BMKG: Awan Cumulonimbus Masih Hantui Tim SAR AirAsia QZ8501

Meski diperkirakan cuaca di lokasi pencarian AirAsia QZ8501 bersabat, namun awan cumulonimbus masih menghantui Tim SAR gabungan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 08 Jan 2015, 10:22 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 10:22 WIB
Awan Hitam Selimuti Iringan Jenazah AirAsia ke Surabaya
Sejumlah petugas berbaris di sisi landasan saat menyambut jenazah penumpang AirAsia QZ8501, Pangkalan Bun, Kalteng, Senin (5/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-12. Meski diperkirakan cuaca di lokasi pencarian bersabat, namun awan cumulonimbus masih menghantui Tim SAR gabungan.

"Memang beberapa titik masih akan terjadi hujan, namun lokasinya relatif tersebar," ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Pangkalan Bun, Lukman Soleh, di Lanud Iskandar, Kamis (8/1/2015).

Lukman ‎mengatakan, hari ini juga masih potensial terbentuknya awan cumulonimbus yang dapat mengganggu proses pencarian. Sebab, awan itu dapat membuat angin kian berhembus kencang dan menghasilkan gelombang laut yang tinggi. Untuk itu, Lukman mengimbau tim evakuasi agar tetap waspada.

"Karena dalam waktu yang singkat, awan ini dapat meningkatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang di sekitar lokasi," kata Lukman.

Dari data yang dimilikinya, ketinggian gelombang laut pada pagi hingga siang hari ini berkisar antara 1,25 hingga 2 meter. Sedangkan pada sore sampai malam berkisar antara 1,5 sampai 2,5 meter.

Sementara, untuk arus laut di sektor barat lokasi pencarian, dari arah barat laut dengan kecepatan 10-20 cm per detik di pagi hari, sedangkan sore hari berkisar antara 15-25 cm per detik. Dalam beberapa hari ke depan kondisi ketinggian gelombang akan cenderung meningkat yang dikhawatirkan akan kembali mengganggu proses pencarian AirAsia.

"Semoga kawan-kawan bisa memaksimalkan kondisi cuaca pada hari ini," harap Lukman.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya