Liputan6.com, Yogyakarta - Bukit Bibi adalah sebuah bukit yang berada di sebelah timur Gunung Merapi. Keberadaan bukit itu sudah ada sebelum Merapi terbentuk.
Dikutip dari berbagai sumber, gunung ini sudah terbentuk sejak 700.000 tahun yang lalu. Bukit Bibi dianggap sebagai induk dari Gunung Merapi yang baru terbentuk sekitar 2.000 sampai 6.000 tahun yang lalu.
Batuan yang berada di bukit ini bersifat andesit-basaltik, namun tidak mengandung orthopyroxen. Karena berumur sangat tua, batuan di bukit ini mengalami proses pelapukan yang kuat sehingga contoh batuannya sulit ditemukan.
Advertisement
Walau begitu, ketinggian Bukit Bibi lebih rendah dari Gunung Merapi. Jika Gunung Merapi memiliki ketinggian 2.930 mdpl, Bukit Bibi hanya memiliki ketinggian 2.050 mdpl.
Baca Juga
Bagi masyarakat setempat, keberadaan Bukit Bibi merupakan sebuah anugerah karena melindungi masyarakat desa itu dari luncuran awan panas Merapi. Konon masyarakat setempat percaya jika Mbah Bibi tidak mengizinkan awan panas merapi untuk melewatinya, maka awan panas tidak akan berani menerjang bukit Bibi.
Kepercayaan ini diperkuat ketika Gunung Merapi meletus dan gumpalan awan panas keluar dari puncak Merapi, arah awan panas akan berbelok menuju Kali Gendol. Awan panas itu dipercaya tidak menuju desa setempat yang berada di timur karena terhalang dengan keberadaan bukit Bibi.
Selain itu kawasan Bukit Bibi dinilai keramat karena dipercaya menyimpan misteri gaib. Warga yang bermukim di dekat Bukit Bibi percaya bahwa bukit itu merupakan desa yang dihuni banyak makhluk gaib.
Oleh karena itu jika ingin melewati daerah itu, pendaki atau warga sekitar harus bilang permisi dan bersikap rendah hati. Tak mengherankan apabila sering ada yang ritual sebelum mendaki bukit itu.
Selain dinilai gaib, kawasan Bukit Bibi merupakan kawasan berbahaya karena masih menjadi habitat hewan-hewan liar seperti ular hingga harimau. Oleh karena itu, para warga sekitar selalu menahan KTP para pendaki yang hendak naik ke Bukit Bibi agar warga segera bisa menghubungi pihak keluarga bila pendaki tersebut hilang atau tidak kembali turun dari gunung.
(Tifani)