Bantu Evakuasi Korban Longsor, Marinir Terjun ke Banjarnegara

Satgas Marinir itu berkekuatan 122 personel yang terdiri dari satu kompi (SSK) dengan didukung satu Tim Taifib berikut perlengkapannya.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Des 2014, 06:20 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 06:20 WIB
Bantu Evakuasi Korban Longsor, Marinir Terjun ke Banjarnegara
Satgas Marinir itu berkekuatan 122 personel yang terdiri dari satu kompi (SSK) dengan didukung satu Tim Taifib berikut perlengkapannya.

Liputan6.com, Banjarnegara - TNI Angkatan Laut telah mengirim Satgas Marinir untuk membantu korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Satgas yang dipimpin Letkol Mar M Bambang Purnama itu telah berangkat ke lokasi bencana pada Sabtu (13 Desember 2014) pukul 22.00 WIB dan Minggu (14 Desember 2014) pagi sudah tiba," kata Kepala Subdinas Penerangan Umum (Kasubdispenum) Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2014).

Satgas Marinir itu berkekuatan 122 personel yang terdiri dari satu kompi (SSK) dengan didukung satu Tim Taifib serta sejumlah perlengkapan pendukung untuk penanganan korban di lokasi longsor.

Material yang dilibatkan antara lain delapan Truk Hino, Ford Rangger (2), Ambulan (1), PK (1), Pal SAR (1), Dapur Lapangan (1), Tungku Puan Masak (4) dengan kapasitas 500 orang, tenda Rumkitlap (8), dokter (1), perawat (15), Ops Al Berat, ALKOM SSB (1), HT (25), senjata panjang (7), dan pistol (5).

"Selain itu, TNI AL juga telah mengerahkan satu peleton dari Lanal (Pangkalan Angkata Laut) Cilacap dan satu peleton dari Lanal Cirebon," kata Suradi.

Hingga kemarin malam, tim gabungan telah menemukan 39 korban meninggal yang tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara.

"Data sementara korban yang ditemukan meninggal sebanyak 39 orang dan diperkirakan masih 69 korban yang masih tertimbun," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah.

Setelah seluruh korban meninggal ditemukan, langkah berikutnya adalah segera menentukan nasib korban yang masih hidup, apakah disewakan rumah atau direlokasi, akan dilakukan koordinasi dengan SKPD terkait.

"Secara teknis memang bisa dengan sistem teras, namun semua itu tergantung pemkab dan warga, kami hanya memfasilitasi. Hampir seluruh daerah di sini (Banjarnegara) memang merupakan daerah rawan longsor," kata Harmensyah. (Ant/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya