Liputan6.com, Jakarta - Bahtera besar Partai Golkar belum juga surut diguncang gelombang. Setelah Prabowo-Hatta sebagai capres yang didukung Golkar kalah, desakan untuk segera digelar Musyawarah Nasional (Munas) kian kencang.
Desakan itu datang dari kader muda Golkar yang beradal dari Angkatan Muda Perubahan Indonesia (AMPI). Ketua Umum AMPI Dave Laksono mengatakan, partai harus segera melakukan langkah-langkah lebih lanjut setelah hasil pilpres sudah diketahui.
"Sejak awal kita bekerja sesuai aturan. Sebelum pileg ada rapimnas, setelah pileg ada rapimnas, jelang pilpres ada rapimnas. Setelah pilpres ini kami ingin rapimnas juga digelar," kata Dave di kediaman Menko Kesra Agung Laksono, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurut Dave, Rapimnas harus dilakukan karena ada evaluasi setelah pilpres. Ia mengakuĀ prihatin dengan kondisi Golkar saat ini. Menurutnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie gagal membawa partai ke prestasi tertinggi.
Hal itu dapat dilihat mulai dari perolehan suara pileg, tidakĀ memajukan capres sendiri padahal berada di posisi kedua. Terlebih, capres yang didukung Golkar juga kalah pada pilpres.
"Karena itu kami mendesak segera digelar Munas untuk mengganti pengurus DPP partai," lanjut Dave.
Dave mengatakan, berdasarkan AD/ART partai, Munas harus dilakukan 5 tahun sekali. Munas sebelumnya digelar pada Oktober 2009. Jika dihitung, Golkar seharusnya kembali melaksanakan Munas pada Oktober 2014.
"Kalau sampai Oktober 2014 tidak dilakukan Munas, tentu akan melanggar AD/ART partai. Efeknya pasti pada kader yang akan memutuskan sesuatu," ujarnya.
Pada Rapimnas terakhir ada rekomendasi Munas diundur hingga 2015. Tapi, hal itu berlaku jika pilpres digelar 2 putaran. Dirinya juga mempertanyakan, klaim dari para senior termasuk Akbar Tandjung dan Aburizal yang menganggap DPD tingkat I setuju Munas digelar 2015.
"Pernyataan itu berdasarkan obrolan saat buka bersama di DPP belum lama ini. Tapi, seharusnya yang seperti itu harus berdasarkan forum resmi, bukan sekadar buka bersama," tegas Dave.
Kader Muda Golkar Desak Munas Segera Digelar
"Kalau sampai Oktober 2014 tidak dilakukan Munas, tentu akan melanggar AD/ART partai."
Diperbarui 24 Jul 2014, 06:42 WIBDiterbitkan 24 Jul 2014, 06:42 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ada Diskon Tarif Tol 20% di Trans Jawa dan Trans Sumatera, Catat Waktunya!
UAH Kisahkan Anak yang Merasa sudah Membalas Jasa Orangtua karena Merawat Ayahnya yang Sakit, Jawabannya Bikin Terisak
Didukung Trump, Saham Newsmax Meroket 2.200%
On Fire Cari Cuan, Simak Tips Kembali ke kantor dengan Penuh Energi Usai Libur Lebaran
Wanita di China Ini Tawarkan Jasa Jadi Pengantin Palsu, Bantu Klien yang Sering Ditanya Kapan Nikah
Gempa Hari Ini Rabu 2 April 2025 di Cuti Bersama Lebaran: Tiga Kali Getarkan Indonesia
Mengenal Lomban Kupatan, Cara Unik Warga Pesisir Pantura Jawa Rayakan Puncak Idulfitri pada 7 Syawal
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki Gas di Tol Japek, Diduga Slip Ban
Hasil Final 2 Liga Voli Korea: Megawati Hangestri Top Skor, Red Sparks Kena Comeback Pink Spiders
Ancol Targetkan 660 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran 2025
Daya Beli Lemah, Buruh Minta Sembako Murah hingga Modal Kerja
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Everton, Kamis 3 April 2025 Pukul 02.00 WIB di Vidio