kecil itu tidak pernah habis, sampai semuanya kebagian pun masih tersisa. 

Kejadian ini membuat takjub seorang kiyai yang datang bersama para santrinya itu. Semuanya tidak lepas atas kehendak-Nya. Apalah yang tidak mungkin, jika Allah telah menghendaki sesuatu terjadi untuk kekasih-Nya. 

Keinginan kiai sakti menguji karomah Abah Anom masih berlangsung. Setelah makan kiai tersebut meminta kepada Abah Anom untuk mengangkat kopiah atau peci yang telah ‘diisi, yang sebelumnya dicoba oleh para santrinya tidak terangkat sedikitpun.

Subhanallah, hanya dengan tepukan tangan Abah Anom ke lantai kopiah itu melayang-layang. Selanjutnya kiai tersebut mengeluarkan batu yang telah disediakan sebelumnya, dan batu itu dipukul dengan “kekuatan” tangannya sendiri sehingga terbelah menjadi dua, sedangkan belahannya diberikan kepada Abah Anom. 

Lalu kiai itu meminta kepada Abah Anom untuk memukulnya sebagaimana yang telah dicontohkannya. Abah Anom mengatakan kepada kiai itu, “Abah tidak bisa apa-apa, tapi baiklah.” Akhirnya batu itu diusap oleh tangan Abah Anom dan berubah menjadi air, subhanallah.

Buah Kelapa Berisi Ikan dan Burung Putih

ilustrasi air kelapa muda/pexels
ilustrasi air kelapa muda/pexels

Belum selesai, kiai tadi menguji lagi karomah Abah Anom dengan kelapa yang telah dibawa santri dari daerahnya. Kiai tersebut meminta yang aneh-aneh kepada Abah Anom agar isi dalam kelapa tersebut ada ikan yang memiliki sifat dan bentuk tertentu. 

Dengan tawadhu'nya Abah Anom menjawab, “Masya Allah, kenapa permintaan kiyai ke Abah berlebihan? Abah tidak bisa apa-apa." Lalu Abah Anom berkata, “Baiklah kalau begitu, kita memohon kepada Allah. Mudah-mudahan Allah mengabulkan kita.” 

Setelah berdoa, beliau menyuruh kelapa itu untuk dibelah dua, dan dengan izin Allah di dalam kelapa itu ada ikan yang sesuai dengan permintaan sang kiyai. Subhanalllah!

Selanjutnya, entah darimana datangnya di tangan Abah Anom sudah ada ketapel, dan ketapel itu diarahkan atau ditembakan kelangit-langit madrasah. Sungguh di luar jangkauan akal, muncul dari langit-langit burung putih yang jatuh di hadapan kiai dan Abah Anom.

Setelah kejadian itu, kiai menangis dipangkuan Abah Anom dan akhirnya memohon kepada Abah Anom untuk diangkat menjadi muridnya. Lalu kiai itu ditalqin dzikir TQN, setelah ditalqin kiai menangis dipangkuan Abah Anom sampai tertidur. Anehnya, Bangun dari tidur sudah berada di masjid. Subhanallah!

Demikian kisah Abah Anom saat diuji karomahnya oleh kiai sakti yang berakhir menjadi muridnya. Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya