Akbar Tandjung: Ada Titik Terang Perdamaian Internal Golkar

Akbar Tandjung mengatakan tanda-tanda atau titik terang itu adalah Aburizal Bakrie atau Ical bersedia melaksanakan munas pada tahun 2015.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Nov 2014, 02:09 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2014, 02:09 WIB
Akbar Tandjung dan Ical
Akbar Tandjung dan Ical. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung membeberkan sudah ada titik terang menuju perdamaian antara dua kubu berselisih dalam internal partai berlambang pohon beringin terkait penyelenggaraan Munas IX.

"Pertemuan saya sebelumnya dengan saudara Aburizal Bakrie (Jumat petang), saya katakan ada tanda-tanda atau titik terang untuk mencapai kesepakatan ishlah atau damai," kata Akbar Tandjung seusai menggelar rapat tertutup dengan kubu Agung Laksono di Kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Jumat (28/11/2014) malam.

Akbar mengatakan tanda-tanda atau titik terang itu adalah Aburizal Bakrie atau Ical bersedia untuk melaksanakan munas pada tahun 2015. Namun di luar Januari 2015, atau bulan yang selama ini disepakati kubu Tim Penyelamat Partai Golkar yang diketuai oleh Agung Laksono.

Akbar menjelaskan, persoalan yang tersisa saat ini adalah tinggal menentukan bulan apa yang bisa disepakati kedua kubu untuk menyelenggarakan munas pada 2015.

"Untuk itu saya akan berbicara lagi dengan saudara Aburizal. Saya akan berupaya mendekatkan bulan Januari 2015 yang menjadi kesepakatan Pak Agung dan kawan-kawan dengan bulan yang menjadi kesediaan pak Aburizal," kata dia.

Akbar menekankan apabila kesepakatan penyelenggaraan munas 2015 tercapai, maka Agung Laksono dan kawan-kawan bersedia membubarkan Tim Penyelamat Partai Golkar.

Tapi jika kesepakatan tidak tercapai, imbuh Akbar, maka Ical beserta loyalisnya dikabarkan tetap menyelenggarakan munas 30 November-3 Desember 2014 di Bali, sedangkan kubu Agung Laksono menyelenggarakannya pada Januari 2015.

"Tugas kami (wantim) menjembatani, kalau tidak berhasil kami tidak dalam posisi melarang. Kami hanya menjembatani dengan harapan ada kesepakatan," ujar dia.

Sikap Agung Laksono

Sementara, Agung Laksono menyatakan kubunya tidak menginginkan ada perpecahan. Pihaknya menyetujui apabila memang bisa dicapai kesepakatan terkait waktu pelaksanaan yang tepat.

"Sebab masih banyak yang harus disiapkan terkait munas seperti kepanitiaan, aturan-aturan, tata-tertib dan lain-lain," ujar dia.

Politikus Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menekankan pembahasan pelaksanaan munas harus benar-benar diperhitungkan. Apalagi, permasalahan tak hanya soal waktu penyelenggaraan, tapi juga terkait proses regenerasi kepemimpinan Golkar yang harus terwujud.

Sebelumnya pada Jumat petang, Akbar Tandjung menggelar pertemuan dengan Ical di Wisma Bakrie, Jakarta, serta bertemu sesepuh Golkar BJ Habibie di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta.

Akbar lalu melanjutkan kegiatannya dengan bertemu kubu Agung Laksono di Kantor DPP Golkar, Jumat 28 November 2014 malam. Seluruh pertemuan itu dilakukan dalam rangka mendamaikan perselisihan yang terjadi di internal Partai Golkar. (Ant/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya