Mahasiswa UGM Meninggal di Gunung Semeru

Achmad Fauzi, Mahasiswa S2 Teknik Elektro Universitas Gajah Mada, meninggal dunia di pos Arcopodo, Semeru.

oleh Zainul Arifin diperbarui 04 Nov 2014, 10:31 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 10:31 WIB
Kini Mendaki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Makin Nyaman
Perbaikan fasilitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyusul kenaikan jumlah pengunjung yang datang.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pendaki Gunung Semeru bernama Achmad Fauzi, 30 tahun, dilaporkan meninggal dunia di Pos Arcopodo, Semeru. Mahasiswa S2 Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada itu dilaporkan meninggal dunia pada Senin 3 November kemarin. Tim evakuasi telah bergerak menuju tempat pendaki itu meninggal dunia.

"Tim evakuasi telah bergerak naik untuk mengevakuasi jenazah. Diharapkan siang atau sore nanti sudah bisa turun di Ranupani," kata Kepala Balai Besar Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, Selasa (4/11/2014).

Achmad Fauzi berasal dari Desa Tulaan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Ia berangkat mendaki sejak Kamis 30 Oktober 2014 bersama rombongan teman kuliahnya. Sebelum mendaki, mereka sudah diingatkan untuk tidak sampai ke puncak Mahameru.

"Sebelum mendaki kami sudah ingatkan rombongan tersebut bahwa batas pendakian hanya sampai Kalimati. Tapi rombongan itu tetap nekat menuju puncak," ucap Ayu.

Belum diketahui pasti penyebab kematian Achmad Fauzi lantaran masih menunggu laporan tim evakuasi. "Tim evakuasi masih dalam perjalanan, sementara ini belum ada laporan lengkap dari tim," ujar Ayu.

Hingga saat ini, status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih waspada atau level II. Karena itu pendaki dilarang ke puncak gunung dengan alasan sangat berbahaya. Pendaki hanya diperbolehkan sampai di Pos Kalimati.

Selain itu, biasanya pada musim kemarau, suhu di atas gunung sangat ekstrem pada malam hari. Beberapa minggu lalu suhu pernah mencapai 6 derajat Celcius pada malam hari. (Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya