Budaya Aceh Gayo Menginspirasi Barista Mikael Jasin Racik 3 Kreasi Kopi Baru, Selipkan Semangat Keberlanjutan

Barista Mikael Jasin meracik kopi kreasi terbaru untuk Fore Coffee yang memadukan buah tropis dan aroma teh hitam dengan bahan-bahan yang digunakan adalah biji kopi Kamala Pantan Sinaku dari Gayo, susu, oat, dan susu kacang mete.

oleh Henry diperbarui 27 Jul 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 07:00 WIB
Kolaborasi Mikael Jasin dan Fore Coffee mengkreasi minuman kopi.
Kolaborasi Mikael Jasin dan Fore Coffee mengkreasi minuman kopi. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Usai keluar sebagai pemenang ajang World Barista Championship 2024 pada Mei lalu, tentu banyak yang menantikan kiprah Mikael Jasin selanjutnya. Yang terbaru, barista ternama Indonesia ini ternyata berkolaborasi dengan Fore Coffee untuk merilis tiga menu kopi terbaru.

Menjabat sebagai Chief of Coffee Innovation, Mikael Jasin memperkenalkan tiga menu tersebut sekaligus mengumumkan kerja samanya dengan Fore Coffee dalam sebuah sesi privat bersama media dan influencer di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Juli 2024. Ia menyebutkan minuman kopi kreasi terbarunya itu diberi tema Connect with the Mind, Harmonize with the Body, dan Essence of the Soul.

Sesuai temanya, 'Connect with the Mind' merangkum hubungan antara kopi, pikiran, tubuh, dan jiwa. Kopi ini memakai biji Kamala Pantan Sinaku dari Gayo yang dipilih dengan hati-hati. Minuman itu juga memadukan buah tropis dan aroma teh hitam, serta susu, oat, dan susu kacang mete. Perpaduan bahan-bahan ini menciptakan rasa yang luar biasa, dengan manis alami tanpa tambahan gula.

"Mungkin ada yang belum tahu Kamala, tapi ini bukan Kamala yang sedang ramai di Amerika, kamala pantan ini biji kopi gayo Aceh, jenis Arabica yang termasuk favorit saya," kata sang juara dunia barista.

Dalam kopi ini, kita bisa merasakan butterscotch, chocolate truffle, dan susu sereal. Tim Lifestyle Liputan6.com yang ikut menghadiri sesi privat ini merasakan langsung kopi racikan Mikael Jasin. Rasanya manis tanpa tambahan gula tapi manisnya tidak berlebihan. Minuman ini cocok buat yang tidak suka kopi manis tapi tidak terasa pahit juga. Dari tiga kreasi barista yang biasa disapa Miki ini, rasanya ini yang paling menarik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kopi dan Aroma Buah-buahan

Kolaborasi Mikael Jasin dan Fore Coffee mengkreasi minuman kopi
Kolaborasi Mikael Jasin dan Fore Coffee mengkreasi minuman kopi.  (Liputan6.com/Henry)

Menu kedua, Harmonize with the Body, melambangkan kebahagiaan yang berasal dari fisik, kenikmatan, dan kepuasan indra. "Ini perpaduan antara rasa yang kaya, manis, dan tekstur lembut mengundang kita untuk benar-benar menikmati setiap tegukan," kata Miki.

Bahan-bahan yang digunakan adalah biji kopi Kamala Pantan Sinaku dari Gayo, susu, sea salt, dan butterscotch. Minuman ini yang paling manis dari dua menu lainnya, tapi manisnya juga tidak berlebihan karena ada sedikit rasa asin dan gurih. Bisa dibilang Harmonize with the Body bakal jadi minuman favorit baru di Fore.

Terakhir Essence of the Soul yang mengundang refleksi dan keaslian yang mendalam. Menggunakan biji kopi Kamala Uwu dengan aroma buah-buahan seperti guava, rose apple, dan teh oolong, minuman ini menurut Miki, bisa mendorong kita untuk menggali lebih dalam diri kita. Bahan-bahan yang digunakan adalah biji kopi Kamala Uwu dari NTT. Menu ini sepertinya yang paling unik meski tidak semua orang suka dengan perpaduan kopi dengan sari buah dan teh.

Dalam momen itu, Mikael juga mengungkapkan alasannya sangat menyukai biji kopi gayo. Selain rasa dan kualitasnya yang dianggap salah satu terbaik di Indonesia, ada alasan sentimental bagi sang juara dunia.


Unsur Keberlanjutan di Fore Coffee

Kolaborasi Mikael Jasin dan Fore Coffee mengkreasi minuman kopi
Kolaborasi Mikael Jasin dan Fore Coffee mengkreasi minuman kopi .  foto: dok. Fore Coffee

Ia mengaku kagum dan terinspirasi dengan budaya menanam kopi di daerah tersebut yang sudah dijalankan secara turun-temurun. "Kalau saya tidak salah, di daerah lain anak mudanya jarang yang mau jadi petani atau setidaknya itu bukan pilihan utama. Beda dengan di Gayo, dari orang tua sampai anak mudanya banyak yang memilih jadi petani kopi," tuturnya.

"Mungkin karena di sana ada banyak kebun kopi, rumah mereka dikelilingi tanaman kopi dan itu seperti sudah jadi bagian dari hidup mereka. Jadi nggak heran kalau di sana banyak yang petani kopi, budaya kopi mereka jadi sangat kuat," sambungnya.

Tak hanya mengkreasikan berbagai menu kopi, Miki juga punya tugas lain yang tak kalah penting, yaitu fokus pada aspek inovasi produk, pemberdayaan barista, inisiatif sustainability, dan misi memperkenalkan budaya kopi Indonesia ke dunia. Menurut Miki, alasan lain dirinya bergabung dengan Fore adalah diberi kebebasan untuk mengutamakan bahan-bahan yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan, mulai dari peralatan meracik kopi sampai tempat duduk pengunjung yang bahan utamanya bisa didaur ulang.

"Selain itu, setelah memenangkan WBC tahun ini, kini saya bersama Fore Coffee menjalankan misi yang berdedikasi untuk mengharumkan budaya kopi Indonesia. Harapannya, Indonesia akan semakin dikenal memiliki standar kopi dan ekosistem yang berkualitas di masa depan," terang Miki.


Petani Kopi Gayo

Tampak gulma di sekitar areal salah satu perkebunan kopi di Gayo mengunging dan layu usai disemprot herbisida (Liputan6.com/Rino Abonita)
Tampak gulma di sekitar areal salah satu perkebunan kopi di Gayo mengunging dan layu usai disemprot herbisida (Liputan6.com/Rino Abonita)

Sebagai langkah awal, Mikael Jasin akan berfokus meningkatkan keterampilan barista dengan menjadi juri dalam Fore Grind Master 2024, sebuah kompetisi bergengsi bagi para barista Fore di Indonesia dan Singapura. Berangkat dari kemenangannya, Jasin akan membagikan perspektif global serta bekerja sama dengan tim R&D (Research & Development) dan L&D (Learning & Development) guna meningkatkan skill dan kemampuan barista Fore Coffee.

Dengan semakin tersebar luasnya jangkauan Fore Coffee kini di 200 gerai yang berada di 41 kota dan target menuju 260 gerai di akhir periode 2024 di Indonesia dan Singapura, pengembangan ini juga menjawab perubahan perilaku konsumen masa kini yang lebih dinamis. Menurut Vico Lomar, Co-Founder & CEO, Fore Coffee, pihaknya meyakini bahwa Fore Coffee tidak hanya sekadar bisnis F&B, tapi juga people business, yaitu setiap individu yang merupakan aset terbesar dari perusahaan penting untuk diapresiasi.

"Oleh karena itu, lewat kolaborasi dengan Mikael Jasin kami berharap dapat terus memberikan pendekatan humanis yang dapat mempertahankan konsumen dan menghadirkan spot destinasi yang berkesan," tutupnya.

INFOGRAFIS JOURNAL: Produksi Kopi di Indonesia pada Tahun 2015-2022
INFOGRAFIS JOURNAL: Produksi Kopi di Indonesia pada Tahun 2015-2022 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya