3 Gaya Hidup Rahasia Panjang Umur

Panjang umur dan tetap sehat pada hari tua sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Gaya hidup tertentu dapat menambah usia Anda.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 01 Agu 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 08:30 WIB
3 Gaya Hidup Rahasia Panjang Umur
Panjang umur dan tetap sehat pada hari tua sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Gaya hidup tertentu dapat menambah usia Anda. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Panjang umur dan tetap sehat pada hari tua sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Sebuah penelitian baru menemukan, gaya hidup tertentu dapat menambah tujuh tahun usia Anda.

Melansir dari Time, Selasa (1/8/2017), studi tersebut menambah bukti bahwa ada tiga gaya hidup kunci panjang umur dan tetap sehat sampai tua. Kaitan ini sangat kuat seperti terlihat di 14.000 orang yang berusia 50-89 tahun.

Gaya hidup tersebut adalah: tidak merokok, menjaga berat badan tetap ideal, dan mengatur konsumsi alkohol tidak lebih dari tingkat moderat. Hubungan tiga gaya hidup itu dengan usia kematian sangat besar.

Bila orang menjadi tiga gaya hidup tersebut, usia rata-rata mereka lebih panjang tujuh tahun daripada usia rata-rata orang yang tidak melakukannya. Peneliti juga menemukan hubungan seperti kemampuan motorik orang yang melakukan tiga gaya hidup itu lebih baik daripada rata-rata orang.

Menurut studi dari University of Michigan dan Max Planck Institute untuk penelitian demografik di Jerman itu, secara keseluruhan responden pria dan wanita memiliki ekspektasi usia 77,7 hingga 81,45 tahun.

Namun, orang yang tidak pernah merokok dan memiliki indeks massa tubuh di bawah 30 alias tidak obesitas cenderung hidup lebih lama dengan kemampuan fisik yang baik. Kemampuan itu seperti turun dari tempat tidur, berjalan, dan makan. 

Konsumsi alkohol juga merupakan faktor yang mempengaruhi usia dan kualitas hidup seseorang. Mereka yang minum kurang dari 14 gelas per minggu untuk pria dan tujuh gelas untuk wanita cenderung hidup lebih panjang dengan kualitas hidup yang baik pula.

"Kami menemukan orang dengan risiko gaya hidup rendah cenderung hidup sehat lebih lama. Ini berpengaruh pada individu, keluarga, dan sistem perawatan kesehatan secara keseluruhan," ujar ketua penelitian Neil Mehta yang juga asisten profesor manajemen kesehatan di Universitz of Michigan.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya