Liputan6.com, Surabaya - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyematkan baret dan brevet kehormatan kepada 29 kepala daerah dari seluruh Indonesia. Moeldoko menjelaskan, penyematan ini merupakan bagian dari kerja sama TNI dan kepala daerah, bukan untuk upaya militerisasi para gubernur.
"Ini bukan upaya milterisasi, tapi membangun pemikiran militer agar semua (gubernur) menitikberatkan aspek pembangunan," kata Moeldoko di Komando Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/10/2014).
Moeldoko mengatakan, kemitraan antara TNI dan kepala daerah tentu sangat berguna bagi penguatan sistem keamanan semesta. Terlebih, kepala daerah memiliki program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
"Sehingga sistem pertahanan kita selain fisik hard power, tapi juga deterrent sehingga negara mana pun takut," ujar Moeldoko.
Moeldoko menyebut, kesejahteraan rakyat sangat berkaitan dengan stabilitas keamanan di sebuah daerah. Pemerintah daerah akan lebih tenang membangun daerah kalau keamanan terjamin.
"Kalau keamanan terjamin, pemerintah dapat membangun masyarakat sehingga kesejahteraan akan terwujud," tutup Moeldoko.
Untuk mendapat baret dan brevet kehormatan dari TNI bukan perkara gampang. Para kepala daerah harus melewati simulasi operasi militer perang baik di darat, laut, maupun udara.
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X merupakan salah satu kepala daerah yang hadir dan mendapat baret serta brevet kehormatan secara langsung.
"Ini yang menarik di situ jadi tidak sekedar berada dalam bangunan yang ber-AC untuk pasang brevet tapi harus melalui proses," imbuh Sultan.
Sultan ingin, kehadiran TNI di masyarakat dapat bersinergi dengan pemerintah daerah. Sebagai salah satu kekuatan teritorial, di usianya yang semakin dewasa ini, prajurit TNI dapat lebih bersikap profesional.
"Kita juga tahu TNI pembela teritorial dan kepala pimpinan daerah kan pembina wilayah, jadi saya kira wajar saja kalau kita bersinergi," tutup Sultan. (Tnt)
Panglima TNI: Pembaretan Bukan Upaya Militerisasi Kepala Daerah
Penyematan ini merupakan bagian dari kerja sama TNI dan kepala daerah, bukan untuk upaya militerisasi para gubernur.
diperbarui 06 Okt 2014, 14:18 WIBDiterbitkan 06 Okt 2014, 14:18 WIB
Pembaretan dan pemberian brevet diharapkan dapat menjadi pengikat kesatuan usaha TNI bersama pemerintah dalam membangun daerah, Surabaya, (6/10/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Caption Pagi Hari Islami untuk Menyebarkan Semangat Positif
5 Perbedaan Ruam Kulit Biasa dan HIV, Kenali Ciri-Ciri dan Penanganannya
Tepergok Curi Jeruk dan Alpukat, 2 Pria di Banyuwangi Babak Belur Dihajar Warga
Apa Itu Bullion Bank? Pegadaian Jadi Pelopor di Indonesia
4 Potret Denada dan Aisha yang Beranjak Dewasa, Banjir Pujian Netizen
350 Caption Minggu Produktif untuk Memotivasi Diri dan Bangkitkan Semangat
Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta: Memahami Karakteristik Unik Keduanya
Penantang BYD Dolphin dari GAC Aion Punya Harga Lebih Murah
4 Cara Mengetahui Telur yang Kamu Beli Masih Baik atau Tidak
Resep Telur Ceplok Balado: Hidangan Lezat dan Praktis untuk Sehari-hari
Mahkamah Agung AS Tolak Permohonan Trump untuk Tunda Sidang Vonis Kasus Suap
Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Varian dan Harga New Creta serta New Creta N Line