Mahasiswa UGM Gelar Simulasi Penanganan Virus Ebola

Mahasiswa dan karyawan di Kampus Teknik Fisika mengikuti arahan para petugas medis di lobi Fakultas Teknik, UGM di Sleman, Yogyakarta

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2014, 19:34 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2014, 19:34 WIB
(lip6 Petang) Ebola
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Yogyakarta - Satu per satu mahasiswa dan karyawan di Kampus Jurusan Teknik Fisika harus mengikuti arahan para petugas medis di lobi Fakultas Teknik Fisika, Universitas Gadjah Mada (UGM) di kawasan Bulaksumur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meski sempat terkejut mereka akhirnya mengikuti prosedur yang ada setelah mengetahui di lingkungan kampus sedang digelar simulasi penanganan penyebaran virus ebola.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (28/10/2014), kompleks kampus ini disulap layaknya sebuah bandara yang diperkirakan menjadi pintu masuk virus itu ke Indonesia.

Mahasiswa dan karyawan yang diibaratkan sebagai penumpang pesawat diperiksa satu per satu dengan kamera termal untuk merekam suhu badan para penumpang. Mereka yang kedapatan suhu badan tinggi atau mencapai di atas 38 derajat Celsius langsung dilakukan penanganan karena diduga tertular penyakit ebola.

Kegiatan ini digelar sebagai standar operasional dan prosedur (SOP) penanganan ebola. Belum adanya SOP menimbulkan banyak kesalahan dalam penanganan pasien ebola, sehingga tidak sedikit perawat atau karyawan rumah sakit yang justru tertular dan menjadi korban ebola.

Kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah korban tewas akibat ganasnya virus ebola mencapai lebih dari 4.500 orang. Mereka rata-rata adalah warga dari sejumlah negara di Afrika Tengah.

Baca juga:

AS Tak Karantina Suster yang Merawat Pasien Ebola

Dokter asal Manhattan Terjangkit Virus Ebola Pasca-Tangani Pasien

Pelukan Hangat Obama untuk Suster yang Sembuh dari Virus Ebola

(Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya