Survei: Pemulihan Penerbangan Global Bisa Makan Waktu 3 Tahun

Berdasarkan survei, pemulihan penerbangan secara global butuh waktu sekitar tiga tahun.

oleh Komarudin diperbarui 25 Jul 2020, 21:02 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2020, 21:02 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi kabin pesawat terbang. (dok. pexels.com/Sourav)

Liputan6.com, Jakarta - Industri penerbangan jadi salah satu yang harus menanggung beban berat akibat corona COVID-19. Sebuah survei pun dilakukan untuk mengetahui sampai kapan pemulihan penerbangan global akan berlangsung.

"Pemulihan maskapai penerbangan secara global akan berlangsung hingga tiga tahun," komentar dari jajak pendapat dari FlightPlan: Charting a Course into the Future, seperti dikutip dari The Thaiger, Sabtu (25/7/2020).

Survei itu menanyakan kepada 500 profesional di seluruh dunia tentang kemungkinan pemulihan industri penerbangan global. Terlepas dari prediksi mengerikan dari pemulihan yang lambat selama tiga tahun ke depan, ada juga rasa optimisme ketika industri melihat analisis data, AI dan IoT untuk mendorong pemulihan.

Sebanyak 60 persen responden mengharapkan pemulihan antara 18 bulan hingga tiga tahun, sedangkan 85 persen memperkirakan perjalanan domestik akan pulih lebih cepat daripada perjalanan internasional. Sementara  70 persen responden mengharapkan perjalanan point-to-point akan bangkit kembali lebih cepat dan hanya  7 persen percaya bahwa pemerintah telah melakukan cukup seragam untuk mendukung industri penerbangan.

Selain itu, sebanyak  57 persen mengatakan bahwa “katering tanpa kontak” adalah masalah penting selama periode pemulihan, sedangkan 88 persen responden memperkirakan perputaran yang lebih lambat antara penerbangan karena "pembersihan mendalam" sekarang diperlukan, yang dapat memiliki dampak signifikan pada jadwal penerbangan.

Ada 44 persen responden mengatakan mereka berharap melihat kursi tengah kosong sebagai fitur standar dari perjalanan penumpang dalam beberapa bulan mendatang, meskipun sudah ada panduan yang diberikan oleh IATA pada Mei 2020.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

Pariwisata Thailand

Ilustrasi Pantai Thailand (iStock)
Ilustrasi Pantai Thailand (iStock)

Sektor penerbangan domestik Asia Pasifik adalah yang paling tangguh dan tercepat untuk menunjukkan tanda-tanda pemulihan di tengah krisis COVID-19. Negara-negara di kawasan ini menyumbang 50 persen dari 20 pasar penerbangan domestik teratas pada Juli 2020, menurut penyedia analisis data perjalanan Cirium. Vietnam, Indonesia, dan Korea Selatan adalah negara di dunia yang menunjukkan pertumbuhan perjalanan udara domestik selama Juli 2020.

Sementara itu, perbatasan Thailand tetap ditutup secara resmi dengan hanya penerbangan kargo dan repatriasi terbatas. Selain itu, bersama dengan beberapa penerbangan internasional terjadwal untuk penumpang yang berusaha untuk pulang.

Kerajaan telah memperpanjang dekrit daruratnya sebulan lagi hingga akhir Agustus 2020, dan visa amnesti hingga 26 September 2020. Tampaknya, Thailand tidak akan membuka kembali perbatasannya untuk pariwisata internasional setidaknya selama beberapa bulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya