Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa penembakan kepada Kepala Detasemen Markas (Kadenma) Polda Metro Jaya AKBP Pamudji yang diduga dilakukan oleh anak buahnya Brigadir Susanto masih misterius. Muncul dugaan, kasus ini bukan pembunuhan, melainkan bunuh diri.
"Masih ada 2 versi, yakni bunuh diri atau penembakan. Kemungkinan masih berbuka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kediaman AKPB Pamudji, Rabu (9/3/2014).
Sejauh ini, penyidik masih melakukan serangkaian pemeriksaan. Dalam olah TKP yang dilakukan penyidik, muncul dugaan bahwa AKBP Pamudji bunuh diri.
"Saat ini semua dugaan itu sedang kita dalami. Akan kita gabungkan dengan keterangan para saksi, olah TKP, data dari Inafis, Labfor, dan sainstifik," lanjutnya.
Jika semua data sudah lengkap, penyidik baru bisa menentukan kasus ini apakah bunuh diri atau murni penembakan. "Setiap kejahatan pasti memiliki sistem. Kalau itu sudah terungkap, semua bisa ketahui," tandasnya.
Pamudji tewas terkena tembakan di ruang piket Pelayanan Masyarakat Polda Metro Jaya, Selasa 18 Maret malam. Pamudji seketika tewas akibat luka tembak tepat di atas telinga kirinya.
Pamudji meninggalkan seorang istri dan 2 anak. Belakangan diketahui istrinya juga berprofesi sebagai anggota kepolisian berpangkat AKBP. Istri Pamudji, yakni AKBP Nurul Megawati bertugas di Sat Binmas Polda Metro Jaya. Sedangkan kedua anak mereka yakni Alfian Prasetio (28) dan Kamila Maharani (18). (Yus Ariyanto)
Baca juga: