Pengejaran Kelompok Teroris Santoso Diintensifkan

Keluarga ketiga korban penembakan di Poso menerima kematian sanak saudara mereka.

oleh Dio Pratama diperbarui 17 Jan 2015, 17:20 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2015, 17:20 WIB
Pengejaran teroris jaringan Santoso
Pengejaran teroris jaringan Santoso

Liputan6.com, Palu - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah terus mengintensifkan pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso yang diduga menghabisi 3 warga Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kamis 15 Januari 2015.

"Hari ini kami menambah kekuatan pasukan dan pengejaran difokuskan ke 3 titik strategis," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto di Palu, Sabtu (17/1/2014).

Menurut dia, hingga saat ini situasi keamanan di Kabupaten Poso, khususnya di Desa Tangkura yang merupakan tempat kejadian pembunuhan, kondusif. Warga sekitar termasuk keluarga ketiga korban telah menerima atas meninggalnya anggota keluarga mereka.

"Pihak keluarga mengaku telah menerima atas musibah yang menimpa mereka. Dan ke 3 korbannya tadi pagi juga sudah dimakamkan oleh masing-masing keluarga," jelas Hari.

Selain mengintensifkan pengejaran, Polda Sulteng juga mengimbau agar warga Kabupaten Poso tidak terprovokasi dengan adanya kejadian tersebut. Warga juga diminta untuk bisa bekerja sama dengan Polda jika melihat adanya hal-hal yang mencurigakan.

"Peran penting warga juga sangat kami butuhkan dalam penuntasan kelompok itu," imbuh Hari.

Sebanyak 3 warga di Desa Tangkura bernama Dolfis Alipa (22), Heri Tobio (55), dan Aditya Tetembu (38) ditemukan tewas saat akan pulang dari kebunnya, Kamis 15 Januari 2015 sekitar pukul 17.00 Wita.

Dolfis tewas akibat luka tembakan di beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan Heri dan Aditya yang sebelumnya disandera, juga ditemukan tewas, Jumat 16 Januari 2015 dini hari, sekitar pukul 01.00 Wita, dengan beberapa luka bacokan senjata tajam.

Aditya ditemukan warga dan pihak kepolisian tidak jauh dari TKP penembakan Dolfis. Dengan posisi bagian tubuh penuh bacokan senjata tajam. Jenazah Heri, ditemukan hampir bersamaan waktu juga dengan penemuan jenazah Aditya dengan kondisi sangat mengenaskan.

"Dugaan sementara berdasarkan pengakuan saksi, pelaku merupakan kelompok teroris MIT yang di dalamnya terdapat Santoso, Daeng Koro, dan Basri," sebut Hari.

Polisi juga mengetahui motif pembunuhan tersebut, namun diduga terkait penangkapan yang dilakukan terhadap Densus 88 Antiteror kepada kelompok jaringan Santoso. (Mvi/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya