Liputan6.com, Jakarta Banyak dari kita tidak sadar bahwa makanan sehari-hari yang terlihat biasa saja bisa memberi dampak besar pada tubuh. Salah satu efek paling mengkhawatirkan adalah kemampuannya memicu atau mempercepat pertumbuhan sel kanker. Padahal, makanan tersebut sering dikonsumsi secara rutin dan tanpa rasa curiga.
Sel kanker, seperti sel tubuh lainnya, juga memerlukan nutrisi untuk bertumbuh. Sayangnya, ada jenis makanan yang justru memberi ‘bahan bakar’ lebih banyak untuk pertumbuhannya. Akibatnya, risiko berkembangnya kanker bisa meningkat drastis hanya karena pola makan yang keliru.
Advertisement
Baca Juga
Menghindari makanan tertentu bukan soal paranoid, tetapi langkah penting dalam pencegahan. Sejumlah penelitian menyebutkan adanya kaitan langsung antara jenis makanan tertentu dan meningkatnya risiko kanker.Â
Advertisement
1. Daging Olahan: Kandungan Nitrit dan Senyawa Asap yang Berbahaya
Beberapa jenis daging yang sering kita konsumsi justru bisa menjadi penyebab kanker karena kandungan zat kimianya.Berikut jenis daging olahan yang disukai sel kanker:
- Sosis, hot dog, dan ham: Mengandung sodium nitrit yang dapat berubah menjadi senyawa N-nitroso di dalam tubuh, pemicu kanker lambung dan usus.
- Daging asap atau kornet: Proses pengasapan menghasilkan PAH (polyaromatic hydrocarbon), senyawa yang diketahui bersifat karsinogenik.
- Dendeng sapi dan salami: Meski gurih, pengawetan daging ini meningkatkan risiko kanker kolorektal secara signifikan.
Penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan daging olahan adalah salah satu penyebab utama kanker kolorektal. Disarankan membatasi konsumsi hingga maksimal 70 gram per hari dan memilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus atau mengukus.
Advertisement
2. Gula Rafinasi dan Karbohidrat Olahan: Bahan Bakar Utama Sel Kanker
Sel kanker sangat menyukai gula karena menjadi sumber energi yang cepat dicerna dan dimanfaatkan.Jenis makanan yang kaya gula rafinasi dan karbohidrat olahan antara lain:
- Kue, biskuit, dan roti putih: Mengandung gula tambahan dan tepung olahan dengan indeks glikemik tinggi.
- Sereal manis dan minuman soda: Penuh fruktosa dan high-fructose corn syrup (HFCS) yang mempercepat pertumbuhan tumor.
- Nasi putih dan mie instan: Meski terasa ringan, karbohidrat olahannya meningkatkan lonjakan gula darah.
Kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh lebih rentan terhadap proliferasi sel kanker. Pilihan terbaik adalah mengganti dengan gandum utuh, nasi merah, atau karbohidrat kompleks lainnya.
3. Makanan Tinggi Akrilamida: Senyawa Berbahaya dari Proses Menggoreng
Ketika makanan dimasak pada suhu tinggi, terutama yang bertepung, terbentuklah akrilamida — senyawa karsinogenik. Makanan tinggi akrilamida yang perlu dibatasi meliputi:
- Kentang goreng dan keripik kentang: Mengandung akrilamida tinggi karena digoreng dengan suhu sangat panas.
- Makanan ringan seperti kerupuk dan camilan instan: Proses penggorengan atau pemanggangan menghasilkan senyawa berbahaya.
- Makanan panggang terlalu lama (terutama roti dan daging): Warna gosong yang menggoda ternyata mengandung zat yang merusak DNA.
Akrilamida merusak sel dan memicu kematian sel yang sehat. Lebih baik memilih teknik memasak seperti merebus, memanggang suhu rendah, atau menggunakan slow cooker untuk mengurangi risiko.
Advertisement
4. Produk Susu: Terkait dengan Risiko Kanker Prostat
Walau baik untuk tulang, susu dan produk olahannya bisa memicu pertumbuhan sel kanker tertentu, terutama pada pria.Produk susu yang patut diwaspadai karena meningkatkan IGF-1 adalah:
- Susu full cream dan UHT: Mengandung kalsium tinggi yang dikaitkan dengan penurunan hormon pelindung kanker.
- Keju dan yogurt: Meningkatkan hormon IGF-1 yang dapat mempercepat proliferasi sel kanker prostat.
- Es krim dan produk berbasis susu manis: Menggabungkan risiko dari gula tinggi dan kalsium berlebih.
IGF-1 memicu produksi sel kanker dan berkontribusi pada risiko kanker prostat. Jika tidak ingin sepenuhnya menghindari susu, pertimbangkan beralih ke produk berbasis nabati seperti susu kedelai atau almond tanpa pemanis.
5. Alkohol: Senyawa Asetaldehida yang Merusak DNA
Alkohol bisa menjadi ‘penyumbang utama’ dalam pembentukan sel kanker karena langsung memengaruhi sistem imun dan DNA.Minuman beralkohol yang berisiko tinggi termasuk:
- Bir dan anggur: Meski dianggap ‘ringan’, tetap memicu pembentukan asetaldehida di hati.
- Minuman keras seperti vodka, whisky, atau soju: Konsentrasi alkohol tinggi menyebabkan stres oksidatif ekstrem.
- Minuman campuran berenergi dan alkohol: Kombinasi pemanis buatan dan alkohol makin memperberat kerusakan sel.
Asetaldehida juga mengganggu fungsi kekebalan tubuh Anda, sehingga menyulitkan tubuh Anda untuk menargetkan sel prakanker dan kanker. Menghindari alkohol sepenuhnya atau membatasi konsumsi adalah langkah pencegahan yang sangat efektif.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Makanan Pemicu Kanker
Apa saja makanan yang harus dihindari untuk mencegah kanker?
Makanan yang harus dihindari antara lain gula berlebih, karbohidrat olahan, daging merah, makanan yang digoreng, dan makanan berpengawet.
Bagaimana cara memilih makanan yang sehat?
Pilihlah makanan segar, minimal olahan, serta karbohidrat kompleks seperti roti gandum utuh dan nasi merah.
Apakah alkohol benar-benar berisiko menyebabkan kanker?
Ya, konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker mulut dan payudara.
Kenapa penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi?
Konsultasi dengan ahli gizi penting untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan individu Anda.
