Risma: Kalau Saya Jadi Menteri Jokowi, Warga Surabaya Akan Demo

Walaupun Presiden Jokowi sendiri meminta langsung menjadi menteri kabinetnya, Risma mengaku akan tetap akan menolak.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Okt 2014, 19:49 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2014, 19:49 WIB
Kala Walikota Risma Nasehati 10 Ribu Cak Koen
Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Liputan6.com, Surabaya - Rumor munculnya nama Walikota Surabaya Tri Rismaharini menjadi menteri kabinet Jokow Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), ternyata tak membuat goyah pendirian walikota perempuan pertama di Surabaya itu. Risma tetap menolak.

Menurut perempuan yang akrab disapa Risma tersebut, ia akan tetap menolak menjadi menteri kabinet Jokowi-JK, meski nantinya Jokowi sendiri yang akan memintanya.

"Ah, tidak. Aku kalau ke Jakarta, warga Surabaya akan demo," tutur Risma, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/10/2014).

Risma menegaskan, walaupun Presiden Jokowi sendiri meminta langsung menjadi menteri kabinet, ia tetap akan menolak kursi jabatan yang banyak diperebutkan elite parpol itu.

"Mas Jokowi, saya tidak mau," ucap perempuan peraih penghargaan Walikota Terbaik Asia 2014 versi World Mayor Prize (WMP).

Saat kembali didesak dengan pertanyaan yang sama, Risma tetap menolak dengan nada gurau.

"Nggak, nggak. Jawabannya masih sama, tidak. Aku sudah bosan kalian tanya soal menteri. Sudah...sudah..., ya," tegas Risma sambil tersenyum memasuki mobil dinasnya.

Hingga kini, Jokowi belum juga mengumumkan nama-nama menteri kabinetnya. Sebelumnya, Jokowi mengaku akan segera mengumumkan nama-nama menteri kabinetnya usai pelantikan presiden 20 Oktober kemarin. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya