Pahami Ketentuan Mengqadha Sholat bagi Wanita saat dan setelah Haid, Muslimah Wajib Tahu!

Setelah masa haid berakhir, maka wanita diwajibkan kembali untuk melaksanakan sholat. Berikut adalah ketentuan mengenai kewajiban mengqadha sholat saat dan setelah haid selesai.

oleh Putry Damayanty diperbarui 27 Nov 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2024, 13:30 WIB
Sholat - Vania
Ilustrasi Ramadhan/Fimela.com by Adrian Putra

Liputan6.com, Jakarta - Haid atau menstruasi merupakan bagian dari proses normal organ reproduksi wanita. Siklus haid ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari. 

Dalam masa haid tersebut wanita tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah wajib hingga darah haid berhenti keluar. Sebab saat itu ia sedang berada dalam kondisi yang tidak suci dan bersih.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dari Asiyah RA: “Nabi SAW bersabda: Apabila datang masa haid, maka tinggalkanlah sholat”. 

Namun, hal ini sering menyebabkan kebingungan bagi kaum wanita, karena mereka tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan bisa kembali melaksanakan sholat.

Pertanyaannya, bagaimana jika seseorang mendapati haid setelah masuk waktu sholat atau sebaliknya telah suci beberapa saat sebelum waktu sholat berakhir? Apakah ia perlu untuk mengqadha sholat? Berikut penjelasannya dirangkum dari muslim.or.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Kondisi Pertama: Saat Mendapati Haid

Stres Menyebabkan Haid Tidak Teratur
Stres Menyebabkan Haid Tidak Teratur

Jika seorang wanita mendapati haid setelah masuk waktu sholat tertentu, maka wajib baginya untuk mengqadha sholat tersebut, yaitu sholat yang dia dapati waktunya, namun dia belum melaksanakan sholat tersebut sebelum datangnya haid. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الصَّلاَةِ، فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ

“Siapa saja yang mendapati satu rakaat sholat, maka dia telah mendapati sholat.” (HR. Bukhari no. 580 dan Muslim no. 607)

Maka, jika seorang wanita telah mendapati waktu sholat meskipun hanya selama waktu yang cukup untuk mendirikan sholat satu rakaat saja, kemudian dia haid, maka wajib baginya untuk mengqadha sholat tersebut (saja) setelah suci dari haid. 

Kondisi Kedua: Setelah Selesai Haid

tata cara mandi wajib setelah haid
tata cara mandi wajib setelah haid ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Jika dia suci dari haid sebelum waktu sholat tertentu habis, maka wajib baginya untuk mengqadha sholat tersebut. Misalnya, jika dia suci sebelum matahari terbit dan waktunya hanya cukup untuk sholat satu rakaat, maka wajib baginya mengqadha sholat subuh tersebut.

Jika dia suci sebelum matahari tenggelam dan waktunya hanya cukup untuk sholat satu rakaat, maka wajib baginya mengqadha sholat ashar. Jika dia suci sebelum pertengahan malam, dan waktunya hanya cukup untuk sholat isya satu raka’at, maka wajib baginya meng-qadha sholat isya tersebut.

Namun, jika dia suci setelah pertengahan malam, maka dia tidak ada kewajiban sholat isya. Kewajibannya adalah sholat subuh ketika nanti sudah masuk waktu (yaitu dengan terbitnya fajar). 

Allah Ta’ala berfirman,

فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)

Maksudnya, kewajiban yang dibatasi oleh waktu yang telah ditentukan. Tidak boleh bagi seseorang untuk sholat di luar waktunya (setelah waktu habis), dan tidak boleh pula dia sholat sebelum waktunya tiba.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya