Liputan6.com, Jakarta - Sebagai penampilan penutup dari Jakarta Fashion Week 2024 (JFW 2024), Dewi Fashion Knights mengusung tema 'The Artistry' yang menyoroti para perancang adibusana dengan tingkat kerumitan pengerjaan tangan yang tinggi. Hian Tjen dan Mahija adalah dua jenama fesyen yang akan menampilkan karya-karya mereka di panggung tersebut.
Terinspirasi dari budaya Tiongkok, Hian Tjen menampilkan koleksi yang kental dengan nuansa oriental yang merupakan bagian dari budaya asalnya. Koleksi yang ditampilkan berjudul 'Tjen', yang merupakan marga dari desainer tersebut.
Baca Juga
"Semua koleksi ini didedikasikan untuk almarhum papa aku, aku mendedikasikan koleksi ini untuk dia," ungkap Hian Tjen saat ditemui di acara Konferensi Pers Dewi Fashion Knights 'The Artistry', Jakarta Fashion Week 2024, Jakarta Selatan, Minggu, 29 Agustus 2023.
Advertisement
Dalam koleksinya, Hian Tjen menampilkan busana yang terinspirasi dari budaya China yang dimodernisasikan. "Mengkombinasikan budaya China yang dimodernisasi untuk zaman milenial dan Gen Z, yang anak muda mau pakai dan diterima di era saat ini," ungkap Hian. Ia juga mengatakan bahwa koleksinya tersebut akan menampilkan baju crop top yang juga disukai oleh anak muda.
Koleksi yang dibuatnya melibatkan keterampilan tangan yang cukup tinggi. Dalam pembuatan baju-bajunya, Hian ingin selalu ada teknik yang digunakan. "Kali ini mengangkat budaya tiongkok, craftsmanship jadi sesuatu yang baru seperti ada embroidery," jelas Hian.
Ada 24 penampilan koleksi buatan Hian pada penampilan tersebut. Penggunaan batu giok sebagai aksentuasi juga akan menjadi sorotan dalam koleksi yang ditampilkannya pada tahun ini.
Tahun Kedua Hian Tjen di JFW
JFW 2024 merupakan kali kedua Hian Tjen menampilkan koleksinya di ajang fesyen tersebut, sebelumnya desainer tersebut juga turut menampilkan karyanya pada JFW 2017. "Aku mau membuat koleksi yang berbeda dengan yang sebelumnya aku presentasikan di Paris," ungkapnya lagi.
Hian Tjen akan berbagi panggung dengan Mahija, yang merupakan jenama perhiasan asal Yogyakarta. Galuh Anindita, pendiri dari Mahija mengatakan bahwa koleksinya pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya Mahija hanya membuat perhiasan, kali ini selain perhiasan juga membuat bodice dan clutch," ungkap Galuh.
Bunga orchid (anggrek) yang merupakan salah satu ciri khas dari koleksi Mahija akan didistorsi dalam koleksi ini. "Kami mendistorsi bentuk orchid dan memutasi mereka, jika sebelumnya mungkin jenis orchid tersebut akan bisa tertebak, di koleksi kali ini tidak tertebak," ungkapnya lagi. Bentuk figuratif lainnya yang akan ditampilkan dalam koleksi ini juga terinspirasi dari organ dan tulang.
Ada 15 penampilan dalam koleksinya tahun ini. Dalam pembuatan perhiasannya, Mahija menggunakan berbagai bahan seperti bahan fiber untuk bodice, perak, gemstone, natural gemstone, kuningan, emas, dan alpaka yang merupakan gabungan tiga jenis logam nikel, tembaga, dan seng.
Advertisement
Koleksi Mahija di Jakarta Fashion Week 2024
Alih-alih memulai dari pembuatan sketsa, sebagai seorang perupa Galuh langsung membuat cetakan perhiasan dengan lilin yang diukir menjadi prototip, baru kemudian diolah menjadi perhiasan. Selama produksi, Galuh bekerja secara eksklusif dengan seniman Yogyakarta dan Bali. Materialnya ia dapatkan secara lokal, dengan sejumlah perhiasan emas dari emas daur ulang.
Koleksi Mahija dalam penampilannya pada acara tersebut berjudul ‘Encased Embers’ yang berarti bara dalam sekam. Perhiasan menyerupai tulang yang ditampilkan oleh Mahija bukan dimaksudkan untuk menampilkan sesuatu yang berbau kekerasan, tetapi terinspirasi dari ajaran buddhisme soal sembilan tahapan pada kematian.
"Dikoleksi ini saya ingin berdiskusi soal kematian, bahwa sebetulnya kematian dan kehidupan adalah dua sisi dalam satu koin. Kenapa kita bisa menselebrasikan kehidupan, tetapi tidak bisa menselebrasikan kematian?" ungkap Galuh.
Bentuk figuratif tulang dipilihnya karena adalah tahapan akhir dari proses kremasi. "Tulang melebur dengan abu, dan melebur dengan api atau sebaliknya, yang akan benar-benar melebur jadi satu. Kita mungkin masih bisa mengenali, tetapi sudah tidak seperti yang di buku anatomi," ia menjelaskan.
Penutup dari Jakarta Fashion Week 2024
Dua penampilan dari Hian Tjien dan Mahija menutup ajang Jakarta Fashion Week 2024. Lebih dari 120 jenama dan perancang mode Indonesia serta mancanegara menampilkan koleksi terbaiknya di panggung JFW 2024 yang mengangkat tema #FashionContinuum #BridgingGenerations. Perhelatan akbar ini juga didukung oleh lebih dari 150 model yang berjalan di atas runway dalam 34 presentasi mode.
Memasuki tahun ke-16, Jakarta Fashion Week secara konsisten menjadi biduk bagi industri mode Indonesia sejak 2008. Tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, melalui berbagai program, seperti Indonesia Fashion Forward, insan kreatif Indonesia turut diajak meramaikan panggung mode internasional.
Didaulat sebagai salah satu pekan mode paling berpengaruh di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week merupakan platform universal bagi pelaku industri kreatif yang ingin dikaitkan dengan desain, gaya, dan tren mode terkini. JFW juga menjadi platform kurasi wajah masa depan mode Indonesia melalui rangkaian kompetisi Lomba Perancang Mode (LPM), Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM), Lomba Perancang Aksesori (LPA), penghargaan bagi jenama lokal inovatif Fashion Force Awards, serta malam selebrasi karya perancang mode terdepan Indonesia, Dewi Fashion Knights (DFK).
Advertisement