Ragam Budaya Betawi di Panggung JFW 2019 dari Dekranasda

Dekranasda menghadirkan karya 5 perajin binaan di panggung JFW 2019 dengan mengusung tema Spirit of Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 06:00 WIB
JFW 2019
Dekranasda tampil di panggung JFW 2019 dengan mengusung tema Spirit of Jakarta dari karya 5 perajin binaan.

Liputan6.com, Jakarta – Perhelatan Jakarta Fashion Week 2019 (JFW 2019) berlangsung meriah. Para pecinta mode Tanah Air sangat antusias dengan acara tersebut. Salah satu pertunjukkan yang mencuri perhatian mereka datang dari Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah DKI Jakarta).

Dekranasda menghadirkan lima perajin binaan bertema Spirit of Jakarta di JFW 2019. Mereka adalah Nita Seno Adji, Bati Marunda, Klambi Abite, Batik Story, dan Culture Edge.

Di panggung JFW 2019, Dekranasda ingin ikut mempromosikan kebudayaan Betawi, sekaligus memberikan kesempatan bagi para perajin binaan untuk memperkenalkan, dan memasarkan karya mereka ke masyarakat yang lebih luas.

Koleksi Nita Seno Adji terinspirasi dari bunga kerak nasi yang konon digunakan untuk merawat kecantikan perempuan di masa lalu, terlihat dari paduan bahan organza dan tile dengan kreasi bordir. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Nilai Sosial dan Budaya Gotong Royong

Ragam wajah budaya Betawi di panggung JFW 2019
Dekranasda tampil di panggung JFW 2019 dengan mengusung tema Spirit of Jakarta dari karya 5 perajin binaan.

Batik Marunda memilih mengangkat nilai sosial dan budaya gotong royong. Koleksi ini menekankan lahirnya batik Betawi berkualitas hasil pemberdayaan wanita di 3 rusun sewa Jakarta.

Pemberdayaan ini di antaranya pencantingan di Rusun Rawa Bebek, pewarnaan dan pencelupan di Rusun Marunda, dan finishing sulam di Rusun Pesakih.

Klambi Abite mengusung tema Java and Batavia Nature Hybrid dengan mengkombinasikan motif khas Betawi dengan lurik khas Yogyakarta. Motif Betawi yang digunakan adalah ondel-ondel, tugu Monas, dan tanjidor.

Berbeda dengan dua perajin sisanya, seperti Batik Story yang lebih memilih untuk menangkap keinginan generasi milenial yang dinamis dan penuh tantangan. Berani memodifikasi motif, teknik, dan bahan yang diadaptasi dari Kawung, Nitik, dan Truntum.

Terakhir adalah Culture Edge yang mengangkat tema Look to East Sumba Glam karena melihat bahwa tren fashion Jakarta sedang mengarah ke timur Indonesia. Koleksi ini bisa jadi pilihan bagi pecinta budaya Betawi. (Fimela.com)

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya