Heboh Hujan Es di Yogyakarta, Begini Penjelasan BMKG

Fenomena alam hujan es melanda Sleman, Yogyakarta pada Selasa (11/3/2025) sore, membuat warga sekitar Jalan Kaliurang hingga Monjali gempar.

oleh Nafiysul Qodar Diperbarui 12 Mar 2025, 07:48 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 07:47 WIB
Hujan Es
Warga Sleman, Yogyakarta, tepatnya di sepanjanag Jalan Kaliuran hingga Jalan Monjali dikejutkan dengan hujan ekstrem yang sertai butiran es terjadi pada Selasa sore (11/3/2025). (Liputan6.com/ Hendro Ary Wibowo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Warga Yogyakarta dikejutkan dengan fenomena alam langka. Hujan es mengguyur wilayah Sleman, Yogyakarta khususnya di sepanjang Jalan Kaliurang hingga Jalan Monjali pada Selasa sore (11/3/2025), sekitar pukul 15.00 WIB kemarin.

Peristiwa ini membuat warga sekitar heboh dan banyak yang mengabadikan momen tersebut di media sosial hingga viral. Hujan es yang terjadi sekitar 10-15 menit ini disertai dengan hujan deras dan angin kencang, sehingga menyebabkan suara berisik yang membuat warga terkejut.

Rini Purbosari, warga Perumahan Sedan Asri, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, menceritakan pengalamannya. "Baru sekarang ini terjadi, dan ini fenomena langka," ujarnya, menggambarkan betapa terkejutnya ia dan keluarganya saat mendengar suara keras dari atap rumah dan melihat butiran es bertebaran di halaman.

Tidak hanya di Sedan Asri, hujan es juga dilaporkan terjadi di berbagai lokasi lain di Sleman dan Kota Yogyakarta, termasuk Godean, kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Jalan Magelang, Kantor KPU Kota Yogyakarta, dan Ringroad Barat Sleman.

Ukuran butiran es bervariasi, ada yang sebesar kerikil hingga kelereng. Fenomena alam ini membuat warga kagum sekaligus khawatir.

Promosi 1

Kesaksian Warga

Hujan es dan belalai air
Ilustrasi - Hujan es dan angin puting beliung berbentuk belalai air mengegerkan warga Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa, 27 Februari 2018, sekitar pukul 17.00 Wita. (Foto: Istimewa/Fauzan/Liputan6.com)... Selengkapnya

Bayu Eko, warga Sleman yang merasakan hujan es di sekitar Godean, menuturkan, "Awalnya cuaca panas, terus tiba-tiba mendung dan hujan deras. Sekitar jam 15.05 WIB, dari dalam rumah saya dengar suara genteng kayak dilempar kerikil. Saya lihat keluar ternyata ada hujan es. Hujan es seukuran kerikil-kerikil itu," katanya.

Seorang warga di Jalan Magelang juga turut merasakan peristiwa tersebut. Ia menggambarkan, "Sekitar pukul 15.10, di kawasan Jalan Magelang Yogyakarta, serem berisik banget. Tadi saya pikir ada yang bocor kok bunyinya keras." Kejadian ini menunjukkan luasnya area yang terdampak hujan es di Yogyakarta.

Meskipun intensitas hujan es cukup tinggi di beberapa titik, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan signifikan yang ditimbulkan. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Jogja dan sekitarnya.

Hujan Es di Kampus UGM

Hujan Es
Hujan es melanda sejumlah daerah di Yogyakarta, Senin (11/3/2025). (Liputan6.com/ Dok Warga Skolastika Yori)... Selengkapnya

Hujan es antara lain juga terpantau di halaman Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman. Koordinator Bidang Protokol UGM Haryanto membenarkan kejadian hujan es yang berlangsung sekitar pukul 15.15 WIB itu.

"Benar-benar memang di lingkungan kantor pusat UGM ini terjadi hujan es," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, beberapa pegawai yang berada di dalam ruangan awalnya mendengar suara hujan deras dan keluar untuk melihat keadaan. Mereka pun terkejut saat menyaksikan butiran es yang turun bersama hujan.

"Mengetahui kalau ada hujan es, teman-teman yang ada di ruangan itu pada keluar semua," beber Haryanto.

Mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Nalya Naomi Tarigan, juga mengaku menyaksikan fenomena langka ini. Awalnya, ia hanya berniat merekam suasana hujan deras di kampus, tetapi kemudian menyadari adanya butiran es.

"Pas aku lihat videonya, ada sesuatu yang seperti mantul-mantul di tanah. Setelah diperhatikan lebih jelas, ternyata itu adalah bongkahan es," ucap Nalya.

Ia menggambarkan ukuran es yang turun tidak terlalu besar, tetapi cukup terlihat jelas. "Es batunya lumayan gede, kira-kira seukuran koin, tapi ada juga yang kecil-kecil seperti peluru karet. Ini pertama kalinya aku melihat hujan es di UGM," tambahnya.

 

 

Penjelasan BMKG Yogyakarta

FOTO: Awan Cumulonimbus Selimuti Perairan Teluk Jakarta
Pemandangan awan cumulonimbus yang menyelimuti perairan Teluk Jakarta, Minggu (10/1/2021). Sejak beberapa hari terakhir, perairan Teluk Jakarta diselimuti cuaca ekstrem yang berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, memberikan penjelasan ilmiah mengenai fenomena hujan es ini. Ia menyatakan bahwa hujan es dipicu oleh awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi hingga 15 kilometer dengan suhu puncak minus 7,2 derajat Celcius.

"Butiran es jatuh karena 'downdraft' atau aliran udara turun yang kuat, sehingga tidak sempat mencair sebelum mencapai tanah. Angin barat yang bertiup ke timur juga berperan," jelas Warjono, seperti dilansir Antara.

Selain hujan es, fenomena ini juga disertai angin kencang dan petir, yang semakin menambah dramatisnya peristiwa alam tersebut. Penjelasan BMKG ini memberikan pemahaman ilmiah mengenai fenomena langka yang terjadi di Yogyakarta.

 

Kerap Terjadi di Masa Peralihan Musim

Hujan Es dan Badai Petir
Denver dan sekitarnya dilanda cuaca buruk pada Kamis sore, dengan hujan es dan badai petir menutup bentangan Interstate 25. (AP Photo/David Zalubowski)... Selengkapnya

Warjono menambahkan bahwa cuaca ekstrem semacam ini kerap terjadi pada masa peralihan musim, yakni dari musim hujan ke musim kemarau.

"Masa peralihan ini kan dari bulan Maret sampai di bulan April, jadi potensi sampai bulan April pun masih ada potensi untuk terjadinya hujan ekstrem," ujarnya.

Peristiwa hujan es di Yogyakarta ini menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Meskipun belum ada kerusakan berarti, pengalaman ini memberikan pembelajaran berharga bagi warga Yogyakarta untuk lebih siap menghadapi fenomena alam yang tidak terduga.

Meskipun fenomena ini terbilang langka, peristiwa ini juga menjadi bukti betapa dinamisnya iklim di Indonesia. Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap perubahan cuaca dan mengikuti informasi terkini dari BMKG.

  

 

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya