Pendaki Asal Tegal Hilang, Gunung Semeru Ditutup Sementara

Pencarian difokuskan di titik blank 75, antara Kalimati dan puncak Semeru, lokasi dilaporkannya Aziz hilang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 04 Jun 2014, 22:35 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2014, 22:35 WIB
Gunung Semeru

Liputan6.com, Malang Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup sementara Gunung Semeru untuk pendakian. Penutupan itu guna mempermudah proses pencarian Aziz Aminudin (23), pendaki asal Tegal, Jawa Tengah yang hilang di puncak Mahameru.
 
“Saat ini pendakian ditutup total untuk memudahkan pencarian tim SAR, terhadap survivor atas nama Aziz Aminudin yang dilaporkan hilang,” kata Kepala BB TNBTS, Ayu Dewi Utari, Malang, Jawa Timur, Rabu (4/6/2014).
 
Ayu menjelaskan, tim SAR gabungan terdiri dari petugas BB TNBTS, tim SAR Kabupaten Lumajang dan berbagai kelompok relawan. Pencarian difokuskan di titik blank 75, antara Kalimati dan puncak Semeru, lokasi dilaporkannya Aziz hilang.
 
“Tim SAR fokus menyisir di blank 75 untuk mencari Aziz. Titik itu lokasi hilangnya Aziz,” tutur Ayu.
 
Azis Aminudin, warga Desa Pesayangan RT 09, RW 02, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah merupakan salah satu dari 6 orang santri Pondok Pesantren Dawah Pasuruan, Jawa Timur. Rombongan tersebut mendaki Gunung Semeru mulai Sabtu 31 Mei.
 
Senin 2 Juni sekitar pukul 01.00 WIB, 5 dari 6 orang rombongan tersebut berangkat dari Kalimati menuju puncak. Namun 4 orang dari 5 orang tersebut memilih kembali ke Kalimati karena tidak kuat dan kelelahan. Sementara Aziz memaksa melanjutkan pendakian seorang diri, tidak menghiraukan ajakan temannya untuk turun kembali ke Kalimati.
 
Ditunggu hingga sore, Aziz tak kunjung turun ke Kalimati. Hilangnya Aziz ini baru dilaporkan ke pos Ranupani Selasa 3 Juni sekitar pukul 08.00 pagi. Tim SAR Gabungan kemudian bergerak melakukan pencarian.
 
Gunung Semeru baru dibuka untuk pendakian awal Mei lalu, setelah beberapa bulan ditutup. BB TNBTS membatasi pendakian hingga di Kalimati. Hal itu sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya