Liputan6.com, Sumedang - Polisi masih mendalami kejiwaan pelaku pencabulan terhadap 9 bocah laki-laki dan perempuan, EJ (62) alias Abah Aman. Hal itu untuk mengetahui apakah Abah Aman mengalami kelainan seksual atau tidak.
"Masih dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter (kejiwaan). Apakah pelaku mengalami kelaian seksual atau tidak masih didalami," kata Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Niko N Adi Putra saat ditemui di Mapolres Sumedang, Jawa Barat, Senin (5/5/2014).
Namun hasil pemeriksaan, polisi mengungkapkan bahwa Abah Aman kerap mengintip anak-anak ketika sedang mandi dan melakukan masturbasi.
"Di dekat kediaman pelaku ada pemandian umum. Pelaku kerap mengintip anak-anak saat mandi dan melakukan masturbasi," paparnya.
Di singgung apakah Abah Aman menentukan target bocah yang akan dicabulinya, Niko menegaskan korban Abah Anam dipilih secara acak.
"Dia (Abah Aman) melakukan aksi kepada korban yang membeli jajan ke warungnya. Jadi tidak ada target khusus," pungkas Niko.
Polisi menangkap EJ (62) alias Abah Aman yang diduga mencabuli 9 bocah SD di Dusun Cipanteuneun, Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. Dalam aksinya, pelaku selalu mengancam korban untuk tidak menceritakan apa yang dia lakukan.
Kapolres Sumedang AKBP Yully Kurniawan mengatakan, pelaku meraba-raba korban perempuan dengan jari sedangkan korban laki-laki diciumi bagian belakang dan dipegang-pegang.
Modus Abah Anam dalan beraksi, ungkap dia, adalah dengan mengiming-imingi jajanan gratis. Pekerjaan Abah Aman sendiri merupakan penjual jajanan anak.
"Di situ ada sekolah (SD). Anak-anak sering jajan ke situ. Pelaku mengiming-imingi kalau jajan di sana nggak usah bayar," jelas Yully. (Yus)
Energi & Tambang