Liputan6.com, Jakarta - Kevin Diks kini menjadi sorotan di Timnas Indonesia sebagai pemain dengan nilai pasar tertinggi, yakni 4 juta Euro atau setara Rp69 miliar. Bek andalan FC Copenhagen ini menggantikan posisi Mees Hilgers, yang absen dalam laga melawan Arab Saudi pada Selasa, 19 November 2024.
Dengan pengalamannya di liga Eropa, Kevin Diks menjadi salah satu aset berharga Skuad Garuda untuk bersaing di level internasional.
Advertisement
Baca Juga
Kevin Diks Apakah Keturunan Indonesia? Ini Profilnya!
Kevin Diks lahir di Apeldoorn, Belanda, dari ibu berdarah Indonesia dan ayah Belanda. Di umurnya yang kini 28 tahun, Diks telah mengukir perjalanan panjang di dunia sepak bola.
Advertisement
Dia memulai kariernya dari akademi Vitesse Arnhem, sebuah klub ternama di Belanda yang dikenal sebagai penghasil talenta muda. Pada 2014, saat berumur 18 tahun, Kevin Diks melakukan debut profesional bersama tim utama Vitesse, seperti dikutip dari Kanal Bola Liputan6.com pada Senin, 18 November 2024.
Baca juga: Profil Kevin Diks, Palang Pintu Terbaru Timnas Indonesia yang Siap Redam Jepang
Performa apiknya menarik perhatian Fiorentina, klub Serie A Italia, yang merekrutnya pada 2016. Namun, untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman, dia sempat dipinjamkan ke sejumlah klub di Eropa, sebuah langkah yang membentuk mentalitas dan kematangannya sebagai pemain.
Gaya Bermain dan Keunggulan
Sebagai seorang bek kanan modern, pemain Timnas Indonesia satu ini memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang.
Dengan tinggi badan 183 cm, Diks memiliki keunggulan dalam duel udara serta ketahanan fisik yang sangat baik.
Kecepatan dan stamina adalah senjata utamanya, memungkinkan dia melakukan overlap sepanjang pertandingan tanpa kehilangan fokus dalam bertahan.
Â
Â
Kevin Diks: Bek Timnas Indonesia dengan Insting Permainan yang Tajam
Kemampuan membaca permainan menjadikan Diks pemain yang cerdas di lapangan. Dia dikenal tenang saat mengambil keputusan, sebuah atribut yang membuatnya dipercaya untuk memimpin lini pertahanan.
Pengalaman bermain di liga-liga top Eropa, termasuk Denmark bersama FC Copenhagen, membuatnya terbiasa menghadapi tekanan dari penyerang kelas dunia.
Kehadiran Kevin Diks di Timnas Indonesia membawa angin segar. Minatnya untuk bergabung disambut antusias oleh publik dan PSSI, yang bergerak cepat untuk mengamankan jasanya.
Dengan mentalitas dan standar profesionalisme yang dibawanya dari Eropa, Diks diharapkan dapat menjadi mentor bagi pemain muda Indonesia, terutama di lini pertahanan.
Selain itu, kemampuannya yang serba bisa memberi fleksibilitas taktis bagi pelatih Timnas Indonesia. Diks dapat beradaptasi dengan berbagai formasi, menjadikannya pilihan utama untuk mengisi posisi bek kanan atau bahkan sebagai bagian dari tiga bek di lini belakang.
Â
Advertisement
Kevin Diks: Pilar Masa Depan Timnas Indonesia untuk 5-6 Tahun Mendatang
Pada usia 28 tahun, Kevin Diks berada dalam puncak kariernya sebagai pesepak bola. Dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, dia berpotensi menjadi pilar penting bagi Timnas Indonesia setidaknya selama 5-6 tahun ke depan.
Kehadirannya diharapkan dapat mengangkat kualitas tim dan membantu Indonesia bersaing lebih kompetitif di kancah internasional.
Diks tidak hanya membawa harapan dalam hal performa, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda pemain Indonesia.
Profesionalismenya, baik di dalam maupun luar lapangan, dapat menjadi contoh untuk meningkatkan standar sepak bola nasional.
Sebagai pemain dengan nilai pasar Rp69 miliar, Kevin Diks tidak hanya menjadi simbol kemajuan sepak bola Indonesia, tapi juga bukti bahwa Skuad Garuda memiliki potensi besar untuk bersinar di pentas dunia.