KPAI: Penganiayaan Atlet buat Menyemangati Kan Aneh

KPAI mengonfirmasi kepada kepala sekolah, penamparan terhadap atlet hal biasa, sebagai penyemangat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Feb 2014, 10:45 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2014, 10:45 WIB
tampar121214a.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku tak habis pikir terhadap tindakan guru sekolah atlet yang menganiaya muridnya. Terlebih, penganiayaan berdalih untuk membuat anak disiplin dan berprestasi.

Ketua Satgas Perlindungan Anak KPAI M Ihsan mengatakan sudah mengonfirmasi kejadian itu kepada pihak sekolah. Sekolah pun mengakui adanya penamparan itu. Tapi, sekolah beralasan hal itu untuk menyemangati siswa.

"Pihak sekolah bilang itu buat menyemangati saja. Pemukulan buat menyemangati, kan aneh," kata Ihsan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (28/2/2014).

Tak sampai di situ, Ihsan juga dibuat heran dengan pernyataan kepala sekolah yang menyebut pemukulan terhadap siswa itu hal biasa. Lagi-lagi dalihnya untuk menyemangati murid.

"Kepala sekolah bilang itu biasa. Korban saja yang tidak terima dengan perlakukan itu terus lapor. Ini kan semakin aneh," lanjut Ihsan.

Karena itu, kata Ihsan, KPAI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tempat siswa bernaung. KPAI menyerahkan penyelesaian ini kepada kedua institusi itu.

"Sekolah Ragunan kan dibawah Kemenpora. Jadi kami melakukan mediasi dan menyerahkan penyelesaian kasus ke kepada keduanya," katanya.

Atlet lempar cakram nasional itu mendapatkan penganiayaan dari guru sekolahnya di SMA Atlet Ragunan, Jakarta Selatan. Atlet putri berinisial TP itu ditampar setelah tes lari 15 menit. Guru berinisial B itu tiba-tiba menghampiri TP yang sedang istirahat di tribun usai tes.

TP menerima tamparan di pipinya 2 kali. Setelah kejadian itu, TP pulang ke rumah sambil menangis dan menceritakan peristiwa itu kepada orangtuanya. Orangtua TP yang tidak terima anaknya ditampar lalu melaporkan kejadian itu pada KPAI. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Atlet Putri Nasional Mengaku Dianiaya Guru Sekolahnya

Istri Jenderal Penyekap PRT Siap Diperiksa Polisi

Divonis Percobaan Gara-gara Urusan Sampah, Yayan Ingin Bebas Murni

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya