Liputan6.com, Jakarta - Disneyland Shanghai kembali dibuka setelah lebih dari sebulan ditutup akibat wabah virus Corona. Namun, pihak perusahaan itu menyatakan tidak semua fasilitas taman hiburan itu akan dibuka untuk umum.
Dikutip dari laman CNN, Selasa (10/3/2020), pada Senin, 9 Maret 2020, pihak Disneyland Shanghai menyebut sejumlah toko tertentu dan sejumlah restoran akan dibuka dengan kapasitas terbatas. Sementara, fasilitas taman bermain seluruhnya masih tetap ditutup.
Advertisement
Baca Juga
Disney menutup megaresornya yang berada di Shanghai dan Hong Kong sejak Januari. Akibatnya, keuntungan yang bakal didapat dari tempat itu di China diperkirakan bakal menurun hingga 280 juta dolar AS dalam kuarter ini. Perusahaan tersebut juga menutup sementara taman bermain yang berlokasi di Jepang menyusul penyebaran virus Corona di Negeri Matahari Terbit itu.
Tindakan yang bakal dilakukan pada minggu ini menandai langkah pertama dari fase pembukaan kembali Disneyland di China. Pembukaan kembali itu juga meliputi beberapa atraksi di Shanghai Disneyland Hotel dan Disneytown, yang di dalamnya termasuk area ternama kota Disney dan duduk di luar area taman.
Mengingat penanggulangan wabah Corona masih belum tuntas sepenuhnya di China, para pengunjung yang datang akan disambut dengan atmosfer berbeda. Mulai sekarang hingga ke depan, para pengunjung akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan diminta menggunakan masker selama berkunjung.
Siapa pun yang memasuki area makan juga akan diminta menunjukkan sebuah QR code yang berisi tentang catatan kesehatan mereka. Mereka juga diminta untuk menjaga jarak dengan pengunjung lainnya selama masa wabah virus Corona masih berlangsung.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagaimana Nasib Disneyland Lain?
Ekonomi mulai bergeliat seiring dengan menurunnya tren wabah virus Corona di China, sedangkan gelombang peningkatan terjadi secara dramatis di tempat lain. Perusahaan-perusahaan di China daratan dan Hong Kong mencoba kembali menjalankan bisnis mereka, meski jutaan orang bekerja dari rumah.
Pada bulan lalu, Wynn (WYNMF) dan Sands China (SCHYF) mulai menjalankan sejumlah operasi di kasino-kasino di Makau setelah menutupnya selama dua pekan atas perintah pemerintah. Kedua perusahaan itu juga mengatakan mereka mengambil pendekatan fase yang sejalan dengan panduan resmi.
Lebih dari sepekan lalu, wabah corona di China telah menjadi pandemi global dengan jumlah kasus meningkat di AS, Korea Selatan, dan Eropa. Ancaman global itu mendorong pertanyaan apakah Disney akan terpaksa ditutup sementara di kawasan lainnya.
Pasalnya, pertaruhan sangat berisiko tinggi. Dalam laporan pendapatan bulan lalu, Chief Financial Officer Christine McCarthy mengatakan bahwa dampak keuangan secara akurat sangat bergantung pada durasi penutupan.
Advertisement