Liputan6.com, Jakarta - Jawa Tengah memiliki beragam destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Tak hanya wisata kulinernya, tapi juga wisata lainnya, salah satunya Grand Maerakaca, yang baru-baru ini dikunjungi Ganjar Pranowo.
Grand Maerakaca atau Maerokoco terletak di Jalan Tawangsari, Semarang, tak jauh dari Bandara Internasional Ahmad Yani. Berdiri di lahan seluas 23 hektare, Grand Maerakaca juga disebut Taman Mini Jawa Tengah. Untuk masuk ke lokasi wisata ini pengunjung dikenakan tiket Rp10 ribu.
Advertisement
Baca Juga
"Wisata tipis-tipis ke Maerokoco yuk. Kamu bisa menjelajah di 35 kabupaten/kota di Jateng dalam waktu yg sesingkat-singkatnya. Kalau pengin ke sini, kamu mau ngajak siapa? Tag orangnya ya," tulis Ganjar sebagai keterangan video yang diunggahnya pada Sabtu, 25 Juli 2020.
Dalam video itu juga dijelaskan, Maerokoco disebut Taman Mini dikarenakan menampilkan 35 rumah adat di Jawa Tengah. Semuanya disusun sesuai lanskap geografisnya.
Sambil mendorong sepeda ditemani sang istri, Siti Atiqoh Supriyanti, Ganjar menunjuk sebuah patung yang berdiri di lokasi wisata itu. "Kita piknik di Maerokoco yang di dalamnya kita bisa keliling seluruh Jawa Tengah. Destinasi kita yang pertama adalah Blora," kata Ganjar.
Dari Blora ada tetangganya, yaitu Rembang. Ganjar Pranowo melewati sebuah patung yang berdiri ditegak, yaitu patung RA Kartini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Spot Baru
Di tempat ini juga ada mangrove yang bagus. Tanamannya relatif baru, karena kiri dan kanannya mangrove sudah lebat. Ganjar dan istri kemudian berhenti di sebuah karya seni yang terbuat dari jerami dan rumput.
"Ada banteng, ada gajah purba gede banget. Nah, itu ada hewan, yang saya belum kenal namanya itu. Kayaknya macan," ujar Gubernur Jawa Tengah ini.
Di tempat ini juga tersedia tempat makan dan istirahat. Ada perahu-perahu kecil yang menjual beragam makanan, seperti bakso, angkringan,
Selama pandemi, Maerokoco tutup tiga bulan, sejak 18 Maret 2020 hingga 26 Juni 2020. Saat ini di Maerakaca sedang dibangun spot baru, Lumina Grand Maerokoco.
"Ini benar-benar baru, konsepnya rumah adat, tetapi berupa fasade, tampak depan, dari berbagai negara, seperti Jepang, Yunani, Turki, Meksiko, dan Arab," ujar Titah Listiorini, Direktur Pusat Rekeasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah, dalam video yang diunggah Ganjar Pranowo.
Advertisement