Beringin Keraton Terbakar, Kerabat Sultan: Jangan Percaya Mistik

Romo Tirun meminta kepada masyarakat menyikapi peristiwa dan kejadian dengan arif.

oleh Yanuar H diperbarui 04 Agu 2014, 14:13 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2014, 14:13 WIB
beringin alun-alun selatan yogya

Liputan6.com, Yogyakarta - Kerabat Sultan Hamengkubuwono X, KRT Jatiningrat, meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai hal mistis terkait terbakarnya pohon beringin di Alun-alun selatan Keraton Yogyakarta.

Ia juga meminta masyarakat tidak menghubung-hubungkan kejadian terbakarnya salah satu pohon beringin di Alun-alun Kidul dengan peristiwa yang akan terjadi. Apalagi jika peristiwa itu dihubungkan dengan datangnya musibah yang akan terjadi. Menurutnya anggapan tersebut sudah berlebihan.

"Keterlaluan itu, itu gak ada namanya musibah. Gak ada apa-apa kok. Gak usah percaya dan gak usah khawatir dengan itu. Jangan terlalu dihubung-hubungkanlah," ujar KRT Jatiningrat, Senin (04/08/2014).

Walaupun begitu, Romo Tirun panggilan akrab KRT Jatiningrat, juga tidak menampik jika sang pencipta mengirimkan tanda kepada mahluknya. Namun ia meminta kepada masyarakat menyikapi peristiwa dan kejadian dengan arif.

"Dahulu pernah terjadi kebakaran, tapi saya tidak menutup kemungkinan Allah memberi tanda dengan berbagai cara. Kita sebagai manusia juga harus cerdas. Jangan semua jadi keyakinan akan terjadi sesuatu, nanti malah ditertawakan orang, hari gini masih percaya kayak gitu," ujar Romo Tirun.

Romo Tirun melanjutkan, manusia sebagai mahluk-Nya mesti berhati-hati dalam bertindak dan bersikap. "Ini bisa jadi sinyal Allah ini juga tidak lepas dari Allah. Allah memang sering memberi tanda kepada manusia untuk hati-hati.  semua itu juga korelasi dengan kelakuan manusia," ujar Romo Tirun.

Seorang saksi, Amat, menyebutkan kebakaran tersebut terjadi Minggu 3 Agustus 2014 sekitar pukul 19.30 WIB. Api diduga berasal dari bagian tengah pohon beringin yang tiba-tiba muncul lalu cepat membesar. Api cepat membesar kemungkinan karena banyaknya daun kering yang berada di ceruk batang pohon beringin itu.

"Tadi tiba-tiba api muncul dari tengah-tengah pohon. Tidak tahu dari mana asalnya. Tiba-tiba langsung membesar sampai membakar akar-akar dan daun kering di tengah pohon. Lumayan besar, ada sekitar 5 meter," ujarnya.

Amat mengatakan, saat api membesar warga dan masyarakat yang ada di lokasi langsung berusaha memadamkan api menggunakan air. Tak lama datang 2 mobil pemadam Kota Yogyakarta. Api dapat dipadamkan sehingga tak sempat membakar seluruh bagian pohon beringin tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya