Kerja Sama ISI dengan IAP dan IAI untuk Pengembangan Digital Twin Jabodetabek

Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) kembali mengambil peran strategis dalam mengembangkan tata ruang dan infrastruktur digital .

oleh Tim Lifestyle Diperbarui 17 Feb 2025, 09:54 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 03:19 WIB
Kerja Sama ISI dengan IAP dan IA untuk Pengembangan Digital Twin Jabodetabek
Kerja Sama ISI dengan IAP dan IA untuk Pengembangan Digital Twin Jabodetabek.  foto: istimewa... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) kembali mengambil peran strategis dalam mengembangkan tata ruang dan infrastruktur digital dengan menginisiasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ISI, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP). Acara ini digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, bersamaan dengan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ISI 2025.

Dr. Agung Indrajit, S.T., M.T sebagai perwakilan Dewan Pakar ISI menegaskan bahwa MoU ini menandai Kick Off Meeting yang menjadi landasan awal untuk diskusi lebih lanjut terkait pengembangan Digital Twin Jabodetabek dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Hal ini merupakan representasi digital yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengelolaan, serta pemantauan pembangunan perkotaan secara lebih efektif dan efisien.

Dalam kolaborasi ini, ISI, IAP, dan IAI bersepakat untuk merumuskan peran masing-masing pihak dalam proses pengembangan Digital Twin, termasuk menentukan aspek investasi, akses data, struktur data, serta interoperabilitas agar semua profesi yang terlibat dapat bekerja sama secara sinergis tanpa tumpang tindih. Tujuan kolaborasi ini untuk menciptakan ekosistem data yang terintegrasi dan dapat dimanfaatkan secara optimal bagi perencanaan kota dan pembangunan berkelanjutan.

Wakil Ketua I Ikatan Surveyor Indonesia, Dr. Dwi Budi Martono, S.T., M.T, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar berbagi data, tetapi juga membangun pemahaman bersama agar setiap disiplin ilmu dapat saling mendukung untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

“Kami ingin memastikan bahwa semua pihak memiliki peran yang jelas dan tidak terjadi tumpang tindih antar profesi. Kolaborasi ini akan membangun ekosistem yang lebih terstruktur dalam pengelolaan perkotaan berbasis data,” ungkapnya.

Dari sektor properti, Real Estate Indonesia (REI) yang diwakili oleh Gede Widiade yang turut hadir dalam acara ini, mendukung adanya properti digital dalam mendukung transformasi digital sektor perumahan dan properti bertingkat. Pemanfaatan Digital Twin bisa meningkatkan efisiensi perencanaan dan pengelolan properti dari berbagai segmen pengembang. Selain itu, diharapkan dengan kerjasama ini dapat menjalin kolaborasi untuk mengadakan data geospasial yang menjadi ilmu dasar dari ilmu teknik lainnya.

 

 

Pentingnya Dukungan Akademisi

Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital
Ilustrasi Internet, Digital, Gaya Hidu Digital. Kredit: Nattanan Kanchanaprat via Pixabay... Selengkapnya

Sementara itu, Andy Simarmata, Ketua IAP, serta Opie, Direktur Kerjasama IAP, mengusulkan agar dalam enam bulan ke depan disusun roadmap untuk implementasi Digital Twin di Jabodetabek, dengan milestone utama yang dapat dicapai hingga akhir tahun. Mereka menekankan pentingnya dukungan akademisi dalam proyek ini agar standar data dan regulasi dapat dikembangkan dengan baik.

Dalam diskusi teknis, ISI menegaskan bahwa meskipun teknologi digital sudah diterapkan, integrasi data spasial ke dalam model 3D masih belum maksimal. Disini ISI dapat bekerjasama untuk pembuatan sertifikat pada gedung, penentuan pajak secara transparan, dan dilakukan dengan cepat sehingga standar data harus ditetapkan dengan jelas.

Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN tengah mengembangkan sistem pengelolaan data pertanahan yang lebih terintegrasi, yang nantinya dapat mendukung implementasi Digital Twin secara lebih luas, ucap Budi Martono.Sebagai tindak lanjut dari MoU ini, ISI, IAP, dan IAI akan mengadakan pertemuan berkala untuk membahas aspek teknis dan implementasi Digital Twin.

Target awal yang diusulkan adalah mengembangkan proyek percontohan (pilot project) di beberapa kawasan strategis seperti Ancol, Kuningan, dan Dukuh Atas dengan memanfaatkan data yang telah tersedia.

MoU ini menjadi langkah awal untuk mendorong pemerintah dalam menetapkan standar data nasional, sehingga integrasi informasi spasial dalam pengelolaan perkotaan dapat lebih optimal. Dalam dua tahun ke depan, harapannya Digital Twin Jabodetabek dapat terealisasi dan menjadi referensi utama dalam perencanaan dan pengelolaan kota berbasis data.

Sebagai agenda lanjutan, pada akhir bulan ini akan dilakukan penandatanganan MoU tambahan di Institut Pertanian Bogor (IPB), yang akan menjadi bagian dari rangkaian penguatan kerja sama dengan akademisi. Selain itu, setiap dua minggu akan dilakukan follow-up guna memastikan progres dari setiap milestone yang telah direncanakan. Dengan sinergi antara surveyor, arsitek, dan perencana, pembangunan perkotaan berbasis data yang lebih akurat dan berkelanjutan kini semakin dekat untuk diwujudkan.

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya