Liputan6.com, Sidoarjo - Tanggul lumpur panas Lapindo di titik 73 B Desa Kedungbendo, Sidoarjo, jebol pada Minggu (30/11/2014). Lumpur berwarna cokelat pekat itu mengalir ke arah timur sehingga masuk ke kali ketapang, dan sebagian juga mengalir ke pemukiman warga.
Tanggul yang jebol tersebut, dua minggu lalu sempat ditinggikan satu meter. Namun akhirnya jebol dan memanjang sekitar 4 meter. Terdapat lubang di tengah tanggul yang menjadi saluran air lumpur yang berwarna pekat itu.
Menurut Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Dwinanto mengatakan, hujan deras yang terjadi pada Sabtu 29 November malam menjadi salah satu penyebab tanggul itu jebol. Selain itu, debit lumpur yang selama ini terus meninggi menyamai bibir tanggul juga punya andil.
"Ditambah tadi malam hujan deras selama 30 menit yang terjadi di Sidoarjo, lalu hujan rintik-rintik," ujar Dwinanto.
Luberan lumpur di titik 73 B itu terus mengalir deras. Sebab, air lumpur yang ada di kolam penampungan sangat banyak, sehingga di beberapa tempat sekitar jebolan tanggul itu terlihat lumpur pekat yang sudah tidak ada airnya hingga kering.
Sementara itu belum ada penanganan dari pihak BPLS untuk menanggulangi jebolan tanggul lumpur Lapindo tersebut, dikarenakan masih adanya pelarangan perbaikan dari warga terdampak yang belum mendapatkan ganti rugi. (Mut)
Energi & Tambang