Cerita Prabowo Tentang Mendiang Profesor Ber-WC Jongkok

"Dulu waktu awal-awal kenal dengan beliau, saya pernah menyambangi rumahnya dan masuk ke kamar mandinya," kata Prabowo.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 20 Sep 2014, 13:58 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2014, 13:58 WIB
Suhardi-prabowo
(Foto: jeannifertezser77 ‏@jjtezser)

Liputan6.com, Bogor - Banyak kenangan tentang almarhum Suhardi yang tak bisa dilupakan Prabowo Subianto. Kepribadian pria yang mangkat pada 28 Agustus 2014 lalu itu mampu membuat Prabowo terkesan.

"Beliau (Suhardi) seorang teknokrat sejati, seorang ilmuwan yang mau terjun ke masyarakat, seorang ilmuwan yang mau keluar dari dunia akademis dan menumpahkan ilmunya, tenaganya untuk rakyat dan bangsanya," ucap Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Nusantara Polo Club (NPC) Karanggan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2014).

Bagi Prabowo, mendiang Suhardi adalah profesor sederhana. Hal itu tercermin dalam kehidupan sehari-harinya.

"Saya sangat terkesan dengan kesederhanaan beliau. Dulu waktu awal-awal kenal dengan beliau, saya pernah menyambangi rumahnya dan masuk ke kamar mandinya, beliau masih menggunakan WC jongkok. Beliau seorang guru besar dan hidupnya sederhana layaknya seorang rakyat biasa," kenang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

"Karena itu kita sungguh merasa kehilangan, tapi kita lepas beliau dengan penuh kesadaran, keikhlasan dan kehormatan," pungkas Prabowo.

KLB Partai Gerindra ini digelar untuk memilih ketum baru pengganti Suhardi. Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, berembus wacana internal partai, jika pengganti ketum bakal dijabat oleh waketum.

"Waktu itu Bang Desmond dan Bang Martin bilang kalau pengganti almarhum Pak Suhardi itu nggak jauh dari Waketum," kata Fadli saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat 19 September 2014. (Ein)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya