Mengenal Ibu Kota Parfum di India yang Jadi Langganan Bangsawan Mughal

Parfum yang dihasilkan dari kota itu berbeda prosesnya dari parfum modern. Para ahli bahkan memperkirakan produksi parfum di sana sudah berusia ribuan tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021, 09:30 WIB
Mengenal Ibu Kota Parfum di India yang Jadi Langganan Bangsawan Mughal
Ilustrasi kelopak bunga mawar sebagai salah satu bahan membuat attar. (dok. pixabay/pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di India, terdapat kota yang dikenal sebagai penghasil wewangian atau disebut pula parfum. Lokasinya di Kota Kannauj, sekitar dua jam perjalanan dari Kota Kanpur di Uttar Pradesh, negara bagian di India Utara. Masyarakat yang bepergian ke Kanpur atau Agra dapat mengambil jalan memutar untuk pergi ke Kannauj.

Melansir The Times of India, Senin, 6 September 2021, Kota Kannauj merupakan kota kuno yang menyimpan kekayaan sejarah. Kota ini juga dikenal sebagai ibu kota parfum India.

Bukan berarti, ketika Anda berkunjung ke Kannauj akan menemukan parfum dari jenama terkenal dengan harga murah. Alih-alih, Anda akan menemukan attar, yakni minyak esensial yang harum. Biasanya terbuat dari kelopak bunga mawar.

Kota Kannauj memiliki sejarah panjang pembuatan parfum. Beberapa ahli bahkan memperkirakan bahwa praktik ini sudah berlangsung selama ribuan tahun.

Keahlian pembuatan attar sudah terkenal di kota ini. Perbedaannya dengan parfum adalah pada bahan dasar yang digunakan. Parfum umumnya berbahan dasar alkohol, sedangkan attar menggunakan minyak esensial, seperti minyak cendana tradisional.

Menurut biografi yang ditulis oleh Banabhatta mengenai Kaisar India Harsha pada abad ke-7, yang disebut dengan Harsha-Charit, mereka menggunakan minyak gaharu pada pada masa itu untuk membuat attar. Pembuatan Attar ini dengan menggunakan metode penyulingan yang telah teruji selama bertahun-tahun.

Attar bahkan jadi wewangian favorit para bangsawan Mughal. Begitu pula dengan rakyat biasa yang dalam budaya India Kuno dikatakan terobsesi pada wewangian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beragam Bahan

Mengenal Ibu Kota Parfum di India yang Jadi Langganan Bangsawan Mughal
Ilustrasi parfum. (dok. Omkar Jadhav/Unsplash.com)

Dilansir dari National Geographic, Senin, 6 September 2021, attar merupakan wewangian zaman kuno yang berakar dari bahasa Latin Per dan Fume. Parfum pada awalnya diproses dari menghancurkan dan memasukkan tumbuhan ke dalam minyak atau air.

Attar lebih banyak menggunakan minyak cendana. Efeknya cepat menyerap, tidak lengket, dan memiliki aroma lebih tahan lama hingga beberapa hari.

Tidak hanya mawar saja, attar juga menggunakan wewangian bunga lainnya seperti Melati Arab atau bela, Bunga Kamboja, Marigold, dan Kewda. Akar tanaman seperti Henna juga dapat menjadi bahan membuat attar.

 

 

 

Attar Paling Terkenal

Ilustrasi bunga mawar | pexels.com
Ilustrasi bunga mawar | pexels.com

Di antara beberapa attar yang ditawarkan dari Kota Kannauj, Shamama merupakan attar yang paling populer dan unik. Attar ini terbuat dari akar Henna.

"Shamama merupakan campuran dari 41 bahan alami termasuk rempah-rempah dan minyak esensial. Setiap keluarga memiliki resep uniknya sendiri di sini," ujar Pranjal Kapoor, kepala M.L. Ramnarain perfumers, salah satu penyuling tradisional, dikutip dari The Print.

Attar mawar terkenal yang diproduksi di Kota Kannauj dikenal pula sebagai emas cair. Satu kilogram attar mawar dihargai 218000 rupee atau hampir mencapai Rp42,5 juta. (Gabriella Ajeng Larasati)

Covid-19 Varian Delta India

Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia
Infografis Covid-19 Varian Delta India Hantui Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya